PLN Latih Pemuda Lintas Agama Maurole Ende Ubah FABA PLTU Ropa Jadi Paving Block
- account_circle Tim PLN UIW NTT
- calendar_month Jum, 10 Okt 2025
- visibility 51
- comment 0 komentar

Ketua UMKM Putra Linjo, Ferdinandus Leve, menjelaskan bahwa materi yang diajarkan sangat komprehensif. Peserta tidak hanya belajar teknik pengolahan FABA, pencampuran, dan pencetakan paving block, tetapi juga dibekali konsep dasar kewirausahaan dan strategi pemasaran.
Ende | Semangat kolaborasi dan keberlanjutan terjalin erat di Desa Keliwumbu, Kecamatan Maurole Kabupaten Ende. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Flores, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) , telah mengambil langkah inovatif untuk memberdayakan masyarakat sekaligus menjaga lingkungan.
PLN UPK Flores menggandeng UMKM Putra Linjo dari Desa Keliwumbu untuk menghelat pelatihan pembuatan paving block berbahan dasar Fly Ash Bottom Ash (FABA), yaitu limbah padat hasil pembakaran batu bara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Bengkel Produksi UMKM Putra Linjo pada Senin, 6 Oktober 2025.
Yang menarik, pelatihan ini secara khusus diikuti oleh Pemuda Gereja dan Remaja Masjid di Kecamatan Maurole. Hal ini tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan, tetapi juga memperkuat kerukunan sosial dan persatuan di antara pemuda lintas agama.
Manager PLN UPK Flores, Tri Handoko, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bukti nyata komitmen PLN terhadap ekonomi sirkular. “Melalui pelatihan ini, kami ingin mematahkan stigma bahwa limbah pembangkit harus dibuang. Sebaliknya, FABA bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.
Tri juga berharap ilmu yang didapat peserta dapat menjadi modal awal untuk menciptakan peluang usaha baru dan secara kolektif menjaga kelestarian lingkungan.
Ketua UMKM Putra Linjo, Ferdinandus Leve, menjelaskan bahwa materi yang diajarkan sangat komprehensif. Peserta tidak hanya belajar teknik pengolahan FABA, pencampuran, dan pencetakan paving blok, tetapi juga dibekali konsep dasar kewirausahaan dan strategi pemasaran. “Kami memastikan mereka tidak hanya bisa membuat, tetapi juga memahami nilai jual dan potensi bisnis dari paving blok FABA ini,” jelas Ferdi.
Antusiasme datang dari peserta, salah satunya Mustaqim. Ia menyampaikan rasa syukurnya, “Kami sangat berterima kasih kepada PLN. Dari pelatihan ini, kami jadi tahu bahwa limbah PLTU bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan seperti paving blok. Ini bisa jadi peluang besar bagi kami untuk memulai usaha kecil di desa, sekaligus membantu menjaga kebersihan lingkungan,” ungkapnya penuh semangat.
General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menutup dengan menegaskan komitmen PLN. “Pelatihan ini adalah bentuk nyata upaya PLN dalam mewujudkan energi yang berkeadilan, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Pemanfaatan FABA menjadi paving blok adalah contoh inovasi yang memberikan manfaat ekonomi, lingkungan, dan sosial secara bersamaan,” tegas Eko, dengan harapan program serupa terus tumbuh di seluruh Nusa Tenggara Timur (NTT).”
Dengan adanya pelatihan ini, PLN berharap akan terbentuk kelompok pemuda binaan yang mandiri, mampu mengembangkan unit usaha berbasis FABA, dan menjadi motor penggerak pembangunan desa yang berkelanjutan di Flores.
Pelatihan Pemanfaatan FABA yang Dilakukan di Bengkel Produksi UMKM Putra Linjo yang diikuti oleh Pemuda Gereja dan Masjid, Kecamatan Maurole, Ende.(*)
- Penulis: Tim PLN UIW NTT
- Editor: Roni Banase






Saat ini belum ada komentar