Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » Tujuh Alasan Indonesia Negara Paling Aman Jika Perang Dunia Ketiga

Tujuh Alasan Indonesia Negara Paling Aman Jika Perang Dunia Ketiga

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 24 Jun 2025
  • visibility 48
  • comment 0 komentar

Loading

Bayangkan pagi itu di Ubud, Bali. Matahari belum tinggi, kabut masih melayang lembut di atas hamparan sawah. Seorang perempuan bernama Julia Morgan, warga New York, duduk di beranda vila kecilnya, menyeruput kopi sambil menatap cakrawala hijau.

Ia baru seminggu tiba dari Amerika. Awalnya, ini hanya liburan singkat. Tapi sesuatu berubah pagi itu. Di layar tabletnya, terbuka tajuk utama The Economic Times, tertanggal 18 Juni 2025: “A List of Safest Countries to Seek Shelter as World War III Fear Looms”

Di sana, nama Indonesia muncul. Bersama Islandia, Selandia Baru, dan Swiss.

Julia terdiam. Ia membaca ulang bagian tentang Indonesia—negara kepulauan yang besar, netral, kaya sumber daya, dan jauh dari pusat konflik dunia.

“Kalau perang Iran–Israel meluas, dan Amerika ikut campur, bukankah kita lebih baik tinggal di sini?” tanyanya kepada suami sembari menekankan, “Di Bali, tempat anak-anak bisa tetap tertawa, tanpa tahu bahwa dunia sedang gila.”

Sejak hari itu, Julia tak pulang dulu ke AS. Ia menjalankan bisnis daringnya dari Indonesia. Di sini, katanya, dunia masih terasa waras.

Tujuh alasan Indonesia paling aman

Pada laporan The Economic Times itu, Indonesia disebut sebagai salah satu negara paling aman jika Perang Dunia Ketiga pecah. Mengapa?

Esai di The Economic Times itu tak menjelaskan detil. Namun kita bisa mengeksplorasi dari aneka referensi.

Setidaknya ada tujuh alasan kuat yang membuat Indonesia berpotensi menjadi “global safe haven” di tengah kehancuran geopolitik.

1. Letak Geografis: Jauh dari Titik Api Dunia, Indonesia berada di Asia Tenggara—jauh dari poros konflik global seperti:

  • Eropa Timur (NATO vs Rusia)
  • Timur Tengah (Israel vs Iran)
  • Asia Timur Laut (Taiwan, Korea, Jepang)

Letaknya yang relatif netral menjadikan Indonesia bukan target prioritas konflik besar.

2. Politik Bebas-Aktif: Warisan Bung Hatta yang Relevan, pidato bersejarah Bung Hatta, “Mendayung di Antara Dua Karang” (2 September 1948), menjadi fondasi politik luar negeri Indonesia.

Prinsip bebas-aktif tetap dijaga dari era Soekarno, Soeharto, hingga Jokowi dan Prabowo. Indonesia bukan bagian NATO, bukan sekutu militer AS, dan tidak memiliki musuh permanen.

“Kami tidak ingin menjadi satelit dari blok mana pun.”— Mohammad Hatta, 1948

3. Bukan target strategis nuklir

Indonesia:

  • Tidak punya pangkalan militer asing.
  • Tidak punya senjata nuklir.
  • Tidak punya instalasi global yang bisa jadi incaran pertama serangan adidaya.

Sebaliknya, negara seperti Jepang, Jerman, Inggris, dan Korea Selatan justru lebih rentan karena menjadi basis militer asing.

4. Ketahanan sumber daya: lumbung kehidupan

Indonesia memiliki:

  • Cadangan pangan (beras, singkong, jagung)
  • Energi lokal (batubara, panas bumi, minyak sawit)
  • Sumber air melimpah
  • Hutan tropis luas

Artinya: jika dunia runtuh, Indonesia mampu bertahan secara lokal dalam waktu lama.

5. Tidak punya musuh tradisional

Indonesia tidak memiliki rivalitas abadi seperti India–Pakistan atau Israel–Iran. Sebaliknya, Indonesia kerap menjadi mediator damai, seperti dalam kasus Afghanistan.

6. Struktur kepulauan: benteng alamiah

Berbekal lebih dari 17.000 pulau, Indonesia nyaris mustahil dikuasai penuh oleh musuh. Bahkan Jepang saat Perang Dunia II hanya menguasai sebagian pusat strategis.

Kepulauan ini memberi:

  • Diversifikasi logistik
  • Ruang perlindungan
  • Hambatan alami bagi penjajah

7. Ekonomi lokal dan sosial komunal kuat

Indonesia punya ekonomi informal yang luas:

  • Warung, pasar tradisional, sawah, tambak
  • Komunitas lokal yang saling menolong
  • Sistem sosial berbasis desa dan gotong royong

Pada masa genting, sistem ini lebih kuat dibanding sistem yang bergantung penuh pada ekspor–impor.

