Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi dan Bisnis » Bank NTT Sukses Terapkan Transaksi Nontunai Pemerintah

Bank NTT Sukses Terapkan Transaksi Nontunai Pemerintah

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 25 Sep 2022
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Surabaya, Garda Indonesia | Kementerian Koordinator Perekonomian RI, menghelat acara menarik bertajuk ‘Penguatan Data Transaksi Non Tunai Pemda Lewat Sinergi SIMDA-CMS BPD’ yang dilangsungkan di Four Points by Sheraton, Surabaya pada Jumat, 23 September 2022.

Acara yang diselenggarakan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan ini sejatinya bertujuan meningkatkan efektivitas monitoring dan evaluasi kebijakan percepatan dan perluasan digitalisasi pemda oleh Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD) sebagaimana diamanatkan dalam Keppres No. 3 tahun 2021.

Juga untuk mewujudkan penguatan sinergi sistem informasi transaksi pemda dengan aplikasi CMS BPD selaku Bank Pengelola RKUD yang akan diawali oleh aplikasi SIMDA (BPKP).

Untuk diketahui, hadir sebagai narasumber utama adalah Raden Suhartono selaku Deputi Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP, Puji Gunawan selaku Asisten Deputi pada Menko Perekonomian RI. Masih diatas panggung utama sebagai narasumber, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dan Direktur Bank Kaltimtara.

Hadir sebagai peserta offline, Direksi BPD seluruh Indonesia, seperti Dirut Bank Jambi, Dirut Bank Kalsel, Dirut Bank Sultra, Dirut BPD DIY, Dirut Bank Nagari, Dirut Bank Aceh, Dirut Bank Jatim, Dirut Bank Jateng, dan sejumlah pimpinan BPD lainnya. Sementara hadir secara online, unsur pimpinan BPKP seluruh Indonesia dan Bank Indonesia.

Dalam sambutannya, Raden Suhartono menegaskan bahwa BPKP sudah bertemu dan berkomitmen untuk bersinergi dengan BPK, Kemendagri, dan Kemenkeu di bawah pengawasan KPK untuk mengawal Implementasi Aplikasi Tatakelola Keuangan Daerah Mulai dari Pendapatan Hingga Pengeluaran pada Pemda di seluruh Indonesia.

Komitmen yang sama disampaikan oleh Puji Gunawan yang sekaligus bertugas sebagai Sekretaris P2DD (Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah). Dia mengharapkan agar dukungan aplikasi ini dapat segera menjadi jawaban atas percepatan perluasan digitalisasi daerah.

Sementara Dirut Bank NTT, Harry Alexader Riwu Kaho saat itu menyampaikan materi mengenai cerita sukses Bank NTT dalam penerapan aplikasi milik BPKP sebagai yang pertama di Indonesia dan itu di Kabupaten Belu. Tidak cukup di situ, aplikasi ini menyusul akan diterapkan pada 13 kabupaten lainnya dalam Timeline di tahun 2022.

Masih menurut Dirut Alex, kerja sama SIMDA SP2D Online  telah dilakukan sampai pada tahapan testing untuk integrasi dengan layanan CMS Bank  NTT versi 1 sejak tahun 2019. Dan ada tiga kabupaten yang telah dilakukan tahapan testing yaitu Kabupaten Kupang, TTS dan Sumba Barat.

Sementara yang sudah melewati tahap development SP2D online versi SIMDA di mana petugas BUD meng-input data SP2D melalui aplikasi SIMDA dan akan langsung terkoneksi dengan CMS Bank NTT V1 untuk dilakukan pencairan.

Lebih lanjut, menurut mantaan Direktur Dana Bank NTT itu, implementasi tertunda karena terkendala adanya isu penerapan aplikasi SIPD milik Kemendagri yang mewajibkan pemerintah daerah menggunakan 1 aplikasi tersebut dalam proses pengelolaan keuangan.

Diakuinya juga ada beberapa kendala dalam penerapan aplikasi SP2D online versi SIPD pada Pemda di 2020–2021. Seperti penerapan interkoneksi antara Server HUB Kemendagri dengan BANK RKUD dan DJP untuk MPN pada aplikasi SIPD Online belum maksimal. Ini berimbas pada keterlambatan proses penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban anggaran Pemerintah Daerah.

Ada juga kendala lain seperti Timeline implementasi TIM SIPD yang selalu berubah-ubah. Kemendagri pun mengeluarkan surat edaran nomor 903/235/Keuda Tahun 2021 poin 3b menjawab permintaan pemda untuk kembali menggunakan aplikasi yang ditentukan oleh masing-masing pemda. Sehingga pada akhirnya beberapa pemda melakukan komunikasi kembali dengan pihak BPKP Perwakilan NTT untuk menggunakan aplikasi SIMDA.

Sementara peran dan manfaat penerapan SP2D online bagi pemda yakni proses penganggaran, penatausahaan,  pelaporan keuangan pemda yang efektif dan efisien, pelayanan realtime online dan tidak bergantung pada jam kantor operasional bank.

Juga pengguna aplikasi tidak lagi melakukan input ulang pada aplikasi CMS untuk transaksi SP2D, serta proses SP2D tahap pencairannya cepat, penggunaannya cepat, penyerapannya cepat, tentu pembangunannya akan lebih maju.

Selain itu, kewajiban pembayaran pajak negara atas belanja daerah yang realtime dalam setiap proses SP2d, setelah diterapkannya Modul 7020 DJP (Penerimaan Sumber Pemerintah) dan tidak terjadi keterlambatan transfer DAU dari pusat dan bahkan bentuk partisipasi dalam rangka menyukseskan strategi pemda digital melalui penerapan peningkatan nilai IETPD pada poin integrasi CMS SP2D Online sebesar 9.6%.

