Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Kata Wartawan Liput Dibayar, Guru SMP Kristen 1 Amanuban Barat Dipolisikan

Kata Wartawan Liput Dibayar, Guru SMP Kristen 1 Amanuban Barat Dipolisikan

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 1 Apr 2021
  • visibility 62
  • comment 0 komentar

Loading

Soe-TTS, Garda Indonesia | Empat orang wartawan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang dituduh menerima bayaran oleh guru SMP Kristen 1 Amanuban Barat, Dra. Maxima R. Bhia, pada Selasa, 30 Maret 2021, resmi melaporkan peristiwa yang mencederai profesi jurnalis tersebut ke Polres TTS. Keempat wartawan tersebut yakni, Yuferdi Inyo Faot dari media salamtimor.com, Lefinus Asbanu dari media Pendidikan Cakrawala NTT, Yohanis Tkikhau dari mediatirta.com dan Daud Nubatonis, wartawan metrobuananews.com.

Wartawan media salamtimor.com, Yuferdi Inyo Faot sebagai pelapor bersama korban lainnya mendatangi Polres TTS, pada Rabu siang, 31 Maret 2021. Laporan itu, diterima oleh Zeth O. Boling, selaku Kanit I SPKT Polres TTS,  dengan nomor: STTLP/74/III/2021/RES TTS. Usai membuat laporan polisi, Inyo menjelaskan bahwa pihaknya merasa dirugikan dengan insiden tersebut. Pasalnya, terlapor tidak menjelaskan secara detail terkait tuduhan itu.

“Kita melaporkan Dra. Maxima R. Bhia yang menuduh kami tanpa bukti. Karena itu, kami menilai yang bersangkutan menyebar fitnah,” jelas Inyo sembari menegaskan bahwa tuduhan tersebut mencederai profesi jurnalis, apalagi tuduhan itu secara terang-terangan didengar oleh banyak orang dan  guru-guru yang hadir saat itu.

Kami, imbuh Inyo, merasa malu dengan kejadian tersebut. Karena itu, melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwenang untuk bisa mendapatkan keadilan. “Sikap itu ditempuh agar masyarakat umum tidak menilai buruk profesi jurnalis. Sebab, jika hal itu dibiarkan maka akan membias. Kita tidak bisa membiarkan ini karena tuduhan itu akan merusak citra insan Pers di mata masyarakat,” tandasnya.

Wartawan media Pendidikan Cakrawala NTT, Lefinus Asbanu menguraikan kronologis kejadian itu. Menurutnya, kehadiran mereka di sana untuk meliput pembukaan pintu ruang Kepala Sekolah SMP Kristen 1 Amanuban Barat dan SMA Kristen Manek To Kuatnana, karena semenjak meninggalnya Alm. Semuel Laoe, S.H., pada bulan Januari ruangan kepala sekolah tersebut belum dibuka, selain itu juga penolakan 16 orang guru terhadap Plt. Kepala SMP Kristen 1 Amanuban Barat.

Lenzho sapaan akrabnya menjelaskan, awalnya Ketua Yapenkris Tois Neno, Martinus Banunaek menyampaikan tujuan pembukaan ruang Kepala Sekolah itu, namun pembukaan ruangan itu gagal karena ada penolakan dari Ketua Komite sekaligus pendiri pada SMP Kristen 1 Amanuban Barat dan  SMA Kristen Manek To Kuatnana, Habel Hitarihun dan beberapa orang lainnya.

“Kami ikuti pembicaraan untuk buka ruang Kepala Sekolah itu. Tapi tidak ada titik temu, kemudian Ketua Yapenkris Tois Neno meminta waktu untuk diskusi sebelum mengambil tindakan selanjutnya. Saat pihak Yayasan dan undangan lainnya bergeser untuk diskusi, saat itulah kejadian tuduhan itu bermula,” jelas Lenzho.

Lenzho mengatakan, Ia bersama ketiga rekan lainnya tidak mengeluarkan kata-kata atau perbuatan yang tidak menyenangkan. Namun, tiba-tiba, mereka dituduh meliput kegiatan itu karena dibayar. “Kami kaget tiba-tiba dituduh menerima bayaran. Tuduhan itu pun tidak jelas, siapa yang membayar kami, kemudian jumlah uang yang kami terima itu berapa. Jadi mereka omong lepas-lepas saja,” kata Lenzho.

Wartawan mediatirta.com, yang akrab disapa Joe Tkikhau menjelaskan, pihaknya sempat meminta penjelasan dari Maxima Bhia, namun yang bersangkutan terus mengomel dan mengata-ngatai mereka. “Kita coba minta penjelasan, tapi upaya itu sia-sia. Bahkan saya diusir supaya tidak minta penjelasan,” ujarnya.

