Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Plh. Bupati Belu Upayakan Perhatian Pemda bagi Kelas Tenun Ikat Nunupu

Plh. Bupati Belu Upayakan Perhatian Pemda bagi Kelas Tenun Ikat Nunupu

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 16 Mar 2021
  • visibility 39
  • comment 0 komentar

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Usai menghadiri kegiatan donasi buku di TBM Lopo Cerdas Sabar di Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, pada Minggu, 14 Maret 2021, Plh. Bupati Belu, Frans Manafe didampingi Ketua Komisi II DPRD, Theodorus Seran Tefa diarahkan Ketua FTBM, Romo Kris Fallo mengunjungi Kelas Tenun Ikat Nunupu, yang letaknya tidak jauh dari TBM Lopo Cerdas Sabar.

Baca juga: http://gardaindonesia.id/2021/03/15/plh-bupati-anggota-dprd-belu-apresiasi-ftbm-pimpinan-romo-kris-fallo/

Pantauan dan informasi yang diterima Plh. Bupati Belu, Frans Manafe setibanya di lokasi itu, bahwa Kelas Tenun Ikat Nunupu tersebut merupakan tempat pelatihan bagi kalangan keluarga yang dikelola oleh Anastasia Dorathea Mau dan Viktoria Naimau dengan jumlah peserta 13 anak.

Anak-anak Kelas Tenun Ikat Nunupu sedang menenun

“Mendengar penjelasan dari ibu-ibu di sana bahwa para peserta itu dari kalangan keluarga sendiri. Mereka sudah komunikasikan dengan TBM Lopo Cerdas Sabar untuk bergabung. Para pembina siap untuk melatih anak-anak menenun yang baik dan benar, sehingga warisan leluhur ini dipertahankan dan diwariskan kepada generasi mendatang,” ujar Plh. Bupati Belu.

Setelah melihat antusias dan keinginan ibu-ibu di Kelas Tenun Ikat Nunupu, Plh. Bupati menuturkan, pemerintah wajib hadir bersama mereka. “Dan, nanti saya akan minta dinas terkait berkunjung ke sana untuk memberikan perhatian khusus, terutama kondisi bangunan yang tidak layak demi kesehatan dan kenyamanan peserta. Semangat mereka itu, patut kita berikan apresiasi dan penghargaan tertinggi. Karena itu, pemerintah wajib memberikan dukungan dalam bentuk nyata”, tegasnya.

Menyinggung tentang bantuan-bantuan pemerintah seperti alat dan bahan tenun, Frans Manafe mengatakan, setiap tahun disiapkan oleh dinas-dinas terkait. Karena itu, perlu dilihat kembali, apakah bantuan-bantuan itu sudah tepat sasaran atau belum. “Seharusnya, dinas terkait memonitor kelompok-kelompok itu. Apalagi dalam kondisi Covid-19. Bekerja dari rumah, home industry seperti ini harus didukung oleh pemerintah, sehingga dampak ekonomi  bisa teratasi dengan tetap eksis melakukan aktivitas di rumah untuk membantu pemenuhan kebutuhan keluarga,” imbuhnya.

Plh. Bupati Belu pun menambahkan, pemerintah daerah harus memberikan perhatian terhadap Kelompok Tenun Ikat Nunupu tersebut, lantaran kegiatan menenun yang disaksikannya secara langsung  itu menjadi bukti bahwa semangat para pembina dalam membagikan talenta tenun kepada anak-anak, tidak kandas oleh situasi pandemi Covid-19.

“Kita berharap, selain kelompok yang kami kunjungi itu, kelompok-kelompok lain yang sekarang ini masih eksis dengan keterbatasan sarana prasarana, akan menjadi perhatian serius dari pemerintah sekaligus evaluasi, supaya mereka bisa bekerja dengan baik, dan dalam kondisi nyaman sehingga produk tradisional yang dihasilkan bisa berkualitas dan dapat dipasarkan dengan harga yang memuaskan,” papar Penjabat Sekda Belu, Frans Manafe.

Kelas Tenun Ikat Nunupu

Kelas Tenun Ikat Nunupu terletak di Kuneru, RT 12 RW 03, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, tepatnya di depan Gereja bakal Paroki Kuneru.

Pendirian Kelas Tenun Ikat Nunupu, digagas atas inisiatif pribadi dari dua orang ibu pengelola, Anastasia Theodora Mau dan Viktoria Naimau guna mengembangkan bakat dan minat tenun yang dimiliki anak-anak sekitar.

Penggagas Kelas Tenun Ikat Nunupu saat memaparkan kondisi kepada Plh. Bupati Belu dan rombongan

“Awalnya jumlah anak sedikit saja. Tapi, begitu mulai latihan tenun, ada beberapa anak yang mau bergabung, mulai dari umur SD, SMP, sampai SMA. Sekarang, jumlah peserta sudah mencapai 13 orang. Sebagian anak dari TBM Lopo Cerdas pun sudah bergabung,” kisah Anastasia Dorathea Mau, yang akrab disapa Ani, pada Minggu malam, 14 Maret 2021.

Dijelaskannya, jadwal aktivitas tenun dilakukan setiap hari Rabu dan Jumat dalam seminggu, dengan waktu 2 jam setiap harinya. Kalau kelamaan waktunya, dikhawatirkan anak-anak merasa jenuh.

