Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Regional » Ormas di NTT Nilai Pemerintah Berlaku Tidak Adil

Ormas di NTT Nilai Pemerintah Berlaku Tidak Adil

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Rab, 25 Sep 2019
  • visibility 45
  • comment 0 komentar

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sejumlah ormas mendesak Gubernur NTT bertanggung jawab atas masalah tanah di Desa Patiala Sumba Barat, penetapan tapal batas Sumba Barat dan Sumba Barat Daya yang diklaim merugikan masyarakat pesisir, penetapan wilayah konservasi hutan di Amanuban Selatan dan penuntasan kasus Poro Duka.

Tuntutan dan permasalahan ini disampaikan dalam aksi demonstrasi oleh Front Mahasiswi Nasional (FMN), Aliansi Gerakan Reformasi Agraria, Hipmalbar, Ipmalaya, dan Front Perjuangan Rakyat (FPR) di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT pada Selasa, 24 September 2019.

Aksi yang dilakukan sejak pukul 11.00 WITA itu berlangsung sesuai momentum Hari Tani Nasional. Puluhan demonstran yang juga terdiri dari para petani dan pemilik lahan di wilayah Pulau Timor ini membawa sejumlah atribut unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi mereka dan massa menuntut audiensi secara langsung dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Matias Kayun selaku koordinator massa menilai Pemerintah NTT sudah berlaku tidak adil dengan mengambil secara paksa sejumlah lahan rakyat salah satunya wilayah di Desa Patiala.

“Konflik pertanahan di Desa Patiala, Kecamatan Lamboya, Sumba Barat, luas hutan yang diklaim ini 37.800 meter persegi, masyarakat menolak dengan berbagai upaya tapi Pemerintah NTT tetap saja mengambil secara paksa,” ungkapnya kepada media ini di sela aksi tersebut.

Massa menilai Gubernur NTT bersikap arogan dengan kekuasaan yang dimiliki terkait penetapan batas wilayah di Sumba Barat yang merugikan masyarakat pesisir pantai.

“Yang ketiga juga terkait masalah tapal batas yang ada di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Kami melihat sikap arogansi Gubernur NTT. Ini menjadi problem bagi masyarakat Sumba Barat kehilangan hak atas tanah di pesisir pantai itu,” tambah dia.

Sementara itu juga terdapat penetapan kawasan konservasi hutan di Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan yang tanpa kejelasan. Terjadi penarikan luas wilayah hutan ke lahan milik masyarakat sebanyak tiga kali tanpa sepengetahuan masyarakat.

“Tidak ada kejelasan status hutannya, berapa luasnya, dan tidak pernah disosialisasikan Dinas Kehutanan tidak memberikan kejelasan soal sejauh mana batas-batasnya. Pemindahan tapal batas ini dilakukan begitu saja sampai tiga kali, seenaknya, dan merambah tanah-tanah masyarakat. Masyarakat melaporkan tapi sampai detik ini tidak pernah ditanggapi secara serius oleh Pemda Provinsi NTT,” ungkapnya.

Dampak dari kasus di Desa Bena, enam anggota dari AGRA yang mendampingi masyarakat malah dikriminalisasi oleh Kementerian Kehutanan dan sementara diperiksa.

“Berkaitan juga di Desa Bena, ada enam anggota AGRA yang dikriminalisasi oleh petugas Kementerian Kehutanan, mereka dituduh melakukan penangkapan terhadap rusa, sampai saat ini sudah dua kali diperiksa. Jadi ini berlanjut dari persoalan tapal batas yang seenaknya itu,” tambahnya.

Sementara terdapat beberapa kasus lainnya seperti di Pubabu, TTS dan kasus Poro Duka di Sumba Barat yang digantung begitu saja kasusnya tanpa kejelasan.

Mereka menuntut Gubernur NTT bertemu mereka dan membahas semua konflik tersebut karena masyarakat yang ada pada wilayah konflik cenderung dipersekusi apabila menuntut keadilan.

“Jadi kami minta penyelesaian dari konflik yang ada di Nusa Tenggara Timur terutama di Pulau Timor dan Sumba,” ungkapnya.

Massa aksi diterima di depan pintu masuk Gedung Kantor Gubernur NTT oleh Karo Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Jelamu, Kadis Pertambangan NTT, Jusuf Adoe, Kepala Badan Perbatasan NTT, Linus Lusi bertemu mereka.

Atribut demonstrasi juga mencantumkan sejumlah penolakan antara lain tegakan UU No 16/2007 tentang Pembentukan SBD, Cabut UU pendidikan tinggi No 12/2012, usut tuntas kasus kematian Poro Duka.