“Ini pun ada keuntungannya bagi Bank NTT seperti efisiensi dan efektivitas pelayanan operasional bank terhadap pemerintah daerah, penerapan SP2D Online sebagai solusi atas keterlambatan pembayaran kewajiban kredit PNS, yang dikarenakan keterlambatan DAU Pemerintah,” tegas dia.

Disebutkan juga, makin signifikan peran bank sebagai Collecting Agen Bank Persepsi dalam penerimaan negara setelah penerapan Modul 7020 DJP (Penerimaan Sumber Pemerintah) atas penerapan SP2d Online serta terjadi efisiensi waktu penerapan integrasi aplikasi yang terukur  dan bentuk peran aktif bank dalam mendukung dan menyukseskan strategi pemda digital melalui penerapan peningkatan nilai IETPD pada poin integrasi CMS SP2D Online sebesar 9.6%.

Hingga saat ini sudah 13 pemda di NTT yang memakai FMIS yakni Pemkab TTS, Malaka, Alor, Ende¸ Nagekeo, Flores Timur, Manggarai Timur, Manggarai, Ngada, Sumba Tengah, Sabu Raijua, TTU dan terakhir Kabupaten Rote Ndao.

Terhitung Januari-Agustus 2022, total transaksi CMS dan P2D online Bank NTT menunjukkan angka yang menggembirakan. Yakni CMS nominal Rp 9,4 triliun dengan jumlah TRX: 90.815. Sementara untuk CMS SP2D online khusus untuk Kabupaten Belu, nominalnya Rp35,6 miliar dengan jumlah TRX: 577. (*)

Sumber (*/Humas Bank NTT)

Raden Suhartono selaku Deputi Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP, Puji Gunawan selaku Asisten Deputi pada Menko Perekonomian RI, bersama Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dan Direktur Bank Kaltimtara. Foto : Humas Bank NTT

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Joe Biden & Kamala Harris – Presiden & Wapres USA, Ketua DPD RI Proficiat

    Joe Biden & Kamala Harris – Presiden & Wapres USA, Ketua DPD RI Proficiat

    • calendar_month Ming, 8 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Ucapan selamat atas kemenangan Joseph Robinette Biden Jr. dalam pemilihan presiden Amerika Serikat juga disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Melalui siaran persnya, LaNyalla mengatakan, Amerika Serikat kembali membuktikan bahwa demokrasi adalah sistem politik terbaik yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warganegara untuk […]

  • Jelang Idul Fitri 1441 H, BRI Cabang Kupang Berbagi Sembako ke Panti Asuhan

    Jelang Idul Fitri 1441 H, BRI Cabang Kupang Berbagi Sembako ke Panti Asuhan

    • calendar_month Kam, 21 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Jelang Hari Raya Keagamaan Idul Fitri 1441 H, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Kupang menggelar aksi sosial berbagi sembako ke sejumlah panti asuhan yang ada di Kota Kupang. Bantuan sembako secara simbolis diserahkan oleh Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore bersama Kepala BRI Kantor Cabang Kupang, Patar Pandapotan, S.E., […]

  • Unggul Data Real Count Pilgub NTT, SIAGA Pawai Kemenangan

    Unggul Data Real Count Pilgub NTT, SIAGA Pawai Kemenangan

    • calendar_month Kam, 28 Nov 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Berdasarkan data real count yang masuk ke pusat data SIAGA pada Rabu, 27 November 2024, hingga pukul 16.00 Wita, pasangan yang diusung Partai NasDem, PKB dan PKS ini unggul 40,41 persen suara, disusul pasangan Melki-Johni 32,4 persen dan pasangan Ansy-Jane 26,18 persen. Kupang | Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor […]

  • Anggota KORPRI Harus Berinovasi dan Mengubah Cara Kerja

    Anggota KORPRI Harus Berinovasi dan Mengubah Cara Kerja

    • calendar_month Sab, 30 Nov 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Presiden RI, Ir. Joko Widodo meminta segenap anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) agar melakukan berbagai inovasi dalam memberikan pelayanan publik yang lebih berkualitas. Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan bangsa. “Dengan teknologi yang semakin canggih, cara kerja kita juga harus berubah. Kecepatan merupakan faktor […]

  • Seminari BSB Maumere Minta Maaf & Klarifikasi ‘Hukuman Makan Kotoran Manusia’

    Seminari BSB Maumere Minta Maaf & Klarifikasi ‘Hukuman Makan Kotoran Manusia’

    • calendar_month Sel, 25 Feb 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Maumere-NTT, Garda Indonesia | Kepala Seminari Menengah St. Maria Bunda Segala Bangsa (setara SMP) di Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merilis pernyataan resmi menanggapi berita terkait kasus kekerasan terhadap puluhan siswa, di mana para siswa itu diberitakan dipaksa makan kotoran manusia (feses). Dalam salinan rilis yang diterima media ini, pada Selasa malam, […]

  • Dari Lahan Kering ke Ekonomi Hijau Berkelanjutan, CIRMA Olah Timor Barat

    Dari Lahan Kering ke Ekonomi Hijau Berkelanjutan, CIRMA Olah Timor Barat

    • calendar_month Ming, 10 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Pada 30 desa di Timor Barat, sebuah gerakan kecil, namun sistemis sedang berlangsung: pendampingan intensif kepada petani kecil yang selama ini bergulat dengan lahan kering, keterbatasan modal, dan akses pasar yang rapuh. Melalui pendekatan terpadu — yang menggabungkan model 3A dan skema live-in pendampingan — CIRMA mendukung transformasi pertanian skala kecil menjadi ujung tombak ekonomi […]

expand_less