Empat Wisata Alam Indonesia Yang Pernah Jadi Lokasi Syuting Film
- account_circle Penulis
- calendar_month Rab, 20 Agu 2025
- visibility 101
- comment 0 komentar

![]()
Film laga Pendekar Tongkat Emas karya sutradara Ifa Isfansyah mengambil latar Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Pulau seluas 11.153 km² ini juga dikenal dengan panorama alamnya yang dramatis.
Ruteng | Pesona alam Indonesia tak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan. Beberapa di antaranya bahkan menjadi latar belakang dalam film-film terpopuler yang menghadirkan lanskap yang menakjubkan.
Hal ini tidak hanya sekadar memperkuat cerita, tetapi juga membuat penonton ingin datang langsung untuk melihat pesona destinasi wisata tersebut.
Jadi, mengunjungi spot-spot yang menjadi latar tempat sebuah film bukanlah menjadi hal baru bahkan membantu mempromosikan pariwisata setempat.
Jika, pernah terpesona dengan latar tempat dalam film favorit, inilah saatnya mengenal lebih dekat destinasi-destinasi alam yang menjadi lokasi syuting film terpopuler.
Seperti dilansir dari berbagai sumber pada Senin, 18 Agustus 2025, terkait 4 (empat) destinasi alam di Indonesia yang pernah menjadi lokasi syuting film terpopuler.
Nah, sobat Portal Berita Garda Indonesia, berikut empat destinasi wisata alam Indonesia yang pernah menjadi latar film populer dan bisa dikunjungi oleh wisatawan.
1. Gunung Rinjani – Romeo + Rinjani
Film Romeo + Rinjani menampilkan kisah cinta dan drama petualangan yang berpadu manis dengan latar megah Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Gunung berapi aktif setinggi 3.726 mdpl ini merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia dan terkenal dengan pemandangan alamnya yang spektakuler.
Meskipun memiliki jalur yang curam di beberapa titik, Rinjani tergolong aman untuk didaki oleh pendaki berpengalaman.

Puncak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Foto : Canva/Goodnews
Keindahan Rinjani tergambar dalam berbagai adegan film, mulai dari sabana luas, jalur berbatuan yang menantang, hingga danau kawah Segara Anak. Danau biru di kawah gunung ini menjadi daya tarik utama, dilengkapi sumber air panas yang dipercaya bermanfaat bagi kesehatan.
Pengunjung juga dapat menikmati panorama Padang Savana Sembalun Lawang, salah satu puncak awal yang menawarkan pemandangan hamparan hijau yang tak kalah indah.
Tak hanya panorama memikat, Taman Nasional Gunung Rinjani juga menjadi habitat beragam flora dan fauna. Mamalia endemik seperti Musang Rinjani (Paradoxurus hermaphroditus rinjanicus) dan burung Celepuk Rinjani (Otus jolandae) hidup di kawasan ini, bersama kijang, lutung budeng, serta berbagai jenis reptil.
Akses menuju Rinjani dapat dimulai dari Desa Senaru atau Sembalun. Tiket masuk Taman Nasional Gunung Rinjani berkisar Rp20.000–Rp150.000 per orang, tergantung asal wisatawan dan hari kunjungan.
Waktu terbaik mendaki adalah Juni–September, saat cuaca cerah dan jalur pendakian aman. Fasilitas penginapan tersedia di desa-desa sekitar jalur masuk, sedangkan area pendakian menyediakan lokasi khusus untuk berkemah.
2. Pulau Sumba – Pendekar Tongkat Emas
Film laga Pendekar Tongkat Emas karya sutradara Ifa Isfansyah mengambil latar Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Pulau ini juga dikenal dengan panorama alamnya yang dramatis. Keindahan bentang alam Sumba yang eksotis menjadi latar sempurna untuk pertarungan epik dan kisah kepahlawanan dalam film ini.
Proses syuting dilakukan di sejumlah destinasi wisata populer di Sumba, mulai dari Teluk Tarimbang dengan pantainya yang tenang dan ombak besar yang cocok untuk berselancar, Padang Savana Puru Kambera yang membentang luas dengan rumput kekuningan khas musim kemarau, hingga Tebing Watuparunu yang memamerkan formasi tebing kapur unik berpadu pasir putih.

