Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Kampus Merdeka, Nadiem: Mahasiswa Mampu Hadapi Tantangan Global

Kampus Merdeka, Nadiem: Mahasiswa Mampu Hadapi Tantangan Global

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 17 Jun 2021
  • visibility 40
  • comment 0 komentar

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuat berbagai kebijakan dan insentif bagi perguruan tinggi untuk dapat mendorong perubahan. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk memaksimalkan jumlah mahasiswa yang dapat keluar dari kampus, dalam artian mempelajari segala sesuatu yang ada di luar lingkungan akademis.

Perubahan global yang terjadi dengan sangat cepat dan tak terduga menimbulkan tantangan tersendiri bagi seluruh pihak untuk beradaptasi dengannya, tak terkecuali para pelajar dan mahasiswa. Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan cepat itu juga yang menentukan daya saing suatu bangsa. Maka, diperlukan sumber daya manusia (SDM) unggul yang mampu mengikuti perubahan global untuk dapat mewujudkan visi Indonesia Maju.

Sejumlah upaya dilakukan pemerintah dalam rangka mempersiapkan bibit unggul negara untuk dapat menakhodai bangsa di masa mendatang. Salah satunya ialah kebijakan Kampus Merdeka yang dihadirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kebijakan tersebut disinggung oleh Presiden Joko Widodo dalam perbincangan mengenai Kampus Merdeka yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 15 Juni 2021.

“Saya mau bertanya ke Mas Menteri, apa yang telah dilakukan Mas Menteri untuk mencapai visi SDM unggul melalui program Kampus Merdeka?” ujar Presiden ditujukan kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Nadiem kemudian menjelaskan bahwa mencapai visi SDM unggul memang bukan merupakan suatu hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Program Kampus Merdeka merupakan jawabannya bagi kebutuhan untuk mendorong pemberdayaan mahasiswa untuk dapat beradaptasi dengan situasi dan mengambil kendali atas masa depan.

Nadiem Makarim memaparkan konsep Kampus Merdeka kepada Presiden Jokowi

Kampus Merdeka secara sederhana dapat diartikan sebagai kampus yang dimerdekakan. Namun, yang menjadi pertanyaan ialah dari apa kampus-kampus yang ada ini dapat dimerdekakan. Nadiem menjelaskan bahwa pihaknya ingin agar kampus di Indonesia dimerdekakan dari sekat-sekat yang telah lama terbentuk.

“Kita ingin memerdekakan kampus dari sekat-sekat. Sekat antara akademia dan industri, sekat antara riset dan pembelajaran, sekat antar-fakultas, dan sekat antar-prodi. Kita ingin menciptakan suatu universitas, sistem perguruan tinggi, yang berkolaborasi. Gotong royong berkolaborasi tanpa adanya dinding-dinding,” ucap Nadiem Makarim.

Untuk dapat menjalankan cita-cita tersebut, terang Nadiem, Kemendikbudristek membuat berbagai kebijakan dan insentif bagi perguruan tinggi untuk dapat mendorong perubahan. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk memaksimalkan jumlah mahasiswa yang dapat keluar dari kampus, dalam artian mempelajari segala sesuatu yang ada di luar lingkungan akademis kampus.

Seperti misalnya mendapat pembelajaran di universitas lain dan di luar negeri, mengambil pembelajaran dari proyek sosial di tengah masyarakat, mendorong kewirausahaan, hingga menjalani magang bersertifikat yang dilakukan di industri atau perusahaan nirlaba. “Kita pun ingin dosen-dosen kita juga keluar kampus untuk mendapat pengalaman, membina mahasiswa di luar, mencari pengalaman kerja di industri dan universitas lain,” imbuh Nadiem.

Tantangan terkait hal tersebut memang sangat berat. Namun, perubahan ini merupakan satu-satunya jalan untuk mewujudkan transformasi sistem pendidikan tinggi Indonesia untuk dapat menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan mampu mengejar perubahan global.

“Bagaimana mereka belajar berkolaborasi kalau tidak belajar berkarya sebagai tim, bagaimana mau mengerti kreativitas atau kewirausahaan kalau tidak mengerjakan sesuatu di dalam dunia nyata. Kita ingin semua mahasiswa kita bisa berenang pada saat mereka keluar di lautan yang terbuka. Jangan di kolam renang terus, harus sekali-kali pergi ke laut,” tutur Nadiem.(*)

Sumber berita (*/BPMI Setpres)

Editor (+roni banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sketsa Elektabilitas Parpol di Etalase Politik Nasional: Jakarta!

