Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » Ridwan Kamil Mengaku Khilaf dan Minta Maaf

Ridwan Kamil Mengaku Khilaf dan Minta Maaf

  • account_circle Rosadi Jamani
  • calendar_month 2 jam yang lalu
  • visibility 42
  • comment 0 komentar

Loading

Lelaki seperti Ridwan Kamil, tidak munafik, dan mengakui kesalahannya. Lalu, yang gentle, ia minta maaf dan mengaku khilaf.

Bangunan paling megah pun bisa runtuh bukan karena gempa besar, melainkan karena retak-retak kecil yang dibiarkan terlalu lama. Begitulah pengakuan Ridwan Kamil datang ke hadapan publik, bukan sebagai arsitek kota, bukan sebagai mantan gubernur Jawa Barat, melainkan sebagai manusia yang menyadari fondasi rumah tangganya telah ambruk perlahan. Tidak ada dentuman. Tidak ada sirene. Hanya suara lirih pengakuan, seperti beton yang patah di ruang sunyi.

Melalui Instagram, Kang Emil membuka pintu yang selama ini tertutup rapat. Ia menyampaikan permohonan maaf “dari hati yang terdalam” kepada semua pihak yang terdampak kegaduhan yang, menurutnya, tidak seharusnya terjadi. Kalimat itu seperti denah bangunan yang tiba-tiba berubah, rapi di atas kertas, tapi berantakan di lapangan. Di balik kata “kegaduhan” ada debu emosi, ada reruntuhan kepercayaan, ada ruang-ruang yang tak lagi bisa dihuni.

Ia lalu masuk ke inti paling rapuh. Pernikahan 29 tahun dengan Atalia Praratya. Dua puluh sembilan tahun adalah usia struktur yang seharusnya kokoh, fondasi dalam, kolom tegak, balok saling mengunci. Namun politisi Golkar ini memilih tidak menyalahkan cuaca, tidak menunjuk tanah, tidak menyebut beban. Ia justru menyalahkan dirinya sendiri. Ia mengaku banyak khilaf dan dosa. Sebuah pengakuan yang terdengar sederhana, tapi bagi seorang figur publik, itu seperti merobohkan dinding penopang dengan tangan sendiri.

Dengan bahasa yang dingin sekaligus pilu, ia mengatakan, perpisahan adalah hak Atalia untuk bahagia tanpa dirinya. Kalimat ini adalah metafora arsitektur paling menyakitkan, merelakan sebuah bangunan yang ia rancang bersama, dirawat puluhan tahun, kini diserahkan kepada waktu untuk berdiri tanpa namanya tertera di plakat. Ia tidak lagi menjadi bagian dari rumah itu. Ia hanya kenangan struktural, bekas pilar yang pernah menyangga, kini tinggal jejak.

Kesedihan semakin berlapis ketika Ridwan Kamil menunduk kepada ibundanya. Di hadapan seorang ibu, semua gelar luluh. Semua proyek besar mengecil. Ia memohon ampun atas dosa sebagai anak yang mungkin mengecewakan. Seperti bangunan tinggi yang akhirnya sadar, setinggi apa pun ia menjulang, akarnya tetap pada tanah paling dasar, ibu.

Yang paling memilukan, ia menyebut anak-anaknya. Anak-anak yang terdampak oleh peristiwa-peristiwa yang tidak sepenuhnya mereka pahami. Mereka adalah penghuni tak bersalah dari rumah yang retak. Mereka berjalan di koridor yang tiba-tiba berubah arah, mendengar gema pertengkaran yang tak mereka rancang, merasakan dingin dari dinding yang kehilangan insulasi cinta.

Di sinilah aura pahit itu terasa. Kita hidup di negeri yang gemar memajang foto keluarga ideal di baliho, seolah rumah tangga bisa disusun serapi fasad gedung pemerintah. Kita lupa, di balik fasad, ada ruang mekanikal rumit, ada instalasi emosi yang jika salah pasang, bisa meledak perlahan. Kang Emil yang sepanjang kariernya bicara tentang tata kota dan estetika, kini berdiri di hadapan publik sebagai contoh paling getir, bahwa kehidupan tidak selalu patuh pada gambar kerja.

Ia menutup pengakuannya dengan doa, menyerahkan dirinya pada Allah, Sang Maha Pengampun. Doa itu seperti upaya terakhir memperkuat struktur yang tersisa, bukan untuk membangun ulang masa lalu, melainkan agar ia bisa berdiri sebagai bangunan baru, lebih sederhana, lebih jujur, lebih bertakwa.