Lanjutnya, karena tidak ada penjelasan yang bisa membuktikan tuduhan itu, mereka memilih untuk mengalah agar tidak mengeruhkan suasana. “Kami memilih untuk mengalah karena yang bersangkutan tidak mau menjelaskan. Namun kejadian itu kita tidak bisa didiamkan. Setelah berdiskusi, kita memilih untuk menempuh jalur hukum,” jelas Joe Tkikhau.

Untuk diketahui para pelapor juga mengantongi bukti berupa rekaman video dan rekaman suara. Dalam rekaman video tersebut, Maxima Bhia mengatakan, para wartawan menerima bayaran untuk meliput kegiatan itu.

“Jadi lu datang ini son (tidak) pake bayar? Bayar, bayar. Son (tidak) ada orang gila yang dia mau datang kalau son (tidak) bayar,” kata Maxima dengan nada suara tinggi dan tanpa menggunakan masker seperti tampak dalam rekaman video yang dijadikan sebagai bukti.(*)

Sumber berita (*/tim)

Foto utama (*/tangkapan layar video)

Editor (+roni banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tiga Kota Dingin Ekstrem di NTT, Rata-rata Suhu 10–12°C

    Tiga Kota Dingin Ekstrem di NTT, Rata-rata Suhu 10–12°C

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 114
    • 0Komentar

    Loading

    Suhu dingin pada malam hari di NTT diakibatkan karena monsoon Australia mulai aktif, monsoon Australia ini aktif pada April hingga Oktober yang identik dengan musim kemarau, namun berbeda dengan tiga kota di NTT.   NTT | Di Nusa Tenggara Timur (NTT), suhu dingin ekstrem memang tidak seperti di daerah pegunungan Jawa atau Papua, tapi ada […]

  • Didemo, Konsolidasi Kader Partai Demokrat NTT Tetap Berjalan

    Didemo, Konsolidasi Kader Partai Demokrat NTT Tetap Berjalan

    • calendar_month Sab, 5 Feb 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghelat konsolidasi kader periode 2021—2026 pada Sabtu, 5 Februari 2022, pukul 10.00 WITA—selesai di Grand Mutiara. Konsolidasi kader di bawah kepemimpinan Leo Lelo tersebut dihadiri seluruh pengurus baru dan seluruh dewan pimpinan cabang (DPC) se-NTT. Tampak hadir Wakil Ketua Umum […]

  • PLN Perkuat Jaringan Sumba Barat dan Sumba Barat Daya

    PLN Perkuat Jaringan Sumba Barat dan Sumba Barat Daya

    • calendar_month Jum, 21 Nov 2025
    • account_circle Tim PLN UIW NTT
    • visibility 184
    • 0Komentar

    Loading

    Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonu Wulla, menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif PLN yang terus menjaga keandalan listrik dan penguatan jaringan menjelang musim hujan dan masa Natal dan Tahun Baru 2026.   Tambolaka | Menjelang musim hujan, perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumba mengambil langkah proaktif […]

  • Belanja Pake B’Pung Mobile Bank NTT Dapat Voucher di Program J’Darrr

    Belanja Pake B’Pung Mobile Bank NTT Dapat Voucher di Program J’Darrr

    • calendar_month Kam, 14 Jul 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 64
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Dalam rangka memeriahkan HUT ke-60 Bank NTT tanggal 17 Juli 2022 mendatang, Bank NTT menyelenggarakan J’DaRrrrrr – Juli Dapat Rejeki yang diperuntukkan untuk nasabah setia Bank NTT. Bekerja sama dengan Radio Suara Kupang 96,00 SKFM, Tim Bank NTT akan mengunjungi tempat-tempat perbelanjaan dan melihat langsung nasabah yang melakukan transaksi pembayaran menggunakan […]

  • PSI Pertanyakan Rencana Pengenaan PPN Sembako

    PSI Pertanyakan Rencana Pengenaan PPN Sembako

    • calendar_month Jum, 11 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertanyakan rencana pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sembako. Juru Bicara PSI, Andre Vincent Wenas mengatakan kebijakan ini prosesnya harus transparan dan sasarannya mesti tepat. Saat pandemi dan tidak boleh ada kebijakan yang tidak jelas secara proses. “Kondisi ekonomi di piramida bawah sangat berat, kalau rencana ini […]

  • Pasca-Badai Siklon Tropis, Papela Rote jadi Kawasan Kuliner

    Pasca-Badai Siklon Tropis, Papela Rote jadi Kawasan Kuliner

    • calendar_month Kam, 8 Apr 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Loading

    Rote Ndao-NTT, Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melakukan kunjungan kerja dengan mengunjungi para pengungsi sebanyak 67 KK di SD Inpres Bandu, Jalan Ba’a Lole Desa Bebalain di Kabupaten Rote Ndao pasca-bencana Siklon Seroja. “Saya bersama Wakil Gubernur (Wagub), Josef A. Nae Soi membagi peran untuk mengunjungi Kabupaten terdampak bencana, misalkan saat […]

expand_less