Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Abu Janda : Si Penjaga Kebinekaan Indonesia

Abu Janda : Si Penjaga Kebinekaan Indonesia

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 31 Jan 2021
  • visibility 43
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh: Rudi S Kamri

Abu Janda atau Permadi Arya adalah salah satu sahabat saya yang unik dan nyentrik. Saat bicara dengan dia apalagi yang berkaitan dengan kebangsaan dan nasionalisme dia akan antusias, ekspresif seolah seluruh tubuhnya ikut bergerak dan berbicara. Apalagi saat diajak diskusi masalah intoleransi dan radikalisme, dia pasti meledak-ledak, reaktif dan terlihat dengan nyata dia adalah anak bangsa yang sangat cinta Indonesia.

Meskipun terkesan urakan dan menggelegar suaranya, dia pribadi yang sangat rendah hati dan sangat menghargai siapa pun yang diajak bicara apalagi kepada orang yang lebih senior usianya seperti saya. Kami satu pihak dalam menjaga marwah NKRI dan Pancasila. Dia secara bercanda, pernah menyebut saya komandan dalam peperangan melawan Intoleransi dan radikalisme di negeri ini, dan dia adalah Panglima Perang yang ada di garis depan. Dia memang hobi melucu dan bercanda.

Tidak bisa dipungkiri, Permadi Arya adalah pribadi yang unik dan menarik. Kecintaannya pada budaya dan agama disimbolkan dalam style berbusana sehari-hari, sering pakai jaket Banser plus blangkon sebagai tutup kepala. Bagi saya hal ini bukan sekadar pilihan berbusana yang nyeleneh tapi Permadi Arya ingin memberi pesan kebangsaan bahwa agama dan budaya harus saling padu padan, asih-asah-asuh.

Sekarang sahabat unik saya ini sedang tersandung masalah. Sesuatu yang biasa dan lumrah terjadi pada pegiat sosial seperti kami. Ini konsekuensi logis dari perjuangan kami dalam menjaga keindonesiaan Indonesia. Saya sudah bicara banyak dengan Permadi Arya. Saya berikan dukungan dan saran apa yang harus dilakukan. Karena saya pun juga pernah dan sedang tersandung masalah yang serupa tapi tak sama.

Ada dua kasus yang sedang menerpa Permadi Arya. Pertama, kasus pelaporan dugaan tindakan rasisme terhadap Natalius Pigai. Kedua, kasus dugaan penodaan agama. Dua kasus tersebut Permadi Arya dilaporkan oleh Haris Pertama, orang yang mengatasnamakan dirinya Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Saya menduga ada dendam pribadi antara Haris Pertama dengan Permadi Arya.

Kasus yang pertama, terkait rasisme terhadap Natalius Pigai, ini jelas kasus yang mengada-ada. Haris Pertama hanya cari sensasi. Bagaimana mungkin ciutan di Twitter tanggal 2 Januari 2021 baru dilaporkan sekarang. Dan seolah-olah berkaitan dengan kasus rasisme yang dilakukan oleh Ambrocius Nababan terhadap orang sama yang terjadi saat ini. Ini kasus ecek-ecek, saya yakin Polri akan kesulitan menemukan unsur pidananya karena istilah ‘evolusi otak’ itu ambigu dan multi tafsir. Saya yakin kalaupun kasus ini tetap diproses, Tim Pengacara Permadi Arya akan dengan sangat mudah menepisnya.

Untuk kasus kedua yaitu twittwar antara Tengku Zulkarnaen versus Permadi Arya yang ada narasi Islam arogan, secara obyektif harus saya katakan Permadi Arya masuk garis offside. Tapi bagi saya dengan mempertimbangkan banyak hal, seharusnya kasus seperti tidak perlu harus diselesaikan secara hukum. Ada jalan yang lebih Islami dan bermartabat yaitu dengan tabbayun dan Permadi Arya harus legowo untuk minta maaf kepada umat Islam sambil menjelaskan secara rendah hati dan bijak apa yang sebenarnya dia maksudkan dalam cuitannya tersebut. Bisa jadi kita salah memaknai. Pada intinya dengan rendah hati Permadi Arya harus sowan ke beberapa ormas besar keagamaan seperti Muhammadiyah dan NU serta tokoh-tokoh agama yang lain.

Permadi Arya adalah manusia biasa. Dia juga bisa salah. Kalau dia dianggap salah, mari kita luruskan dan kita nasihati. Dia salah satu anak bangsa yang gigih berjuang mempertahankan keindonesiaan kita. Kita tidak perlu membenarkan kesalahan yang dia buat, tapi kita juga tidak perlu menghakimi dia di luar batas kepatutan. Jangan pula ada yang mengail di air keruh di kasus ini. Apalagi memanfaatkan kasus ini untuk panjat sosial (Pansos) dan panjat politik (Panpol). Pasti akan saya lawan dengan keras dan pedas.

