Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » Kemungkinan Pilpres 2029 Prabowo versus Gibran, Lalu Anies?

Kemungkinan Pilpres 2029 Prabowo versus Gibran, Lalu Anies?

  • account_circle Rosadi Jamani
  • calendar_month Sab, 18 Okt 2025
  • visibility 1.428
  • comment 0 komentar

Loading

Walau masih jauh, boleh sedikit kita panaskan Pilpres 2029. Supaya nanti tak kaget. Pemilu 2029 belum tiba, tapi aroma pertarungannya sudah menyengat seperti minyak angin di ruang debat politik.

Dua nama paling kuat sudah beredar di langit Nusantara, Prabowo dan Gibran. Satu bagaikan macan tua yang masih ganas, satunya lagi anak singa yang tumbuh di taman istana. Dua-duanya punya mesin politik, pasukan medsos, dan panggung kekuasaan. Yang belum jelas cuma satu, siapa lawannya? Karena kalau Prabowo dan Gibran tetap berpasangan, bangsa ini mungkin perlu bikin musuh imajiner supaya tetap ada kompetisi.

Lalu muncullah Anies Baswedan, bak dosen filsafat yang tersesat di dunia politik praktis. Di tengah pesta bagi-bagi jabatan, ia datang membawa kata yang terdengar seperti mantra dari planet lain, meritokrasi. Katanya, “Jabatan publik seharusnya berdasarkan kompetensi, bukan koneksi.” Wah, kalimat itu langsung bikin banyak pejabat kaget. Mereka refleks megang HP, takut “koneksi” yang disebut itu maksudnya nomor mereka.

Anies seperti sedang berdiri sendirian di tengah pesta kekuasaan, di mana semua orang menari di irama koneksi politik. Sementara dia sibuk mengatur nada meritokrasi yang fals di telinga para elite. Tapi ya begitulah nasib orang waras di negeri absurd, kalau bicara logika, pasti dianggap lucu.

Sekarang coba kita bayangkan skenarionya. Semua partai besar sudah merapat ke Prabowo. NasDem dan PDI Perjuangan masih galau di pojok, seperti dua mantan kekasih yang belum move on dari masa lalu. Apakah mereka akan meminang Anies? Entahlah. Politik Indonesia lebih sulit ditebak dari ending ijazah palsu. Hari ini bersalaman, besok saling lapor ke KPK.

Tapi mari kita berandai-andai. Boleh dong, tambah lagi kopinya agar lebih hangat. Kalau Anies tak diusung siapa pun, dan Prabowo tetap menggandeng Gibran, maka Pilpres 2029 akan menjadi pertandingan paling absurd sepanjang sejarah republik. Bayangkan saja, wak! Prabowo melawan Gibran! Ayah politik melawan anak istana. Guru melawan murid, pengalaman melawan keturunan. Kalau ini jadi kenyataan, Netflix mungkin bakal beli hak siarnya.

Kalau para tukang survei sudah direkrut semua, jangan kaget kalau nanti hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan publik mencapai 120 persen. Bahkan janin di rahim pun katanya sudah mantap mendukung petahana. Rakyat tinggal menunggu bonus pulsa dari lembaga survei, biar bisa ikut tepuk tangan lewat aplikasi.

Di tengah situasi ini, kata meritokrasi terdengar makin langka. Ia seperti makhluk mitologis, semua tahu namanya, tapi tak ada yang pernah benar-benar melihatnya. Jabatan masih ditentukan oleh siapa teman satu grup WA, bukan siapa yang punya kemampuan. Negeri ini begitu cinta pada koneksi, sampai-sampai colokan listrik pun iri karena kalah banyak jaringan.

Namun, siapa tahu, dari tumpukan absurditas ini lahir kejutan. Mungkin ada sosok baru, entah dari kampus, pesantren, atau jagat TikTok, yang muncul membawa idealisme dan humor segar. Karena bangsa besar tak bisa terus dijalankan oleh keluarga besar.

Tapi sampai hari itu tiba, mari kita nikmati dulu drama politik ini. Sebab seperti sinetron, makin tidak masuk akal, makin tinggi ratingnya. Mungkin, ketika kotak suara dibuka nanti, yang keluar bukan pemenang, tapi tanya besar, apakah kita masih percaya meritokrasi, atau sudah resmi jadi bangsa koneksi?