Esai ini tidak sedang memuji Indonesia secara buta. Ia hanya menunjukkan bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia yang siap meledak, Indonesia—dengan segala kekurangannya—telah lama memilih jalan kebijaksanaan. Yaitu sikap politik luar negeri yang netral, damai, dan aktif dalam perdamaian dunia.

Filsuf Spanyol Miguel de Unamuno berkata: “Kebijaksanaan tertinggi bukanlah bertarung, tapi tahu kapan tak perlu bertarung.”

Itulah wajah Indonesia kini. Dulu dikenal karena rempah, senyum, dan laut yang luas.

Tapi jika Perang Dunia Ketiga benar-benar datang, negeri ini akan dikenal sebagai terminal paling aman ditinggali.(*)

Sumber (*/Denny JA)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Resmikan Perpustakaan Ramah Anak, Bupati SBD Kenalkan 7 Jembatan Emas

    Resmikan Perpustakaan Ramah Anak, Bupati SBD Kenalkan 7 Jembatan Emas

    • calendar_month Sab, 14 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Loading

    SBD-NTT, Garda Indonesia  | Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete resmikan perpustakaan ramah anak di SD Inpres Ndapa Taka, Kecamatan Wewewa Tengah, Jumat pagi, 13 September 2019. Perpustakaan ini merupakan perpustakaan ketujuh di Pulau Sumba yang dikembangkan oleh INOVASI melalui kemitraan dengan Taman Bacaan Pelangi (TBP). Selain Bupati Kodi Mete, hadir dalam […]

  • Selamat Datang Kembali Presiden Jokowi

    Selamat Datang Kembali Presiden Jokowi

    • calendar_month Sel, 17 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh: Rudi S Kamri “Salus Populi Suprema Lex Esto” artinya Keselamatan Rakyat merupakan Hukum Tertinggi. Demikian pesan tegas Presiden Jokowi yang disampaikan melalui pernyataan keras Menkopolhukam Mahfud MD, pada Senin, 16 November 2020 dan Presiden Jokowi telah menunjukkan diri masih sebagai “a leader in command” di Republik ini. Sikap tegas Presiden ini ditindaklanjuti oleh Kapolri […]

  • Pentingnya Jadi Ayah Hebat untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak

    Pentingnya Jadi Ayah Hebat untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak

    • calendar_month Ming, 12 Jan 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh: Derry Fahrizal Ulum Pemberian pola asuh dan hubungan dalam rumah tangga memberikan pengaruh bagi perkembangan anak, yang pelaksanaannya dipengaruhi oleh konteks. Sebagai orang pertama yang berinteraksi dengan anak dalam keluarga, orang tua atau pengasuh memainkan peran penting dalam perkembangan anak, terutama selama masa kanak-kanak hingga usia pra-sekolah. Banyak penelitian secara global menyatakan bahwa gaya […]

  • Penjabat Wali Kota Kupang Tidak Tawar Menawar Terkait Disiplin

    Penjabat Wali Kota Kupang Tidak Tawar Menawar Terkait Disiplin

    • calendar_month Sel, 23 Agu 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh dalam arahannya saat memimpin apel perdana pada Selasa pagi, 23 Agustus 2022, meminta ASN Kota Kupang untuk mulai berpikir dengan mindset yang berbeda. Menurutnya, Kota Kupang adalah Ibu Kota Provinsi NTT, maka cara berpikir ASN harus secara provinsi, dengan target kerja nasional, bila perlu […]

  • Dua Pejabat Kemendag Korupsi Pengadaan Gerobak UMKM

    Dua Pejabat Kemendag Korupsi Pengadaan Gerobak UMKM

    • calendar_month Kam, 8 Sep 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Dittipikor Bareskrim Polri menetapkan 2 (dua) pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan gerobak dagang pada tahun anggaran 2018 dan 2019. Keduanya berinisial PIW dan BP. “Untuk yang tersangka pertama itu di tahun 2018 adalah saudara PIW, jadi selaku PPK di tahun anggaran 2018,” […]

  • Tumpas Korupsi Saat Ramadan, KMN Akui Komitmen KPK

    Tumpas Korupsi Saat Ramadan, KMN Akui Komitmen KPK

    • calendar_month Kam, 20 Apr 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Keberhasilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bulan Ramadan dengan menangkap Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan operasi tangkap tangan (OTT) 10 tersangka di Direktorat Jenderal Kereta Api Kemenhub, membuktikan lembaga antirasuah ini masih bertaring menindak pelaku korupsi di Indonesia. “Kinerja KPK patut dan sangat wajar mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan mahasiswa […]

expand_less