NTT & NTB Jadi Tuan Rumah Bersama PON XXII? Ini Syarat Utama

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Pemerintah mengubah Peraturan Pemerintah No.17 tahun 2007 pasal 12 ayat 3, agar menteri dapat menetapkan satu atau lebih pemerintah provinsi sebagai tuan rumah pelaksana Pekan Olahraga Nasional (PON). Usai penetapan provinsi tersebut menjadi tuan rumah, maka harus mampu memenuhi dua syarat.

Tuan rumah terpilih memiliki venue siap pakai dan mempunyai ketersediaan anggaran untuk menyelenggarakan pertandingan 10 cabang olahraga (cabor).

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pun berkeinginan untuk menjadi tuan rumah bersama dengan melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Gubernur Nusa Tenggara Barat diwakili oleh Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah pada Kamis, 10 Februari 2022 di aula El Tari Kupang. Selain itu, juga dilaksanakan pengukuhan dan pelantikan pengurus KONI NTT masa bakti 2021—2025 oleh Ketua Umum KONI, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.

Ketua KONI NTT, Josef Nae Soi siap berkolaborasi untuk mewujudkan NTT dan NTB sebagai tuan rumah PON XXII tahun 2028. Ia mengajak semua elemen untuk berkolaborasi dalam satu tekad agar NTT dan NTB bisa menghelat PON XXII tahun 2028. “Kami siap bekerja sama untuk semua. Kita bersama dengan NTB dulunya adalah bagian dari Sunda Kecil, maka dari itu ada rasa persaudaraan untuk bertekad bersama dalam hal tersebut,” ujarnya.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menekankan jika terselenggara PON di NTT dan NTB, maka akan berdampak positif terhadap daerah. Kedua daerah ini, imbuh VBL akan bertumbuh hebat, akan ada banyak pengunjung atau tamu yang datang untuk menyaksikan PON. Dan tentunya juga akan berdampak baik pariwisata.

“Ini adalah mimpi kita bersama. Desain dan persiapkan dengan baik. Jangan kerja asal-asalan, karena ini even olahraga terbesar maka kita harus bisa mewujudkannya dengan baik,” tandas VBL.

Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah menyatakan kesiapan untuk menyelenggarakan PON. “Kita mendukung saudara kita NTT untuk bersama kami NTB menjadi tuan rumah PON XXII. Kami sangat siap untuk menjadi tuan rumah dan kita doakan mudah-mudahan mendapatkan kepercayaan itu. Maka dari itu kita harus bangun tim yang solid untuk saling melengkapi dan mendukung menuju terwujudnya PON XXII Nusa Tenggara tahun 2028,” terang Sitti.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menyatakan dukungan Pemda kepada KONI sangat dibutuhkan untuk mewujudkan NTT dan NTB sebagai tuan rumah PON XXII tahun 2028. “Pemda NTB dan NTT harus mendukung KONI di wilayah masing-masing. Dan harus meyakinkan Pemerintah Provinsi lain dan KONI-nya untuk memberi dukungan kepada NTT dan NTB,” jelasnya.

NTT dan NTB, tandas Marciano, telah melakukan penandatanganan MoU mengikuti bidding untuk PON XXII. “Kita harus seriusi hal itu. Harus perhatikan penataan dan pembinaan bidang olahraga, sarana prasarana disediakan dengan baik. Harus tunjukan prestasi juga pada PON XXI di Aceh – Sumatera Utara tahun 2024 sebagai tolak ukur prestasi dan evaluasi untuk PON tahun 2028,” pintanya.

Penulis dan Editor (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *