Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Begal Anggaran dan Pungutan Liar oleh Kepala Daerah Masih Marak?

Begal Anggaran dan Pungutan Liar oleh Kepala Daerah Masih Marak?

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 23 Sep 2022
  • visibility 5
  • comment 0 komentar

Oleh: Andre Vincent Wenas

Tak ada habis-habisnya kasus begal anggaran dan “pungutan liar” yang dilakukan oleh kepala daerahnya sendiri. Ambil contoh yang barusan saja terjadi di Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Ada mata anggaran untuk pembelian “karangan bunga” yang mencapai lebih dari Rp.1,1 miliar.

Kasus tersebut dibongkar oleh Ketua PSI Kota Bekasi Tanti Herawati dan dikabarkan lewat Tribun News, 21 September 2022.

Begini persisnya. Seperti tercantum di situs LPSE, Pemkot Bekasi menganggarkan pembelian karangan bunga itu sebesar Rp1.139.790.000,- dengan harga perkiraan sendiri (HPS) diprediksi sejumlah Rp1.138.229.761.

Padahal kalau kita bandingkan dengan belanja pos yang sama untuk Pemkot Bogor misalnya, yang hanya Rp.104 juta (APBD 2022). Ini kan jauh sekali! Entah Pemkot Bekasi berencana untuk mengirim berapa banyak karangan bunga dalam setahun itu?

Kalau saja kita andaikan harga sebuah karangan bunga sekitar Rp.300—500 ribu  (ini sudah mahal), maka dengan duit Rp.1,1 miliar itu bisa belanja 2.200 sampai 3.666 karangan bunga. Atau bisa kirim 6 sampai 10 karangan bunga setiap hari selama setahun penuh (365 hari)!

Itu karangan bunga bakal dialamatkan ke mana saja? Apa betul setiap hari (termasuk Sabtu—Minggu) mau mengirim 6—10 karangan bunga? Itu sebetulnya karangan bunga, atau bunga karangan?

Catatan: Wali Kota Bekasi saat ini dijabat oleh seorang pelaksana tugas (Plt. Dr. Tri Adhianto Tjahjono) lantaran Wali Kota terdahulu, Rahmat Effendi (kader Golkar) dicokok KPK.

Lalu di Jakarta. Lagi-lagi Jakarta. Seorang anggota DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untaya (dari fraksi PSI) menerima laporan warga tentang adanya “permintaan sumbangan” dari Lurah saat ia sedang mengurus dokumen di kelurahan. Sumbangan apa? Nah ini dia.

Untuk mengonfirmasi info tersebut, wakil rakyat itu mendatangi sang Lurah. Dan setelah didatangi, perihal “sumbangan” itu pun tidak dibantah oleh lurah bersangkutan. (Kompas.com, 21 September 2022).

Bahkan ia terang-terangan bilang bahwa ada perintah Gubernur. Ia mengklaim bahwa dalam perintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah ditetapkan target untuk mengumpulkan dana kurang lebih Rp.88 juta untuk zakat, dan Rp.55 juta untuk PMI (Palang Merah Indonesia). Total Rp.143 juta per kelurahan.

Di Jakarta ada 267 kelurahan, jadi kalau program “sumbangan” itu berjalan terus, bakal potensial terkumpul sekitar Rp.38 miliar lebih. Apakah dana ini mesti terkumpul sebelum tanggal 16 Oktober 2022 kita tidak jelas juga. Ini apa-apaan?

Masih ingat di Juli tahun lalu (2021) Gubernur Anies juga pernah minta-minta sumbangan ke para duta besar. Terkait soal penanggulangan Covid. Lalu terbongkar ke publik, dan jadi ramai. Kemudian – seperti biasa – Wagub Riza yang mesti bikin klarifikasi. Sementara sang Gubernur raib.

Singkat cerita, ini ditengarai jadi semacam pungli yang dibungkus kata “sumbangan”. Lagi-lagi permainan kata.

Apakah fenomena begal dan pungli seperti ini hanya di Jakarta dan Bekasi? Bagaimana daerah lainnya?

