Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Anak dan Perempuan » Hari Aids Sedunia 2019, Kemen PPPA Ajak Jauhi Virus HIV Bukan Orangnya

Hari Aids Sedunia 2019, Kemen PPPA Ajak Jauhi Virus HIV Bukan Orangnya

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 9 Des 2019
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Jakarta, Garda Indonesia | Selain faktor risiko kesehatan yang besar, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) juga sering menghadapi stigma negatif masyarakat yang keliru dan pemahaman salah lainnya tentang penularan virus HIV terutama pada kelompok anak dengan HIV/AIDS (ADHA).

“Tidak masalah apa pun yang menyebabkan mereka menerima virus itu, tidak boleh dijauhi tapi kita rangkul,” ujar Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Ciput Eka Purwianti.

Ciput menambahkan, selama ini, ADHA maupun ODHA menerima stigma yang akhirnya menimbulkan beberapa diskriminasi seperti pembatasan akses terhadap sosial politik, ekonomi bahkan pendidikan. Kemen PPPA memiliki tugas untuk memastikan ADHA tidak menerima diskriminasi dan mendapat perlindungan dari negara, masyarakat dan terutama keluarga.

Dalam rangka Peringatan Hari AIDS Sedunia 2019, Kemen PPPA menggelar sosialisasi bertajuk Kilau Generasi Bebas HIV dan AIDS dengan tema “Masyarakat yang Membuat Perubahan” yang dikemas dalam berbagai kegiatan seperti senam bersama, permainan (games) berhadiah, flash mob serta Power Talk sebagai ruang edukasi dan diskusi bagi masyarakat di sekitar area Car Free Day Sudirman, pada Minggu, 8 Desember 2019.

Senam bersama Hari Aids Sedunia 2019

“Acara ini diselenggarakan, karena banyak anak-anak yang bukan keinginan mereka lantas terinfeksi HIV menerima stigma yang luar biasa berat sehingga mereka di diskriminasi. Bahkan beberapa kasus, ada anak yang tidak boleh sekolah, dikeluarkan dari sekolah, itu yang ingin kita lindungi,” jelas Ciput.

Tahun 2018, jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan sebanyak 46.659 (Data Kemenkes) dengan 1320 kasus di antaranya adalah kasus HIV pada anak. Banyaknya jumlah kasus ini perlu mendapat perhatian masyarakat terutama dari segi penghapusan stigma dan diskriminasi.

“Itu yang kita harapkan, masyarakat mengubah cara pandangnya, bahwa ODHA dan ADHA itu bisa diobati, sembuh mungkin tidak karena virusnya menetap seumur hidup dalam tubuh di aliran darahnya, tapi dia bisa diobati dan dia punya harapan hidup yang sama dengan orang yang sehat,” kata Ciput.

Dalam diskusi Power Talk dengan tema yang menghadirkan 4 (empat) narasumber antara lain Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kemen PPPA, Ciput Eka Purwianti, Pengurus Yayasan AIDS Indonesia Bernard, Wakil Ketua Gerakan Komite Gerakan Nasional Anti Narkoba (GANAS ANNAR) Majelis Ulama Indonesia, Dr. Titik Haryati dan Putri Cherry sebagai salah seorang ODHA, keempatnya sepakat menyebut bahwa pentingnya peran dan perubahan pola pikir masyarakat sebagai salah satu kunci agar ODHA dan ADHA dapat terus hidup.

“Pada intinya sebenarnya adalah stigma dan diskriminasi. Orang takut tes HIV karena takut mendapat stigma, dicemooh (bullying), atau dianggap melanggar norma dan budaya. Intinya, untuk kita yang sudah mendapat edukasi, tugasnya bukan hanya mencegah untuk diri kita sendiri dan keluarga, tetapi juga harus menyebarkan informasi yang tepat sehingga stigma dan diskriminasi itu berhenti,” ujar Bernard, Pengurus Yayasan AIDS Indonesia.