Pesan moralnya, kekuasaan sejati bukan tentang siapa yang paling kuat koneksinya, tapi siapa yang paling tulus niatnya membangun negeri. Ketika jabatan jadi hadiah, bukan amanah, maka meritokrasi pun terkubur di bawah meja rapat penuh amplop. Namun, harapan selalu hidup. Selama masih ada pemimpin yang berani bicara kebenaran di tengah pesta koneksi. Sebab bangsa besar hanya bisa berdiri tegak di atas integritas, bukan di bawah bayang-bayang kekuasaan yang diwariskan.(*)

 

 

  • Penulis: Rosadi Jamani

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Lima Pasien Covid–19 di Belu Meninggal Akibat Penyakit Penyerta

    Lima Pasien Covid–19 di Belu Meninggal Akibat Penyakit Penyerta

    • calendar_month Jum, 9 Jul 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 80
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | Dua bulan terakhir (Juni—Juli 2021, red), pasien Covid–19 yang meninggal di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berjumlah 5 (lima) orang. “Pasien – pasien yang meninggal ini adalah mereka yang datang  dengan penyakit penyerta. Tiba di rumah sakit sudah dalam kondisi berat. Pasien yang pertama, penyakit jantung derajat 4, sudah […]

  • UMP NTT Tahun 2020 Sebesar Rp.1.95 Juta

    UMP NTT Tahun 2020 Sebesar Rp.1.95 Juta

    • calendar_month Rab, 20 Nov 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 85
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Upah Minimum Provinsi (UMP) Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2020 telah ditetapkan dan tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur NTT Nomor 367/Kep/HK/2019 tanggal 1 November 2019. Sesuai dengan UMP NTT tahun 2020 maka kenaikan UMP (Upah Minimum Provinsi) tahun 2020 sebesar 8,64 persen menjadi Rp 1.950.000,- (satu juta sembilan ratus lima puluh […]

  • Ini Alasan Utama Hanura NTT Dukung TRP–HEGI dalam Pilkada Sabu Raijua

    Ini Alasan Utama Hanura NTT Dukung TRP–HEGI dalam Pilkada Sabu Raijua

    • calendar_month Sen, 7 Sep 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 61
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memutuskan memberikan dukungan politik kepada pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua, Takem Radja Pono (TRP) dan Herman Hegi Radja Haba (Hegi) dalam menghadapi perhelatan pilkada serentak pada 9 Desember 2020. Pernyataan dukungan disampaikan langsung […]

  • George Hadjo Pecut Jiwa Entrepreneur Honorer Biro Umum Pemprov NTT

    George Hadjo Pecut Jiwa Entrepreneur Honorer Biro Umum Pemprov NTT

    • calendar_month Sen, 8 Jun 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | “Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menginginkan para Pekerja Tidak Tetap (PTT) atau tenaga Honorer lingkup Pemprov NTT tak sekadar menerima gaji namun harus dapat membuat penghasilan sendiri atau berjiwa entrepreneur,” ulas Plt. Kepala Biro (Karo) Umum Kantor Gubernur NTT, George.M. Hadjo kepada media ini pada Jumat sore, 5 Juni 2020. Untuk menerjemahkan […]

  • Fenomena Hujan Es di Ruteng Manggarai, Ini Penjelasan BMKG

    Fenomena Hujan Es di Ruteng Manggarai, Ini Penjelasan BMKG

    • calendar_month Kam, 26 Des 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 66
    • 0Komentar

    Loading

    Ruteng, Garda Indonesia | Wilayah Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, 26 Desember 2019 sekitar pukul 14.20 WITA mengalami hujan es yang berlangsung sekitar 15 menit, mengakibatkan lubang pada beberapa atap rumah yang terbuat dari seng plastik. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab.Manggarai, Ir. I G.A.N.Putri […]

  • Konflik di Timur Tengah, Indonesia Dorong Deeskalasi Iran Israel

    Konflik di Timur Tengah, Indonesia Dorong Deeskalasi Iran Israel

    • calendar_month Sel, 16 Apr 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 75
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Pemerintah Indonesia terus berupaya aktif untuk meredakan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang meningkat akhir-akhir ini. Dalam keterangan persnya usai mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia terus mendorong deeskalasi dan pengendalian diri di antara negara-negara yang terlibat. “Kita khawatir melihat perkembangan situasi […]

expand_less