Kamis, 22 September 2022

Penulis merupakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Selamat Jalan Papa (Bagian 4) – Rindu Ini Mengusik

    Selamat Jalan Papa (Bagian 4) – Rindu Ini Mengusik

    • calendar_month Sel, 23 Mei 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 2Komentar

    Oleh : Roni Banase Kematian Papa Paulus Banase pada tanggal 19 Februari bertepatan tanggal dengan hari kelahiran saya pada 19 September, 49 tahun silam. Entah mengapa? Ingatan ini baru ngeh pada Senin sore, 22 Mei 2023, saat berada dalam antrean menunggu aktivitasi BRI Mobile (hasil sinergi dan kebaikan hati dari Pemimpin BRI Cabang Kupang, Stefanus […]

  • Asisten III Setda Belu: Tata Ruang Kawasan Batas Negara Butuh Data Valid

    Asisten III Setda Belu: Tata Ruang Kawasan Batas Negara Butuh Data Valid

    • calendar_month Rab, 21 Jul 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Belu–NTT, Garda Indonesia | Pemerintah Daerah Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghelat rapat koordinasi teknis penyusunan rancangan peraturan Presiden tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perbatasan Negara (KPN) Atambua, di Lantai I Kantor Bupati Belu pada Rabu, 21 Juli 2021; dibuka Asisten III Administrasi Umum […]

  • Prihatin Kondisi Kota Atambua, Paket SEHATI Siap Rehabilitasi Tata Ruang

    Prihatin Kondisi Kota Atambua, Paket SEHATI Siap Rehabilitasi Tata Ruang

    • calendar_month Ming, 6 Des 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Belu-NTT, Garda Indonesia | “Kita masuk kota Atambua, rasa seperti 10 sampai 15, bahkan 20 tahun lalu. Tidak ada kebanggaan apa–apa. Ikonnya di mana, tidak jelas!”, vonis Calon Bupati Belu dari paket SEHATI, Agustinus Taolin dalam segmen pendalaman materi visi – misi saat debat terbuka kedua pasangan Calon Bupati/ Wakil Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur […]

  • Wagub Josef Nae Soi : Pemprov NTT Serius Tangani Pandemi Covid-19

    Wagub Josef Nae Soi : Pemprov NTT Serius Tangani Pandemi Covid-19

    • calendar_month Sen, 23 Mar 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) di bawah kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi sangat serius dalam mengurus dan merespons penyebaran Corona Virus Desease atau Covid-19. “Kami sangat serius urus Covid-19. Karena itu, jikalau ada rumor yang mengutip pernyataan saya bahwa virus corona […]

  • Gorengan Oposisi Soal Turun Kelas GDP Ternyata Tidak Laku!

    Gorengan Oposisi Soal Turun Kelas GDP Ternyata Tidak Laku!

    • calendar_month Kam, 15 Jul 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Oleh: Andre Vincent Wenas Berita heboh bagi oposisi, “RI Turun Kelas! Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Bawah.” Begitu memang tajuk berita yang dikutip dari rilis Bank Dunia (World Bank). Dari negara yang tadinya (2019) berpendapatan USD 4.050,- per kapita turun jadi USD 3.870,- per kapita di tahun 2020 lalu. Fenomena yang sebetulnya sama sekali tidak mengejutkan […]

  • Sembilan Ruas Jalan Tol Siap Diresmikan Hingga Akhir Tahun 2019

    Sembilan Ruas Jalan Tol Siap Diresmikan Hingga Akhir Tahun 2019

    • calendar_month Sen, 12 Agu 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara bertahap menyelesaikan pembangunan jalan tol yang ditargetkan sepanjang 1.852 Km dalam periode 2015—2019. Hingga Mei 2019, jalan tol yang telah dioperasikan sepanjang 949 Km dan akan bertambah 406,14 Km dengan beroperasinya 9 ruas tol secara bertahap hingga akhir tahun 2019. Kehadiran jalan tol akan […]

expand_less