Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Pengkhianatan Parlemen dalam Memerangi Korupsi

Pengkhianatan Parlemen dalam Memerangi Korupsi

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 10 Mei 2022
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Oleh: Andre Vincent Wenas

Antikorupsi selalu menjadi jargon kampanye sekaligus janji politik yang seksi sepanjang masa kampanye. Tapi apakah partai politik yang berselancar di atas jargon itu, setelah duduk di parlemen, masih setia pada janji politiknya?

Adalah Bambang Wuryanto (Ketua Komisi III DPR-RI) yang akhirnya mengaku sendiri, “Fakta lapangan hari ini yang namanya kompetisi cari suara pakai ini (uang) semuanya. Gue terang-terangan ini di lapangan.” Begitu seperti dimuat beberapa media massa baru-baru ini.

Pernyataan Bambang Wuryanto atau yang biasa dipanggil Bambang Pacul itu terkait terjegalnya upaya pemerintah (eksekutif) menggolkan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana dan RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal. Kedua RUU itu menurut PPATK dan KPK sangat krusial dalam upaya pemberantasan korupsi.

Nah, kalau kedua RUU itu krusial demi pemberantasan korupsi di negeri ini, pertanyaannya jadi mengapa malah DPR-RI yang menjegal untuk disahkannya kedua RUU itu? Bukankah dulu semasa kampanye para kader parpol itu mengusung tema Anti-Korupsi dengan gegap gempita?

Bambang Pacul yang juga politisi senior PDIP itu pun meneruskan pengakuan dosanya, “Ini kenapa macet di sini. DPR keberatan hampir pasti karena ini menyulitkan kehidupan kami. Kami ngomong jujur, Pak. Money politic pakai rekening, buka rekening, kita kirim, mampus ini. Makanya jangan lihat dari sisi mu, tok. Jangan tergesa-gesa.”

“Yang paling penting itu kalau kita punya money, duit. Ini transaksi akan bisa dilaksanakan dan sekarang Anda minta dibatasi transaksi angkanya. Fakta lapangan hari ini yang namanya kompetisi cari suara pakai ini.” Begitulah tanpa rasa malu lagi Bambang Pacul mengakuinya.

Tentu, ia juga mewakili semua fraksi di DPR-RI yang ikut menolak disahkannya kedua RUU itu. Saat ini di periode 2019—2024 ada 9 partai politik yang duduk di parlemen: PDIP (128 kursi), Golkar (85), Gerindra (78), NasDem (59), PKB (58), Demokrat (54), PKS (50), PAN (44) dan PPP (19). Herannya semua suara parpol itu laksana bina vokalia senada menolak kedua RUU Anti-Korupsi itu.

Integritas politik artinya secara konsisten memakai kekuasaan politik demi kepentingan masyarakat luas, bebas dari kepentingan pribadi serta tidak menyalahgunakan kekuasaan semata-mata demi mempertahankan kekayaan dan posisinya. Sayangnya semua itu jelas-jelas telah dikhianati oleh mereka.

Apa yang terjadi di parlemen itu adalah sebentuk korupsi politik (political corruption). Manipulasi kebijakan, manipulasi kelembagaan serta segala hukumnya. Para penentu kebijakan (legislator) itu telah melakukan pelecehan fungsi legislatifnya. Tega mengorbankan kepentingan yang lebih luas sekedar membela kepentingan egoistik pribadi atau partainya.

Pengakuan yang tanpa rasa malu itu telah membongkar azabnya sendiri dengan telanjang. Azab tentang betapa bobroknya praktik politik mereka selama ini. Maka, tak heran kalau ada sinyalemen dari La Nyalla Mahmud Mattalitti (Ketua DPD-RI) bahwa uang skandal mafia minyak goreng kemarin itu kabarnya mengalir juga ke partai-partai politik di parlemen.

Maka, bisa dipahami kalau tingkat kepercayaan publik terhadap institusi partai politik berada pada urutan buntut. Seperti dirilis oleh Burhanudin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator dari hasil surveinya awal Maret 2022 yang baru lalu, “Institusi demokrasi yang paling krusial seperti partai politik, DPR, DPD, MPR, itu tingkat trust-nya relatif lebih rendah dibanding institusi demokrasi yang lain. Jadi partai politik itu yang trust hanya kurang lebih sekitar 54 persen.”

Dari 12 institusi yang disurvei oleh Indokator, partai politik dan lembaga parlemen ada di posisi terbawah. Sementara lembaga TNI tingkat kepercayaannya tertinggi (93%), disusul Presiden (85%). Lalu Mahkamah Agung (79%), Mahkamah Konstitusi (78%), Polri (76%), Pengadilan (74%), KPK (74%), Kejaksaan (74%). Kemudian di papan bawah adalah MPR (67%), DPD (65%), DPR (61%) dan akhirnya paling buntut adalah Partai Politik yang cuma 54% itu.