    Sketsa Elektabilitas Parpol di Etalase Politik Nasional: Jakarta!

    • calendar_month Sel, 9 Mar 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh: Andre Vincent Wenas Ya, ini sekadar sketsa, gambar yang belum jadi, masih coretan awal, meraba-raba. Tapi bukannya tanpa dasar. Survei elektabilitas yang barusan dilakukan oleh Nusantara Strategic Network (NSN) cukup menarik. Surveinya spesifik di area Jakarta, dan metodenya tatap muka langsung dengan 400 responden. Biasanya berbagai lembaga survei akan melakukannya dengan metode sambungan telepon […]

  • Pascabanjir di Luwu Utara, 36 Orang Tewas & Lebih dari 3.000 KK Mengungsi

    Pascabanjir di Luwu Utara, 36 Orang Tewas & Lebih dari 3.000 KK Mengungsi

    • calendar_month Sab, 18 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Luwu Utara-Sulsel, Garda Indonesia | Pusat Pengendali Operasi BNPB mencatat per Jumat, 17 Juli 2020 pukul 17.30 WITA, lebih dari tiga ribu keluarga mengungsi pascabanjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Mereka berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sabbang, Baebunta dan Masamba. Jumlah penyintas yang tercatat pada BPBD Kabupaten Luwu Utara mencapai 3.627 […]

  • Melihat Sisi Lain Konflik Palestina Israel, Siapa Hamas di Palestina?

    Melihat Sisi Lain Konflik Palestina Israel, Siapa Hamas di Palestina?

    • calendar_month Sab, 15 Mei 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mempunyai kisah yang unik ketika berkunjung ke Palestina dan Israel, jadi bisa melihat sisi lain dan sudut pandang yang berbeda. Ketika datang langsung ke Palestina atau Israel, tentunya kita akan melihat banyak fakta lain yang kadang di media sosial tidak sama alias agak berbeda. Terutama ketika […]

  • Lonjakan Kasus di Kota Kupang Karena Vaksinasi Dianggap Obat Covid-19

    Lonjakan Kasus di Kota Kupang Karena Vaksinasi Dianggap Obat Covid-19

    • calendar_month Sel, 6 Jul 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 30
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man saat mendampingi Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore dalam rapat penanganan Covid-19 di Kota Kupang, pada Senin, 5 Juli 2022 di ruang Rapat Garuda Kantor Wali Kota Kupang; mengatakan lonjakan kasus Covid-19 terjadi pada Juni 2021 atau dikatakan minggu ke-20 dalam tahun […]

  • “Test Case Deklarasi Akbar“ Relawan Jokowi; Hanya Dihadiri Sekitar Seribu Pendukung

    “Test Case Deklarasi Akbar“ Relawan Jokowi; Hanya Dihadiri Sekitar Seribu Pendukung

    • calendar_month Kam, 23 Agu 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 46
    • 1Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id-Bertempat di ruas jalan utama El.Tari (Persis di Depan Kantor Gubernur NTT) Kec. Oebobo Kota Kupang, Kamis/23 Agustus 2018 Pukul 15.30 Wita; berlangsung “Deklarasi Akbar Jokowi – Ma’ruf For 2019-2024 yang diselenggarakan oleh SekBer (Sekretariat Bersama) Jokowi – Ma’ruf. Rencana semula Deklarasi Akbar tersebut akan di hadiri oleh sekitar kurang Lebih 10.000 (sepuluh ribu) […]

  • 1 Januari 2019 KD Resmi Ditutup, Pitrad-Pitrad Menyusul

    1 Januari 2019 KD Resmi Ditutup, Pitrad-Pitrad Menyusul

    • calendar_month Sel, 1 Jan 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 55
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, gardaindonesia.id | Per tanggal 1 Januari 2019, hari pertama tahun baru 2019, Pemkot Kupang benar-benar menepati komitmen dan konsisten melaksanakan penutupan lokalisasi Karang Dempel (KD) di daerah Tenau Kelurahan Alak Kecamatan Alak Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menindaklanjuti Keputusan Walikota Kupang Nomor : 176/KEP/HK/2018 tentang Penutupan Lokalisasi Karang Dempel di Kelurahan Alak […]

expand_less