Alat-alat tenun dan bahannya masih seadanya. Alat dikumpulkan dari pengrajin tenun dan bahannya masih menggunakan benang-benang bekas. Tempatnya pun masih menggunakan rumah lumbung pribadi yang tidak terpakai dalam kondisi yang tidak layak.

“Motivasi ini, kami mulai dengan kumpul benang bekas, mengajar anak menggulung benang hingga ditenun menjadi sehelai selendang. Setiap anak, kita siapkan alat dan bahannya,” ujar Ani Mau.

Ani Mau mengisahkan, dari antara peserta yang dilatih, ada tiga orang yang sudah bisa menjual selendang hasil tenunannya sendiri. Waktu yang dibutuhkan untuk menenun sebuah selendang, selama 2 minggu.

Ani Mau berharap, dengan adanya kunjungan Plh. Bupati Belu dan anggota DPRD, bisa memberikan perhatian khusus demi perkembangan pelatihan tenun kain ikat ke depan, seperti bantuan fasilitas dan sarana tenun. (*)

Penulis: (*/ Herminus Halek)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Indonesia Posisi 40 Pariwisata Dunia, Ini Cara Kemenparekraf Tingkatkan Daya Saing

    Indonesia Posisi 40 Pariwisata Dunia, Ini Cara Kemenparekraf Tingkatkan Daya Saing

    • calendar_month Sel, 18 Feb 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 64
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Membawa wisatawan mancanegara ke Indonesia (Inbound) jadi salah satu cara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk meningkatkan indeks daya saing atau Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) pariwisata Indonesia yang saat ini berada di posisi 40 besar dunia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio saat rapat terbatas terkait […]

  • Donasi Tahap I IMO-Indonesia Untuk Gempa Sulteng Mulai Terdistribusi

    Donasi Tahap I IMO-Indonesia Untuk Gempa Sulteng Mulai Terdistribusi

    • calendar_month Jum, 19 Okt 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, gardaindonesia.id | Pasca gempa dan tsunami yang mengguncang dan melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, organisasi badan usaha media online IMO-Indonesia, menginisiasi penggalangan bantuan bencana. Aksi kemanusiaan ‘IMO-Indonesia Perduli Palu & Donggala’ merupakan panggilan kemanusiaan pasca bencana gempa dan tsunami Palu. Sekretaris Jenderal IMO-Indonesia Nasir bin Umar menjelaskan, dipilihnya Gorontalo sebagai posko utama bantuan […]

  • Rumah Wartawan Binjai Dibakar, Yakub Ismail : Polisi Kejar & Tangkap Pelaku!

    Rumah Wartawan Binjai Dibakar, Yakub Ismail : Polisi Kejar & Tangkap Pelaku!

    • calendar_month Sen, 14 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Ketua Umum IMO Indonesia, Yakub Ismail, mengecam keras aksi pembakaran rumah milik Sabarsyah (65 tahun), wartawan di Binjai Sumatra Utara, yang ditengarai dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK). Atas perbuatan melawan hukum ini, dia meminta agar Kepolisian segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku. “Kami mendesak agar Kepolisian bisa bertindak cepat menangani […]

  • Masa Bodoh dengan Hasil Rapat, Ruangan Kepsek SMAN Kie Disegel Komite

    Masa Bodoh dengan Hasil Rapat, Ruangan Kepsek SMAN Kie Disegel Komite

    • calendar_month Sel, 10 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Loading

    Kie-TTS, Garda Indonesia | Menindaklanjuti hasil rapat bersama Komite, Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Dewan Pendiri SMAN Kie pada Selasa, 3 September 2019, dengan rekomendasi kepala sekolah harus melakukan rekonsiliasi bersama para guru dalam jangka waktu satu minggu. Baca juga : http://gardaindonesia.id/2019/09/05/bersikap-tak-acuh-kepala-sman-kie-tuai-protes-dari-gurukomite-dewan-pendiri/ Maka pada Senin, 9 September 2019, Komite dan dewan pendiri hadir di sekolah […]

  • Program Iptek Bagi Produk Ekspor (IbPE) Politeknik Negeri Kupang Untuk UKM Nice Handycraft

    Program Iptek Bagi Produk Ekspor (IbPE) Politeknik Negeri Kupang Untuk UKM Nice Handycraft

    • calendar_month Sab, 9 Jun 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, gardaindonesia.id – Program Iptek Bagi Produk Ekspor (IbPE) Kerajinan Tangan (Handycraft) berbahan limbah perca kain tenun ikat merupahkan pengabdian masyarakat dengan skema Iptek sebagai Produk Ekspor dari Kemenristek Dikti melalui Politeknik Negeri Kupang dibawah Pengawasan Tim Pelaksana Jurusan Teknik Elektro. Ketua Tim Pelaksana Petrisia Widyasari Sudarmadji, S.Kom, M.Si dengan anggota tim, Rocky Yefrenes Dillak, […]

  • Partisipasi Forum Anak dalam Upaya Mencegah TPPO

    Partisipasi Forum Anak dalam Upaya Mencegah TPPO

    • calendar_month Ming, 4 Agu 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Perdagangan orang tidak hanya mengancam bagi usia dewasa, anak juga rentan menjadi korban, terutama di daerah perbatasan. Pernyataan ini disampaikan oleh Aisyah Fitriani, perwakilan Forum Anak Kab. Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara dalam talkshow Kampanye Publik “Anti Perdagangan Orang” yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bekerjasama dengan […]

expand_less