Pesan khusus saya buat sahabat dan adik saya Permadi Arya. Jangan putus harapan dan semangat, selalu berpikir bijak, berani minta maaf dan hadapi semua dengan kerendahan hati. Konsekuensi dari sebuah perjuangan adalah terbentur, terkadang terluka dan terkadang terjatuh. Tapi hal itu tidak harus membuat kita terpuruk dan tidak bangkit lagi. Karena perjuangan kita masih panjang membentang.

Selama paham kekhilafan yang diusung eks kelompok HTI dan kelompok Ihwanul Muslimin dan kroni-kroninya masih ada di negeri ini, perjuangan kita untuk melawan mereka tidak akan pernah berhenti.(*)

Foto utama (*/istimewa/kumbanews)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Anggota DPRD Belu Desak Polres Proses Kasus Maek Bako, Sanitasi & Covid-19

    Anggota DPRD Belu Desak Polres Proses Kasus Maek Bako, Sanitasi & Covid-19

    • calendar_month Jum, 18 Des 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | Wakil Ketua II DPRD Belu, Cyprianus Temu meminta secara tegas kepada pihak Kepolisian Resort (Polres) Belu untuk segera melanjutkan proses penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi yang sempat terhenti lantaran bertepatan dengan perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belu 2020. Baca juga : http://gardaindonesia.id/2020/12/17/buka-aib-jika-paket-sahabat-bawa-ketetapan-kpu-belu-ke-mk/ Demikian dikatakan Cypri Temu kepada Garda Indonesia […]

  • Panglima, Menhub & Kabasarnas Tuju ‘Last Know Position’ Sriwijaya Air SJ182

    Panglima, Menhub & Kabasarnas Tuju ‘Last Know Position’ Sriwijaya Air SJ182

    • calendar_month Ming, 10 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 110
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Panglima TNI Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Kepala Basarnas (Kabasarnas), Marsdya Bagus Puruhito; bertolak dari Posko Terpadu JICT 2 menuju lokasi dugaan kuat pesawat Sriwijaya SJ182 jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, kawasan Kepulauan Seribu, pada Minggu, 10 Januari 2021 sekitar pukul 07.30 WIB. […]

  • Suguhan Kopi Bajawa bagi Tamu Kakanwil Kemenkumham Provinsi NTT

    Suguhan Kopi Bajawa bagi Tamu Kakanwil Kemenkumham Provinsi NTT

    • calendar_month Sel, 14 Apr 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Siapa pun yang melakukan kunjungan kerja ke Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Nusa Tenggara (NTT), Marciana Dominika Jone, S.H. bakal memperoleh suguhan khas ‘Kopi Bajawa’. Seperti yang diperoleh Garda Indonesia saat menemui srikandi pertama yang memimpin Kanwil Kemenkumham Provinsi NTT yang berlokasi di Jalan W J […]

  • Lima Arahan Terbaru Presiden Jokowi Terkait Penanganan Pandemi Covid-19

    Lima Arahan Terbaru Presiden Jokowi Terkait Penanganan Pandemi Covid-19

    • calendar_month Sen, 4 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Loading

    Bogor, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah arahan terbaru terkait pandemi virus korona atau Covid-19 dalam rapat terbatas yang digelar melalui telekonferensi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 4 Mei 2020. Arahan Presiden tersebut yakni : Pertama, terkait evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah berlangsung di 4 provinsi […]

  • Demo 28 Agustus DPR RI Gegerkan Dunia, Media Global Angkat Bicara

    Demo 28 Agustus DPR RI Gegerkan Dunia, Media Global Angkat Bicara

    • calendar_month Jum, 29 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 60
    • 0Komentar

    Loading

    Aksi 28 Agustus dipicu oleh kebijakan DPR yang memberikan tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta per bulan, hampir 10 kali lipat dari upah minimum Jakarta 2025 yang hanya sekitar Rp5,3 juta.   Jakarta | Ribuan demonstran bentrok dengan aparat keamanan di Jakarta pada Kamis, 28 Agustus 2025, dalam aksi protes besar yang menyoroti kemarahan publik atas […]

  • Berkat Kredit Bank NTT, Usaha Penjahit Disabilitas di Sikka Terus Maju

    Berkat Kredit Bank NTT, Usaha Penjahit Disabilitas di Sikka Terus Maju

    • calendar_month Ming, 5 Mar 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Loading

    Maumere, Garda Indonesia | Sebagai penyandang disabilitas (tuna daksa), tak membuat pria berumur 50 tahun ini berhenti berkarya. Sejak tahun 2001, Yoseph Loku menggeluti usaha jahit pakaian di Ruko Pemda Sikka di, Pasar Tingkat Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ayah dari 6 orang anak ini sangat lihai menjahit. Baginya menjahit tidak bisa […]

expand_less