Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » Polisi Lalu Lintas Darurat

Polisi Lalu Lintas Darurat

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sab, 18 Feb 2023
  • visibility 1
  • comment 0 komentar

Oleh : Roni Banase

Usai menikmati berkat Tuhan di warung makan di samping Apotik Rahayu Cideng, daerah Roxy, Jakarta Pusat pada Senin, 19 Desember 2022 sekitar pukul 18.35 WIB, saya melihat sekelompok anak muda sementara mengatur alur lalu lintas yang sementara padat merayap.

“Hoi, Hei,” teriak seorang anak muda kisaran usia 18 tahun sambil memberikan isyarat tangan dengan arah yang ditentukan mereka, para pengguna jalan yang memadati pertigaan jalan K.H. Wahid Hasyim, Jalan Biak, dan K.H. Moh. Mansyur.

Padat merayap, saat itu jam pulang masyarakat Jakarta usai menunaikan tanggung jawab ekonomi, menuntaskan janji bisnis hingga sekadar mencari kuliner dambaan di sekitar Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Di pertigaan itu, tak ada traffic light, ada juga jalur bus Trans Jakarta, nah ini momentum bagi sekelompok anak muda tersebut untuk mengatur alur lalu lintas agar tak menyebabkan macet hingga memudahkan para pengguna jalan menempuh perjalanan mereka.

Saya pun menelisik keberadaan mereka, sejenak berhenti mengamati. Anak-anak muda tersebut berpenampilan sekadarnya, ada yang hanya memakai celana pendek, kaos oblong dan sandal jepit. Ada juga dengan penampilan lengkap layaknya tukang parkir.

Yang menarik, tangan sebelah kiri anak-anak muda tersebut seperti sementara menggenggam sesuatu, dan tangan kanan memberikan isyarat kepada pengguna jalan. Sejurus, terlihat seorang pengemudi mobil Toyota Alphard menurunkan kaca mobil sembari menyodorkan sesuatu kepada satu dari sekian anak muda di situ.

Begitu pula beberapa pengendara sepeda motor dan mobil yang sejenak melambatkan laju kendaraan mereka sembari menyodorkan tangan kepada anak-anak muda tersebut.

Tampak wajah sumringah bahagia terpancar usai berpeluh, berteriak, hingga dapat saja diseret motor dan mobil pengguna jalan.

Ya, mereka lah “Polisi Lalu Lintas Darurat” sebutan saya kepada mereka. Saat kondisi lalulintas tak begitu macet, saya pun menghampiri mereka dan mengobrol.

“Kondisi macet ini karena buangan dari ganjil genap. Jadi semuanya ke sini untuk menuju ke Jakarta Barat,” ungkap Uki, anak muda yang berprofesi sebagai “Polisi Lalulintas Darurat”. Tak hanya Uki, ada juga Sandi, Aan, dan Mul. Masih ada anak-anak muda lain yang juga berprofesi sama.

Uki pun menuturkan ada arahan dari Polisi agar tak memaksa hingga menggedor kaca mobil untuk meminta uang. “Kami pernah ditegur agar jangan memaksa minta duit, kalau dikasih ya kamu terima, tak dikasih pun kami tak memaksa,” ucapnya.

Dari berprofesi sebagai “Polisi Lalulintas Darurat” mereka dapat menggapai penghasilan hingga 40—50 ribu rupiah per sekali turun ke jalan, kemudian dibagikan kepada yang bertugas.

“Terkadang kami diberi uang Rp.200,- Rp.500,- Rp.1.000,- atau 2 ribu rupiah,” tandas Uki seraya menandaskan bakal turun ke jalan saat kondisi macet untuk membantu mengatur alur lalu lintas.(*)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pemuda

    Pemuda

    • calendar_month Ming, 15 Mar 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Pemuda Oleh Gregorius Bai Bagaimana bisa anak muda berdiam, ketika mereka jadi tukang pukul kekuasaan. Saat ruang publik ditentukan uang, Air di kampung pun kering kerontang. Alam berubah menjadi bencana, atas nama investasi dikeruk dan diperkosa. Benar salah diputarbalikkan, tersesat pekatnya konflik kepentingan. Dalam dunia yang penuh pura-pura, anak muda yang akhirnya pisahkan dusta dari […]

  • Umat Beragama di Kota Kupang Rukun, Menteri Fachrul Razi Apresiasi

    Umat Beragama di Kota Kupang Rukun, Menteri Fachrul Razi Apresiasi

    • calendar_month Sab, 28 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Menteri Agama Republik Indonesia, Fachrul Razi memberi apresiasi kepada pemerintah dan warga Kota Kupang yang telah membina kerukunan antar umat beragama dengan baik selama ini. Pujian tersebut disampaikannya dalam dialog keberagaman bersama para tokoh agama Kota Kupang di Vihara Pubbaratana, pada Jumat, 27 November 2020. Vihara Pubbaratana merupakan rumah ibadah […]

  • Oknum ASN Polda NTT Sebar Video Pasien Covid Meninggal, Ini Reaksi RSUD Naibonat

    Oknum ASN Polda NTT Sebar Video Pasien Covid Meninggal, Ini Reaksi RSUD Naibonat

    • calendar_month Kam, 28 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Beredar, viral dan dibagikan berkali-kali di berbagai platform media sosial dan menjadi konsumsi publik, sebuah video berdurasi 2 menit 24 detik yang dibikin pada Rabu pagi, 27 Januari 2021 tentang penanganan pasien Covid-19 di RSUD Naibonat dan disebarkan oleh seorang oknum aparatur sipil negara (ASN) Polda NTT yang melontarkan pernyataan bahwa […]

  • Hari Bakti Imigrasi Ke-71, Yasonna : Selaras Pola Pikir dan Tingkatkan Etos Kerja

    Hari Bakti Imigrasi Ke-71, Yasonna : Selaras Pola Pikir dan Tingkatkan Etos Kerja

    • calendar_month Rab, 27 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly mengapresiasi jajaran Imigrasi yang setia dan tetap menjalankan tugas sebagai penjaga kedaulatan Indonesia yang berpedoman kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada Upacara Peringatan Hari Bakti Imigrasi (HBI) ke-71 yang berpusat di […]

  • Kedaulatan Pangan di Tangan Petani

    Kedaulatan Pangan di Tangan Petani

    • calendar_month Sel, 13 Sep 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Oleh: Yucundianus Lepa Dapatkah petani negeri ini memiliki kedaulatan pangan sebagaimana impian banyak orang? Pertanyaan seperti ini akan terus mengganggu manakala petani kita tidak memiliki otonomi atas pangan yang dihasilkan, terpuruk tingkat kesejahteraannya, tidak terlindungi, menjadi mangsa para tengkulak dan hampir pasti menjadi sumber produksi kemiskinan. Apakah kedaulatan pangan itu? Kedaulatan pangan merupakan pemenuhan hak […]

  • Antara Kupang dan Semarang

    Antara Kupang dan Semarang

    • calendar_month Jum, 20 Mei 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Oleh : Roni Banase Bermimpi untuk mengenal Kota Semarang lebih intim, tentunya menjadi agenda penting dalam hidup (meski masih banyak daerah di Indonesia belum dikunjungi), membuat diri ini nelangsa dan memendam bara rindu. Bercikal dari acara district conference (Discon) Rotary D3420 kepemimpinan District Governor (DG) Cindy Bachtiar, mengantarkan langkah dan menapak kakiku di kota terbesar […]

expand_less