Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Regional » “SiPERI TANGGUH” Menuju Kota Kupang Tangguh Bencana

“SiPERI TANGGUH” Menuju Kota Kupang Tangguh Bencana

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Rab, 24 Jul 2024
  • visibility 55
  • comment 0 komentar

Loading

Kupang | Ketangguhan kota (disebut juga ketahanan kota),  didefinisikan sebagai ukuran kemampuan sistem kota beserta penduduknya dalam menjaga kelangsungannya melewati berbagai guncangan dan tekanan, sekaligus beradaptasi dan mengembangkan diri untuk mencapai keberlanjutan.

Kota tangguh adalah kota yang menilai, merencanakan, dan bertindak untuk kesiapsiagaan, penanganan bencana, dan pemulihan pasca bencana secara tepat waktu dan efisien  sambil tetap mempertahankan struktur-struktur dan fungsi-fungsi dasarnya.

Kota Tangguh Bencana merupakan komitmen pemerintah terhadap perwujudan pembangunan kota yang berkelanjutan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

Penilaian ketangguhan Kota Kupang menjadi  fokus penting  bersamaan dengan terus meningkatnya kejadian bencana dari tahun ke tahun sehingga membutuhkan berbagai upaya  peningkatan ketangguhan untuk mengurangi risiko ketika bencana terjadi. Penilaian ketangguhan bencana bertujuan untuk menghasilkan data dasar (baseline) tentang aspek-aspek yang mempengaruhi ketangguhan bencana pada tingkatan pemerintahan dan masyarakat. Hasil penilaian digunakan untuk landasan pengambilan keputusan terkait prioritas sasaran program/kegiatan peningkatan ketangguhan dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) Sub urusan bencana serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas bagi semua pihak untuk ikut terlibat dalam upaya  meningkatkan ketangguhan bencana di Kota Kupang. Proses penilaian ketangguhan selama ini dilaksanakan oleh BPBD Kota Kupang namun pelaksanaannya belum optimal.

Hal tersebut disebabkan karena :

  • Banyaknya obyek yang harus dinilai ketangguhannya (kemampuannya dalam menghadapi bencana) seperti Satuan Pendidikan (Sekolah/Madrasah), Fasilitas Kesehatan (Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik), Pemerintahan  Kecamatan/Kelurahan dan bahkan penilaian di tingkat Keluarga);
  • Keterbatasan sumber daya manusia;
  • Penilaian dilakukan secara manual oleh BPBD;
  • Hasil penilaian hanya diketahui oleh BPBD dan obyek yang dinilai;
  • Banyak hasil penilaian yang tidak ditindaklanjuti karena keterbatasan anggaran.

Guna mengatasi 5 (lima) kendala di atas maka Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kupang, Elsje W.A.Sjioen, S.Sos., M.Si. yang mempunyai tupoksi untuk ini,  menginisiasi sebuah aksi perubahan dengan membangun sebuah aplikasi berbasis web yang diberi nama “SiPERI TANGGUH” (Sistem PEnilaian mandiRI keTANGGUHan).

Keberadaan “SiPERI TANGGUH”, maka proses penilaian ketangguhan yang dilaksanakan secara manual oleh BPBD dapat dilakukan secara mandiri oleh pihak-pihak terkait yang menjadi obyek penilaian, dilakukan minimal sekali dalam setahun dengan mengisi  instrumen / tools penilaian sesuai aspek ketangguhan yang dinilai, dengan menu pilihan antara lain:

  1. SiPERI TANGGUH Sekolah/Madrasah (untuk Program/Kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana – SPAB)
  2. SiPERI TANGGUH Rumah Sakit/Klinik/Puskesmas (untuk Program Kegiatan Rumah Sakit/Puskesmas Aman Bencana – RSAB)
  3. SiPERI TANGGUH Kecamatan (untuk Program Kecamatan Tangguh Bencana – KENCANA)
  4. SiPERI TANGGUH Kelurahan (untuk Program/Kegiatan Kelurahan Tangguh Bencana – KELTANA)
  5. SiPERI TANGGUH Keluarga (untuk Program/Kegiatan Keluarga Tangguh Bencana – KATANA).

Adapun manfaat dengan adanya SiPERI TANGGUH adalah :

  • Dapat melakukan penilaian secara mandiri maka hasil penilaian yang diperoleh lebih akurat
  • Proses penilaian berbasis digital sehingga hasil yang didapat lebih banyak karena bisa dilaksanakan bersamaan dalam waktu yang sama oleh obyek yang berbeda.
  • Hasil penilaian menjadi dasar untuk perencanaan  program/kegiatan peningkatan ketangguhan yang lebih akurat dan tepat sasaran;, misalnya KIE dan pelatihan penanggulangan bencana bagi 5 obyek yang dinilai.
  • Hasil penilaian dapat diketahui oleh berbagai pihak karena terintegrasi dengan beberapa website di antaranya website Pemerintah Kota Kupang (SODAMOLEK dan COMMAND CENTER), website Forum Pengurangan Risiko Bencana dan hasilnya juga akan diintegrasikan dengan beberapa aplikasi di tingkat nasional (untuk jangka menengah dan panjang).
  • Membuka peluang kolaborasi yang lebih luas sehingga berbagai pihak dapat terlibat dalam melaksanakan aksi peningkatan ketangguhan di Kota Kupang melalui 5 program di atas untuk mengatasi keterbatasan anggaran pemerintah sehingga Slogan Bencana Urusan Bersama dapat diimplementasikan untuk mewujudkan Kota Kupang Tangguh Bencana.