Kita tidak sedang menyaksikan drama selebritas. Kita sedang melihat puing-puing kemanusiaan. Sebuah pengingat sunyi bahwa seorang arsitek paling piawai pun bisa gagal merawat rumahnya sendiri. Kesedihan tidak selalu datang dengan gemuruh, kadang ia hadir sebagai retakan halus, pelan, tapi mematikan. Aura busuk bisa menjadi badai yang melumat rasa enak ubi kayu.(*)

 

 

 

  • Penulis: Rosadi Jamani

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Suksesi Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Fokus Tiga Hal

    Suksesi Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Fokus Tiga Hal

    • calendar_month Sel, 6 Mei 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 76
    • 0Komentar

    Loading

    Hingga 12 Maret 2025, pemerintah telah mencairkan anggaran senilai 710,5 miliar rupiah untuk program MBG dan penyerapan anggaran MBG masih tergolong minim,   Jakarta | Anggaran program makan bergizi gratis (MBG) di tahun 2025 diprediksi bisa mencapai 171 triliun rupiah. Anggaran ini naik signifikan dari rencana awal 71 triliun rupiah. Program MBG ditargetkan menjangkau 82,9 […]

  • Merry Riana : Terapkan PHK Agar Sukses Hadapi Dampak Pandemi Covid-19

    Merry Riana : Terapkan PHK Agar Sukses Hadapi Dampak Pandemi Covid-19

    • calendar_month Rab, 20 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Motivator Merry Riana mengajak masyarakat untuk menerapkan tiga kata kunci yang dirangkum menjadi P.H.K agar sukses hadapi dampak Covid-19. Dalam hal ini, arti PHK ala Merry Riana bukan Pemutusan Hubungan Kerja, melainkan Pikiran, Hati dan Kelakuan. “Tapi, hari ini saya ingin mengubah pandangan itu. PHK adalah cara untuk Anda bisa menjaga […]

  • WASPADA! Bibit Siklon Tropis 94S Berada di Laut Timor

    WASPADA! Bibit Siklon Tropis 94S Berada di Laut Timor

    • calendar_month Rab, 13 Mar 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 66
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Forum Pengurangan Risiko Bencana Nusa Tenggara Timur (Forum PRB NTT) meng-update area pemantauan atau invest atau bibit siklon 94S yang saat ini berada di laut Timor yang perlu diberikan atensi khusus sebagai dasar kewaspadaan atau kesiapsiagaan bagi masyarakat dan tidak perlu disikapi dengan terlalu panik. Mengapa demikian? Simak penjelasan dari Ketua […]

  • Presiden Jokowi Resmikan Rusun IAIN & STKIP PGRI Tulungagung

    Presiden Jokowi Resmikan Rusun IAIN & STKIP PGRI Tulungagung

    • calendar_month Ming, 6 Jan 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 69
    • 0Komentar

    Loading

    Tulungagung, gardaindonesia.id | Presiden Joko Widodo meresmikan 3 (tiga) Rumah Susun (Rusun) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur yang mengambil tempat di STKIP PGRI, Jumat (4/1/2018). Dari tiga rusun tersebut, 2 (dua) diantaranya merupakan rusun mahasiswa yakni Rusun IAIN dan STKIP PGRI Tulungagung. Sedangkan 1 (satu) rusun lainnya merupakan rusunawa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) […]

  • Lantik Pj. Kepala Desa Tohe, Bupati Belu : Jadilah Garam & Terang

    Lantik Pj. Kepala Desa Tohe, Bupati Belu : Jadilah Garam & Terang

    • calendar_month Sab, 19 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 136
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | “Jadilah garam dan terang di sana. Kalau tidak bisa jadi garam, berhenti! Kalau tidak bisa jadi terang, berhenti! Jaga kepercayaan yang diberikan, saya akan ikuti”, ungkap Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM saat mengambil sumpah dan melantik Cyprianus Mau menjadi Penjabat Kepala Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa […]

  • 16 Tersangka Teroris di Sumatra Barat Diringkus Densus 88

    16 Tersangka Teroris di Sumatra Barat Diringkus Densus 88

    • calendar_month Ming, 27 Mar 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 72
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Densus 88 Antiteror Polri menangkap 16 tersangka teroris di wilayah Sumatra Barat (Sumbar). Belasan tersangka teroris ditangkap di dua wilayah berbeda. “Densus 88 melakukan penangkapan terhadap 16 tersangka teroris di wilayah Sumbar,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya pada Sabtu, 26 Maret 2022. Ahmad mengatakan, sebanyak […]

expand_less