Pernyataan Bernad pun didukung oleh Ciput. “Justru yang membuat mereka kuat dan mau berobat teratur itu adalah dukungan dari lingkungan terkecil mulai dari keluarga, dan masyarakat dan juga sekolah, bagi anak-anak khususnya,” tambah Ciput.(*)

Sumber berita (*/Publikasi dan Media Kementerian PPPA)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • ‘Human Trafficking’ di Jambi, Teman Jual Teman

    ‘Human Trafficking’ di Jambi, Teman Jual Teman

    • calendar_month Sel, 24 Jan 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 1Komentar

    Jambi, Garda Indonesia | Seorang ibu di Tanjungjabung (Tanjab) Barat, Jambi, melaporkan kasus human traficking atau perdagangan manusia yang menimpa anak dan keponakannya kepada Kepolisian Resor (Polres) Tanjab Barat pada Sabtu, 21 Januari 2023. Kapolres Tanjab Barat, AKBP Padli, saat dikonfirmasi via WhatsApp membenarkan bahwa adanya laporan itu. Ia mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti kasus […]

  • Wali Kota Jefri ‘Deadline’ Lurah tentang Data

    Wali Kota Jefri ‘Deadline’ Lurah tentang Data

    • calendar_month Sab, 29 Feb 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R Riwu Kore, M.M., M.H. memberi batas waktu (deadline) kepada para lurah soal pendataan warga penerima bantuan sosial. Penegasan ini disampaikan saat membuka Panel Diskusi dalam rangka Verifikasi dan Validasi (Verivali) Data Bantuan Sosial (Beasiswa, Sembako, BPJS, Kacamata dan Lampu Jalan) di Aula Rumah Jabatan […]

  • Tergoresnya Makna Hari Anak Nasional—Peti Mati untuk Penegak Hukum

    Tergoresnya Makna Hari Anak Nasional—Peti Mati untuk Penegak Hukum

    • calendar_month Sel, 23 Jul 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Oleh : Rianti Aprilia Feoh Kupang-NTT, Garda Indonesia | Tanggal 23 Juli dikenal sebagai peringatan Hari Anak Nasional, yang dimaknai sebagai kepedulian Bangsa Indonesia terhadap perlindungan kepada Anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan mendorong Keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak, sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa […]

  • Kelompok Tani Program TJPS ‘Lestari Indah’ Belu Panen Raya Jagung

    Kelompok Tani Program TJPS ‘Lestari Indah’ Belu Panen Raya Jagung

    • calendar_month Sen, 13 Apr 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Belu- NTT, Garda Indonesia | Salah satu Program favorit Pertanian Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang dicanangkan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Yoseph Nae Soi terus menuai hasil. Salah satunya adalah Kelompok Tani (Poktan) jagung ‘Lestari Indah’, seperti disaksikan Garda Indonesia, saat melakukan panen raya di Dusun Naba, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, […]

  • 888 Babi Mati di Bali, Pemda Bali & Kementan Tangani Kasus Kematian Babi

    888 Babi Mati di Bali, Pemda Bali & Kementan Tangani Kasus Kematian Babi

    • calendar_month Sab, 8 Feb 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Denpasar, Garda Indonesia | Kasus kematian babi dalam 1 (satu) bulan terakhir telah ditemukan pada beberapa lokasi peternakan di wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Bali yakni di Denpasar, Badung, Tabanan, dan Gianyar. Sampai saat ini tercatat jumlah kematian babi total sebanyak 888 ekor. Ida Bagus Wisnuardhana, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, menyebutkan bahwa […]

  • Presiden Jokowi : “Dari Dulu Sampai Sekarang Natuna Wilayah NKRI!”

    Presiden Jokowi : “Dari Dulu Sampai Sekarang Natuna Wilayah NKRI!”

    • calendar_month Kam, 9 Jan 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kepulauan Riau, Garda Indonesia | Presiden Jokowi memperhatikan penjelasan tentang peta wilayah perairan Natuna saat berkunjung ke SKPT Selat Lampa, Pelabuhan Perikanan Selat Lampa Natuna, Kabupaten Natuna, pada Rabu, 8 Januari 2020 siang. Presiden Jokowi menegaskan bahwa wilayah Kepulauan Natuna merupakan teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kepulauan tersebut beserta perairannya secara administratif termasuk dalam […]

expand_less