Indahnya sunset berlatar pohon bakau di Pantai Walakiri. (Foto: referensiwisata.com)
Pulau Sumba sendiri dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam dan budaya terbaik di Indonesia. Selain keindahan pantai dan tebingnya, wisatawan juga dapat menjumpai rumah adat beratap tinggi, kain tenun ikat khas Sumba, dan tradisi pasola yang legendaris.
Sebagian besar destinasi wisata di Sumba terbuka untuk umum, sementara waktu terbaik berkunjung adalah Mei–Oktober ketika cuaca cerah dan langit biru mendukung pengambilan foto.
Deretan destinasi alam di atas membuktikan bahwa Indonesia bukan hanya kaya budaya, tetapi juga memiliki panorama alam yang layak menjadi bintang di layar lebar. Mengunjungi tempat-tempat ini berarti merasakan langsung pesona yang pernah terpampang di film favorit Anda.
3. Pantai Tanjung Tinggi – Laskar Pelangi
Film inspiratif Indonesia Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang tayang pada 2008 silam mendapat sambutan positif dengan perolehan penonton mencapai 4,6 juta di bioskop. Film ini mengisahkan perjuangan sekelompok anak di Belitung untuk meraih pendidikan di tengah keterbatasan.

Pantai Tanjung Tinggi, Bangka Belitung. Foto: lensabelitungtrip.com
Selain cerita yang mengharukan, film ini menampilkan panorama alam Belitung yang eksotis, salah satunya Pantai Tanjung Tinggi.
Pantai ini terletak di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dengan hamparan pasir putih yang lembut dan air laut biru jernih terlukis sempurna bersama batu-batu granit raksasa yang tersebar di sepanjang garis pantai.
Spot ini menjadi ikon wisata Belitung karena pemandangannya yang unik dan Instagramable, terutama saat matahari terbenam.
Aktivitas favorit di Pantai Tanjung Tinggi antara lain adalah berenang, snorkeling, bermain kano atau perahu karet, hingga duduk santai di atas bebatuan sambil menikmati pemandangan laut. Wisatawan juga bisa berkeliling menggunakan perahu nelayan untuk menjelajahi sudut-sudut pantai.
Menariknya, pantai ini tidak memungut tiket masuk dan terbuka untuk umum selama 24 jam, hanya dikenakan biaya parkir sekitar Rp5.000–Rp10.000.
4. Ranu Kumbolo & Puncak Berpasir Gunung Semeru – 5 CM
Film 5 CM garapan Sutradara Rizal Mantovani merekam pesona Gunung Semeru dengan begitu indah. Diadaptasi dari novel berjudul sama, film ini bercerita tentang lima sahabat yang menantang diri untuk menaklukkan puncak Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Ranu Kumbolo, puncak Gunung Semeru. Foto : pesonaindo.com
Kisah mereka memperkenalkan penonton pada keindahan alam di jalur pendakian Semeru, terutama Ranu Kumbolo.
Danau alami di ketinggian 2.400 mdpl ini terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.
Dengan air yang jernih berpadu dengan latar pegunungan hijau yang menenangkan, menjadikan pemandangan sunrise di sini salah satu yang terindah di jalur pendakian.
Selain Ranu Kumbolo, puncak berpasir Gunung Semeru juga menjadi daya tarik tersendiri. Hamparan lautan pasir yang luas memberikan panorama dramatis menjelang pendakian ke Mahameru.
Untuk mencapai Ranu Kumbolo, pendaki biasanya memulai perjalanan dari Ranu Pani, Desa Senduro, Lumajang. Tiket masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berkisar Rp19.000–Rp29.000 per orang untuk wisatawan domestik, tergantung hari kunjungan.
Jalur pendakian dibuka pukul 06.00–17.00 WIB, dengan syarat pendaki mengantongi izin resmi dan memiliki persiapan fisik yang matang. Waktu terbaik mendaki adalah Mei–Oktober, saat cuaca lebih bersahabat.
Saat melakukan pendakian pegunungan Semeru diminta untuk mematuhi aturan yang berlaku, seperti mendirikan tenda hanya di area yang diizinkan, menjaga kebersihan, serta tidak berenang, mandi, mencuci, atau buang air di perairan danau.
Melalui Lokal Asri, Portal Berita Garda Indonesia mengajak pembaca untuk menjelajahi keindahan alam nusantara, sekaligus menjaga kelestariannya agar tetap memesona bagi generasi berikutnya.(*)
Sumber (*/Ragam + Ferdy Daud)
- Penulis: Penulis











Saat ini belum ada komentar