Bagaimana ini? Padahal partai politik seyogianya menjadi salah satu modalitas (semacam sarana formal) yang memungkinkan pencapaian tujuan negara, yaitu kesejahteraan publik (bonum commune).

Maka, belajar dari pengalaman pahit seperti ini, akhirnya toh kita mesti kembali kepada mereka rakyat pemilih yang telah memberikan mandat. Artinya, kita semua ternyata tidak bisa pasrah bongkok kepada para wakil yang telah kita pilih manakala mereka telah duduk di parlemen. Daya kritis masyarakat mesti tetap menyala, sambil terus merawat memori publik. Kenapa memori publik tentang pengalaman pahit seperti ini mesti dirawat?

Supaya di tahun 2024 saat pemilu nanti, di bilik suara kita tidak lagi memberi mandat kepada parpol atau kader-kadernya yang telah mengkhianati janji politik mereka sendiri. Terbukti mereka telah menjegal disahkannya kedua RUU Anti-Korupsi itu. Tambah pula pengakuannya yang tanpa rasa malu bahwa mereka selama ini telah melakukan politik uang.

Janganlah sampai adagium terkenal dalam politik yang bilang, “Dumb politician are not the problem, the problem is the dumb people that keep voting for them,” itu terulang lagi, dan lagi-lagi terulang.

Senin, 9 Mei 2022

Penulis merupakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Beli Mobil Tunai versus Kredit, Lebih Baik Mana? Ini Jawabannya

    Beli Mobil Tunai versus Kredit, Lebih Baik Mana? Ini Jawabannya

    • calendar_month Sel, 29 Agu 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Beli mobil tunai atau secara kredit memang menjadi kegalauan tersendiri bagi seorang yang ingin memiliki kendaraan. Memang tidak dapat dipungkiri jika memiliki kendaraan pribadi akan lebih memudahkan proses mobilisasi, akan tetapi juga perlu dipertimbangkan bagaimana mengatur keuangan agar bisa membeli mobil impian. Untuk membeli mobil secara tunai atau cash maupun kredit, Anda perlu mempertimbangkan kebutuhan […]

  • Bareskrim Polri Geledah Pondok Pesantren Al-Zaytun

    Bareskrim Polri Geledah Pondok Pesantren Al-Zaytun

    • calendar_month Sab, 5 Agu 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri melakukan penggeledahan di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat hari ini. Penggeledahan untuk mendalami kasus dugaan penistaan agama oleh Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang. “Perkembangan hari ini yang dilaksanakan penyidik adalah melaksanakan penggeledahan di Indramayu,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen […]

  • Tantangan Julie Laiskodat Dijawab Politeknik Negeri Kupang

    Tantangan Julie Laiskodat Dijawab Politeknik Negeri Kupang

    • calendar_month Sel, 15 Feb 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Politeknik Negeri Kupang (PNK) diminta Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat untuk tak hanya sekadar belajar di papan tulis dan di kelas saja, namun sekiranya dapat mengimplementasikan ilmu kepada masyarakat. Dan ini merupakan tindak lanjut dari PNK usai kunjungan kerja ke Dekranasda. Demikian disampaikan Direktur PNK, Frans Mangngi, S.T., M.Eng. kepada […]

  • Pancasila Jadi Penggerak dan Pemersatu Bangsa Hadapi Tantangan & Ujian

    Pancasila Jadi Penggerak dan Pemersatu Bangsa Hadapi Tantangan & Ujian

    • calendar_month Sen, 1 Jun 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Pancasila selalu menjadi penggerak dan pemersatu bangsa dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan. Nilai-nilai luhur Pancasila harus dihadirkan secara nyata dalam keseharian dan kehidupan masyarakat. Demikian ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo saat memperingati Hari Lahir Pancasila yang pada kali ini digelar melalui telekonferensi dari Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, […]

  • Mengenal Cleistocactus Samaipatanus

    Mengenal Cleistocactus Samaipatanus

    • calendar_month Sel, 8 Agu 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Cleistocactus samaipatanus merupakan anggota suku Cactaceae (keluarga kaktus-kaktusan) yang memiliki kolumnar panjang dan sempit dengan duri mirip tusuk gigi emas pucat. Jika berkunjung ke Kebun Raya Bali, jangan lupa melihat kaktus ini secara langsung yaa! Cleistocactus samaipatanus tumbuh setinggi 1,5 m (4,9 kaki), memiliki banyak panjang, membentuk kelompok bercabang dari pangkal dengan beberapa batang tegak dengan […]

  • Pasca-terpapar Covid, ‘Swab’ I Wagub NTT Negatif dan Gubernur Membaik

    Pasca-terpapar Covid, ‘Swab’ I Wagub NTT Negatif dan Gubernur Membaik

    • calendar_month Sen, 18 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kondisi terkini Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi secara fisik dalam keadaan segar dan sehat. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, Benediktus Polo Maing kepada awak media di halaman depan Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, pada Senin pagi, 18 Januari 2021. “Pasca-diumumkannya […]

expand_less