Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Antara Kritis dan Nyinyir : ‘Lip Service’ BEM-UI Menyikapi Kerja Jokowi

Antara Kritis dan Nyinyir : ‘Lip Service’ BEM-UI Menyikapi Kerja Jokowi

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 1 Jul 2021
  • visibility 1
  • comment 0 komentar

Oleh: Andre Vincent Wenas

BEM-UI sibuk mengritisi atau nyinyir (?) Jokowi dengan memproduksi meme, ‘The King of Lip Service’. Mungkin itu dilakukannya sambil update status di atas MRT. Atau di atas kendaraan yang sedang melaju di jalan tol, hasil kerja.. kerja.. kerja.. nya Jokowi.

Sementara itu, Mahasiswa UGM sibuk berkontribusi dengan GeNose, alat pendeteksi Covid-19. Ini demi menolong orang banyak di masa pandemi ini.

Tapi, janganlah juga menggebyah-uyah, atau menggeneralisir, itu kan cuma oknum kok. Tidak semua mahasiswa UI konyol seperti itu, dan mungkin ada juga Mahasiswa UGM yang balelonya sama dengan kekonyolannya BEM-UI.

Intinya, kita pun mesti kritis juga, tak boleh juga loh serampangan menuduh bahwa genus-nya mahasiswa UI atau UGM atau universitas mana pun adalah begitu adanya. Itu namanya generalisasi yang ngawur juga.

Jadi, berpikir kritis itu pun ada aturannya. Bukan sekadar asal cuap-cuap, asal-menyimpulkan, asal-omong, asal-nyentrik, asal-nyinyir, asal-beda, asal-nekat, dan akhirnya malah asal-asalan.

Nekat yang tidak asal-asalan (alias berani) itu seperti misalnya nekat (beraninya) Jokowi membubarkan Petral dan lalu nekat pula mengirim Ahok untuk jadi Komisaris Utama di Pertamina.

Ahok bukannya enak-enakan dapat fasilitas plafon kartu kredit Rp 30 miliar, eh malah dilepeh begitu saja! Hehe… apakah ada yang kesetrum dengan lepehan Ahok ini? Siapa saja sih mereka yang kesetrum? Pembubaran Petral oleh Jokowi dan lepehan maut ala Ahok ini jelas bukan lip-service kan?

Di lain sisi, belum lama berselang, kader PKS di Depok ada bikin survei. Survei apa? Survei tentang status keperawanan para siswi di Kawasan Depok! Kerja model begini rupanya maha penting bagi PKS. Investasi waktu, tenaga dan uang pun digelontorkan. Alhasil, surveinya menunjukkan bahwa70 persen siswi di Kawasan Depok sudah tidak perawan! Sebuah penemuan yang spektakuler ala PKS.

Entah bagaimana metode penelitiannya, apakah sekadar wawancara atau dilakukan semacam tes di klinik, kita tidak tahu. Hanya mereka sendirilah yang tahu!

Ini aktivitas untuk tujuan apa? Tidak jelas. Padahal sudah beberapa periode kepemimpinan eksekutif (dan legislatif) di daerah Depok sana dikuasai oleh kader-kader PKS sendiri!

Apakah ini prestasi PKS? Wallahualam. Apakah penemuan survei sosial dari PKS ini berfaedah? Jawab sendirilah.  Namun yang jelas PKS mendapat doa dari BEM-UI untuk terus tegar dalam menjalankan perannya sebagai partai oposisi. Hmm… apa relevansinya ya?

Adik-adik BEM-UI mungkin bisa mewawancarai mantan Presiden PKS yang sekarang ada di Penjara Sukamiskin lantaran kasus korupsi impor daging sapi. Dan… nah ini dia, yang waktu OTT -nya itu juga sempat heboh soal istilah Fulus ‘duit pelicin’ dan Fustun ‘cewek molek’. Di situlah kemungkinan besar makna “lip-service” ‘layanan bibir’ dalam arti harafiahnya bisa diperoleh.

Kalau kita mengacu pada makna kata “kritis” itu sendiri, menurut KBBI artinya bersifat tidak lekas percaya, bersifat selalu menemukan kesalahan atau kekeliruan dan tajam dalam penganalisisan.

Berasal dari kata Yunani ‘Kritikos’ (kemampuan membuat ‘judgement’, penilaian/keputusan tertentu) yang berawal dari ‘Krinein’ (artinya ‘to separate, decide, memilah dan memutuskan), ‘Krei’ (yang maknanya ‘to sieve’, menyaring, yang juga berarti ‘discriminate’, ‘distinguish’).

Maka, kritik itu memang bukan sembarangan. Yang sembarangan itu nyinyir dan asal omong. Dan kenyinyiran itu kerap berujung pada penghinaan atau tuduhan tanpa dasar, tanpa argumentasi yang sahih. Ketimbang memberi perbandingan atau analisa yang tajam, yang korektif atau bahkan konstruktif, kenyinyiran berawal dari sekadar rasa benci yang buta dan berujung pada kepahitan dalam hidup.