Aksi Perubahan Kinerja Organisasi ini, selain mendapatkan dukungan internal BPBD Kota Kupang, juga telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak yakni Pj Wali Kota Kupang, Fahrensy  P.  Funay, SE., M.Si), Pj Sekda Kota Kupang, A. D. E. Manafe, S. IP., M. Si., Asisten Pemerintahan dan Kesra, Jeffry E.Pelt, S.H. – sebagai mentor, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Kadis Kominfo Kota Kupang, Kadis Kesehatan Kota Kupang, Ketua  Komisi IV DPRD Kota Kupang, Ketua Forum PRB-API Kota Kupang, Ketua Forum PRB Provinsi NTT, Kepala BPBD Provinsi NTT, Ir. Cornelis Wadu., M.Si., Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Dra.Prasinta Dewi, M.AP dan Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Drs.Pangarso Suryotomo,M.MB.

Aksi Perubahan kinerja Organisasi ini  dilaksanakan oleh Elsje Sjioen sebagai Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan XIV Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi NTT. (*)

Sumber (*/tim)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pemprov NTT Kaji Semau Masuk Wilayah Kota Kupang

    Pemprov NTT Kaji Semau Masuk Wilayah Kota Kupang

    • calendar_month Kam, 9 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Rencana wilayah Kecamatan Semau dan Kecamatan Semau Selatan di Kabupaten Kupang yang akan bergabung ke dalam wilayah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus dikaji agar sesuai dengan prosedur administrasi tata kelola pemerintahan. Maka, dilaksanakan Seminar Kajian Pengalihan Wilayah Administrasi Kecamatan Semau dan Kecamatan Semau Selatan dari Kabupaten Kupang ke […]

  • Era Normal Baru, Pemkot Kupang Tutup Lagi Sejumlah Pusat Keramaian

    Era Normal Baru, Pemkot Kupang Tutup Lagi Sejumlah Pusat Keramaian

    • calendar_month Kam, 16 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Sejumlah pusat keramaian di Kota Kupang kembali ditutup. Kebijakan penutupan ini dalam rangka mencegah penyebaran virus corona yang masih terus mengancam di masa normal baru. Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man turun langsung untuk mengimbau masyarakat di sejumlah lokasi, pada Rabu malam, 15 Juli 2020 pukul 21.00 WITA. Aksi […]

  • Deklarasi 2 Desa Sanitasi, Wabup Belu Harap Masyarakat Terapkan Ikrar

    Deklarasi 2 Desa Sanitasi, Wabup Belu Harap Masyarakat Terapkan Ikrar

    • calendar_month Jum, 25 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 55
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, M.M. mendeklarasikan Desa Halimodok dan Desa Fatubaa, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di halaman Kantor Desa Halimodok pada Kamis, 24 Juni 2021. Deklarasi Desa STBM itu merujuk pada 5 (lima) Pilar STBM, yakni […]

  • Ansy Lema Sangkal Karya Nyata Jokowi di NTT

    Ansy Lema Sangkal Karya Nyata Jokowi di NTT

    • calendar_month Jum, 8 Nov 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Loading

    Di NTT, program food estate dikembangkan di Kabupaten Sumba Tengah sejak tahun 2020 dengan luas lahan mencapai 10.000 hektare, terdiri dari 5.400 hektare kawasan persawahan, dan 4.600 hektare lahan pertanian kering untuk pengembangan tanaman jagung dan peternakan.   Kupang | Calon gubernur NTT nomor urut 1, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menyebut bahwa mantan Presiden […]

  • HUT Ke-20 Apkasi, Mendagri Ajak Kepala Daerah Miliki Jiwa Entrepreneur

    HUT Ke-20 Apkasi, Mendagri Ajak Kepala Daerah Miliki Jiwa Entrepreneur

    • calendar_month Ming, 31 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) memperingati hari jadi ke-20 secara sederhana saat pandemi Covid-19 di Kantor Apkasi pada Sabtu, 30 Mei 2020, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Kegiatan ini digelar sebagai salah satu bentuk syukur bahwa Apkasi mampu melewati dua dekade dalam mengawal pelaksanaan otonomi daerah. Tampak hadir di Kantor […]

  • Tips Ampuh Manajemen Ritel dari Gubernur 2 untuk Pelaku UKM

    Tips Ampuh Manajemen Ritel dari Gubernur 2 untuk Pelaku UKM

    • calendar_month Rab, 17 Okt 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id | Kepada para pedagang Usaha Kecil dan Menengah (UKM); Gubernur 2 NTT, Josef Nae Soi membagikan tips ampuh manajemen ritel, karena UKM mengalami kesulitan memasarkan produknya “Hal paling penting dalam manajemen ritel adalah harga dan tempat (price and place). Kemudian baru faktor-faktor lainnya seperti pengepakan (packaging) dan mutu barang,” kata Wagub Josef Nae […]

expand_less