Marius Jelamu saat itu menyampaikan kepada massa aksi bahwa aspirasi dan tuntutan tersebut akan disampaikan kepada Gubernur NTT. Sementara pengamatan media ini, mobil dinas Viktor Bungtilu Laiskodat berada di depan lobi Gedung Sasando dan beliau tidak bertemu para demonstran saat itu.

Massa aksi melanjutkan demonstran ke Gedung DPRD Provinsi NTT setelah sekitar sejam lebih mendesak bertemu Gubernur NTT. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bupati Andreas Dukung Perlindungan Indikasi Geografis di Ngada

    Bupati Andreas Dukung Perlindungan Indikasi Geografis di Ngada

    • calendar_month Rab, 10 Agu 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Loading

    Bajawa, Garda Indonesia | Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur (Kemenkumham NTT), Marciana Dominika Jone didampingi Kepala Bidang Pelayanan Hukum, Erni Mamo Li, Tim Ahli Indikasi Geografis dan Kepala Rutan Kelas IIB Bajawa, Mustawan beraudiensi dengan Bupati Ngada, Andreas Paru pada Selasa, 9 Agustus 2022. Rombongan Kakanwil Kemenkumham NTT, Bupati Ngada, dan […]

  • SISDMK Kunci Pemetaan dan Alokasi Tenaga Kesehatan di NTT

    SISDMK Kunci Pemetaan dan Alokasi Tenaga Kesehatan di NTT

    • calendar_month Rab, 19 Okt 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghelat pertemuan penyajian Informasi SDM Kesehatan Lintas Sektor Tingkat Provinsi NTT pada Rabu, 19—21 Oktober 2022 di Neo Aston Kupang. Pelatihan selama 3 (tiga) hari tersebut dimaksudkan agar para peserta memahami cara kerja dari Sistim Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan […]

  • Drg. Romi Dianulir dari CPNS, Kepala Staf Kepresidenan Segera Cari Solusi

    Drg. Romi Dianulir dari CPNS, Kepala Staf Kepresidenan Segera Cari Solusi

    • calendar_month Kam, 1 Agu 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Menanggapi permasalahan yang menimpa Drg. Romi Syofpa, soal dianulirnya sebagai CPNS di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat; Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko akan segera berkonsultasi dengan Kemenpan Reformasi Birokrasi (RB) untuk mendapatkan solusi. “Kita mencoba mencari alternatif solusi, nggak ada yang nggak bisa diselesaikan. Pasti ada solusi. Yang pertama dari sisi regulasi […]

  • Listrik PLN Hadir di 97 Desa Terpencil NTT, Bersumber PMN 258 Miliar

    Listrik PLN Hadir di 97 Desa Terpencil NTT, Bersumber PMN 258 Miliar

    • calendar_month Ming, 25 Sep 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Loading

    Rote, Garda Indonesia | Pemerintah melalui PT PLN (Persero) menargetkan penyaluran listrik kepada 97 desa terpencil di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2022. Jaringan listrik disalurkan ke Pulau Rote, wilayah paling selatan Indonesia ini mendapat dukungan dari pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) dengan alokasi anggaran 258 miliar rupiah. Kehadiran listrik di daerah asal […]

  • Peduli Pasien Aldo Lusi, Bank NTT Buka Rekening Sumbangan

    Peduli Pasien Aldo Lusi, Bank NTT Buka Rekening Sumbangan

    • calendar_month Sel, 10 Mei 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Bank NTT kembali membuka rekening donasi kemanusiaan untuk membantu meringankan beban biaya atas perawatan seorang remaja bernama Leontius Ronaldo Lusi, asal Bobou, RT 005/RW 001 Kelurahan Faobata Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Sebelumnya, bank kebanggaan masyarakat NTT ini sudah berulang kali membuka rekening donasi atas berbagai peristiwa kemanusiaan maupun bencana alam untuk […]

  • Satgas PAKI Cabut Izin Usaha PT FEC Shopping Indnesia

    Satgas PAKI Cabut Izin Usaha PT FEC Shopping Indnesia

    • calendar_month Sel, 12 Sep 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PAKI), sebelumnya Satgas Waspada Investasi; didukung oleh tim Cyber Patrol Kementerian Komunikasi dan Informatika RI selama Agustus 2023 telah menemukan 243 entitas serta 45 konten pinjaman online ilegal di sejumlah website, aplikasi dan sosial media. Satgas PAKI kemudian melakukan verifikasi, penurunan konten serta pemblokiran […]

expand_less