Penantian Warga Tiga Dusun di Batas RI-Timor Leste Berbuah Terang Listrik
- account_circle Penulis
- calendar_month Kam, 11 Des 2025
- visibility 21
- comment 0 komentar

![]()
Tiga dusun yang kini resmi menikmati terang listrik adalah Dusun Kewar di Desa Kewar, Dusun Makokon di Desa Nanaet, dan Dusun Haliulu di Desa Fatubenao.
Belu | PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Kupang kembali menorehkan komitmennya dalam mewujudkan pemerataan akses energi di Nusa Tenggara Timur. Pada kurun waktu satu bulan terakhir, PLN berhasil menuntaskan pembangunan jaringan listrik desa di tiga lokasi terpencil di Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Tiga dusun yang kini resmi menikmati terang listrik adalah Dusun Kewar di Desa Kewar, Dusun Makokon di Desa Nanaet, dan Dusun Haliulu di Desa Fatubenao. Kommissioning Test jaringan yang dibangun di ketiga lokasi itu telah dilaksanakan pada Rabu, 3 Desember 2025.
Detail pembangunan jaringan
Meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem berupa hujan yang kerap mengguyur kawasan Belu, tim PLN di lapangan menunjukkan kerja keras dan koordinasi yang solid, memastikan seluruh proses selesai sesuai rencana. Pembangunan jaringan di wilayah ini mencakup:
- Dusun Kewar: Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 0,62 kms.
- Dusun Makokon: JTR sepanjang 0,50 kms
- Dusun Haliulu: Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 0.55 kms dan JTR 3,95 kms.
- Listrik, fondasi kesejahteraan masyarakat untuk melayani 33 calon pelanggan,
Manager PLN UP2K Kupang, Albertus Koko Hendriyanto, menyampaikan bahwa penyelesaian proyek ini adalah realisasi nyata dari komitmen perusahaan.
“Penyelesaian pembangunan jaringan listrik di tiga dusun ini merupakan bukti nyata komitmen PLN dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah perbatasan. Kehadiran listrik tidak hanya membawa penerangan, tetapi juga diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi, kualitas pendidikan, serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” jelasnya.
Sambutan Hangat Warga Belu
Kegembiraan atas hadirnya listrik dirasakan mendalam oleh masyarakat yang telah menanti bertahun-tahun.
Yosep Mariloe, Ketua RT 32, Desa Fatubenao, menyampaikan rasa syukur yang tulus, “Warga RT 32 sangat berbahagia dengan hadirnya listrik yang kini telah menyala di lingkungan kami. Terima kasih kepada PT PLN (Persero) UIW NTT atas upaya dan perhatian yang diberikan. Kehadiran listrik ini membawa terang dan harapan baru bagi masyarakat kami,” ungkapnya.
Senada dengan Yosep, Maria Nenomani, warga Desa Kewar, mengungkapkan kelegaan, “Warga sangat berterima kasih kepada PLN atas kehadiran listrik yang telah lama dinantikan. Kini rumah-rumah dapat menikmati penerangan yang layak, sehingga kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah dan terang,” ujarnya.
Komitmen PLN untuk Pemerataan Energi
Menanggapi keberhasilan ini, General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menegaskan fokus PLN dalam pemerataan akses energi.
“PLN tidak hanya menghadirkan penerangan, tetapi juga membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi lokal, pendidikan yang lebih baik, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Program pembangunan jaringan listrik ini menunjukkan komitmen kami untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat di pelosok NTT yang tertinggal dari akses listrik. Kehadiran PLN di Belu diharapkan menjadi fondasi bagi masyarakat untuk tumbuh, belajar, dan berkarya dengan lebih baik,” tegas Eko.
Dengan rampungnya proyek ini, PLN UP2K Kupang tidak hanya menyalakan lampu, tetapi juga menyalakan harapan baru bagi masyarakat Belu. Listrik diharapkan mampu memperkuat ekonomi lokal, meningkatkan kualitas pendidikan, serta mendukung kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera bagi seluruh warga di wilayah perbatasan.(*)
- Penulis: Penulis
- Editor: Roni Banase
- Sumber: Tim PLN UIW NTT











Saat ini belum ada komentar