Judi Online Marak Indonesia Rugi Rp133 Triliun Setahun, Prabowo Serukan Kerja Sama Internasional
- account_circle melihatindonesia
- calendar_month 5 jam yang lalu
- visibility 23
- comment 0 komentar

Pada pidatonya, Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama internasional untuk menekan berbagai bentuk kejahatan lintas negara, seperti korupsi, penyelundupan, perdagangan narkoba, hingga judi online.
Gyeongju | Presiden RI, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia mengalami kerugian besar akibat praktik judi online yang mencapai sekitar 8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp133 triliun per tahun. Pernyataan tersebut disampaikan saat Prabowo berpidato dalam forum APEC Economic Leaders Meeting (AELM) di Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu, 1 November 2025.
Pada pidatonya, Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama internasional untuk menekan berbagai bentuk kejahatan lintas negara, seperti korupsi, penyelundupan, perdagangan narkoba, hingga judi online yang dinilainya sangat merugikan perekonomian nasional.
“Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar delapan miliar dolar Amerika setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring,” ujar Prabowo.
Selain menyoroti kerugian ekonomi, Prabowo juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat pendidikan dan keterampilan digital masyarakat Indonesia. Ia menilai penguasaan teknologi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global, dan mendorong kolaborasi dengan negara-negara mitra di kawasan Asia-Pasifik.
“Kami ingin berpartisipasi dalam semua inisiatif APEC yang bertujuan meningkatkan kapasitas di bidang teknologi dan pendidikan. Kami juga ingin memberdayakan usaha kecil serta memperkuat sistem kesehatan kami dalam menghadapi perubahan demografi,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo turut memaparkan capaian Indonesia di sektor pertanian yang kini mengalami kemajuan pesat berkat penerapan teknologi tinggi dan kecerdasan buatan (AI).
“Kami kini menggunakan AI di sektor pertanian untuk mengembangkan teknik pertanian yang presisi dan modern. Hal ini telah memungkinkan kami mencapai swasembada dalam produksi beras dan jagung,” jelasnya.
Menurut Prabowo, target swasembada pangan yang semula direncanakan tercapai dalam empat tahun berhasil dipenuhi lebih cepat berkat penerapan teknologi presisi. “Dengan penggunaan teknologi tinggi, pertanian presisi, dan kecerdasan buatan, kami telah berhasil meningkatkan produksi hingga mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah Indonesia sejak kemerdekaan,” tegasnya.(*)
- Penulis: melihatindonesia
- Editor: Roni Banase











Saat ini belum ada komentar