Kritik itu sesungguhnya membutuhkan erudisi yang cukup, keluasan dan kedalaman pengetahuan agar bisa memilah-milah, menyaring dan membedakan, serta kahirnya melakukan penilaian tertentu. Bahkan kritik juga butuh bukan hanya kepandaian, tapi juga kebijaksanaan.

Sehingga dengan begitu, harapannya, mekanisme dialektika tesis dan anti-tesisnya jadi bermutu serta bisa naik kelas menjadi sintesis yang kreatif. Ini jelas kerja intelek dari seorang intelektual.

Belum lagi kita bicara konteks kultural di mana dialektika itu berlangsung. Pak Jokowi menyinggung soal tata-krama dan sopan santun dalam adat ketimuran kita. Kalau itu bisa dilakukan, tentu akan jadi lebih indah.

Itulah etika politik yang juga bisa memancarkan spektrum estetika (keindahan) adat istiadat. Nuansa yang kabarnya berakar dalam peradaban masyarakat Nusantara, sejak dahulu kala.

Rabu, 30 Juni 2021

Penulis merupakan pemerhati Ekonomi – Politik

Foto utama oleh pixabay.com

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Teknik dan Tahapan Memotret Galaksi

    Teknik dan Tahapan Memotret Galaksi

    • calendar_month Sel, 18 Jul 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Anda suka melihat galaksi di malam hari dan ingin mengabadikan momen itu dengan memotret. Lantas, bagaimana teknik pengambilan gambar galaksi agar tampak nyata dan menarik? Berbekal perlengkapan, teknik, dan kesabaran yang tepat, maka Anda dapat menangkap gambar menakjubkan dari luasnya ruang angkasa. Berikut beberapa cara untuk membantu Anda mengambil foto galaksi yang bagus: Temukan Lokasi […]

  • Silaturahmi Danki Kavaleri KKA Lelowai, Pena Batas Naik Ranpur Anoa

    Silaturahmi Danki Kavaleri KKA Lelowai, Pena Batas Naik Ranpur Anoa

    • calendar_month Ming, 15 Mei 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Belu, Garda Indonesia | Segenap wartawan yang bergabung dalam Organisasi Persatuan Jurnalis Perbatasan (Pena Batas) RI-RDTL bersilahturahmi dengan Danki Kavaleri , Kapten Kav. Bekti Aji Sayekti, S.T.Han di markas Kompi Kavaleri Komodo Ksatria Anuraga atau Kikav KKA di Lelowai, Desa Derok Faturene, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 14 […]

  • Sederhana & Meriah, Pagelaran Syukur Dies Natalis II UPG 1945 NTT

    Sederhana & Meriah, Pagelaran Syukur Dies Natalis II UPG 1945 NTT

    • calendar_month Jum, 7 Jun 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Wujud syukur atas Dies Natalis II Universitas Persatuan Guru 45 NTT digelar di halaman Kampus UPG 45 NTT pada Jumat, 7 Juni 2019 pukul 17.00 WITA—selesai, rangkaian ujud syukur tersebut dikemas secara sederhana dan meriah Menghadirkan ZIN (Zumba Instructor Network) dari berbagai Pusat Pelatihan Zumba yang tersebar di seputaran Kota Kupang, […]

  • Usai Digempur Netizen, Istana Kembalikan ID Wartawan CNN

    Usai Digempur Netizen, Istana Kembalikan ID Wartawan CNN

    • calendar_month Sel, 30 Sep 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    ID (identitas diri) liputan wartawan yang sudah dicabut, diserahkan lagi. Istana seperti tak berdaya menghadapi gempuran netizen plus organisasi wartawan. Ceritanya! Sebuah kartu ID liputan, benda seukuran KTP biasanya cuma tergelincir di dalam dompet bersama struk belanja dan kartu parkir. Kali ini, kartu itu berubah jadi pusaka sakral, lebih berharga dari keris Mpu Gandring, lebih […]

  • Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Tinjau Tanggap Darurat Gempa Palu

    Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Tinjau Tanggap Darurat Gempa Palu

    • calendar_month Kam, 4 Okt 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Palu,gardaindonesia.id – Presiden Jokowi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kembali meninjau langsung penanganan tanggap darurat di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 Oktober 2018. Di Kota Palu, lokasi yang dikunjungi Presiden Jokowi yakni Rumah Sakit Darurat yang berada di Bandara Mutiara SIS AL-Jufri, Kelurahan Petobo, Hotel Roa-Roa dan […]

  • Tempat Cuci Tangan dari Rotary Club untuk NTT, Dorong Budaya Cuci Tangan

    Tempat Cuci Tangan dari Rotary Club untuk NTT, Dorong Budaya Cuci Tangan

    • calendar_month Ming, 18 Okt 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sebagai wahana edukasi budaya cuci tangan dan meminimalisir penyebaran Covid-19, maka Rotary Club Kupang Central kembali mendistribusikan 5 buah tempat cuci tangan permanen kepada 5 institusi pendidikan yakni Rumah Sejuta Mimpi – Naimata (tempat belajar anak2 putus sekolah), SMP Surya Mandala ( sekolah gratis yang didirikan oleh Yoseph Bikokolong, seorang pemulung), […]

expand_less