Mataram, Garda Indonesia | PT PLN (Persero) UIP Nusa Tenggara menyelesaikan proses penandatanganan kontrak pekerjaan Gardu Induk (GI) 66 KV PLTMG Flores dan GI 66 KV Labuan Bajo EXT (2LB) pada Jumat, 14 April 2023.
Penandatanganan kontrak kerja dilakukan oleh General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan dan Direktur Utama PT Hasta Prajatama, Dwi Danang Habibie.
Abdul Nahwan, dalam sambutannya mengatakan, penandatanganan ini merupakan tahap akhir dari proses pengadaan barang dan jasa yakni penandatanganan perjanjian kontrak pekerjaan. Selain memberikan ucapan selamat atas ditetapkannya PT Hasta Prajatama sebagai pemenang dalam proyek ini, Nahwan menegaskan harapannya agar pembangunan dapat selesai sesuai jadwal yang sudah disepakati bersama.
“Kita berharap ini bisa selesai tepat waktu. Tolong buktikan kepada kita bahwa PT Hasta Prajatama memang layak memenangkan proyek ini. Tolong dukung visi kita dalam mengerjakan proyek yakni dengan tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, dan berkualitas,” lanjut Nahwan.
Sementara itu, Direktur PT Hasta Prajatama, Dwi Danang Habibie, menyampaikan rasa terima kasihnya telah diberi kepercayaan untuk mengerjakan proyek GI 66 KV PLTMG Flores dan GI 66 KV Labuan Bajo EXT (2LB). Pihaknya memastikan akan memegang amanah sebaik-baiknya sesuai dengan prinsip kerja perusahaan serta lingkup kerja dalam kontrak perjanjian.
“Akan kami usahakan menyelesaikannya sesuai masa pelaksanaan dalam kontrak yakni 450 hari. Pengalaman kami, waktu yang diberikan cukup memadai. Bismillah mudah-mudahan lancar dan kita mendapat berkah dari proyek ini,” kata Danang.
Biaya investasi yang akan dikeluarkan oleh PLN untuk pembangunan GI 66 KV PLTMG Flores dan Labuan Bajo ini sebesar Rp68 miliar dengan tenggat waktu pengerjaan sampai dengan Agustus 2024.
Proyek pembangunan GI 66 KV PLTMG Flores dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini merupakan wujud nyata PT PLN (Persero) dalam mendukung visi pemerintah, salah satunya dalam mendukung pengembangan destinasi pariwisata, khususnya di NTT.
Pemerintah telah menetapkan 5 (lima) tempat di Indonesia menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang diyakini akan mampu mendongkrak industri pariwisata Indonesia di masa mendatang. Salah satu dari lima tempat tersebut adalah Labuan Bajo.
Geliat pariwisata di Labuan Bajo ditopang oleh keandalan listrik. Saat ini telah beroperasi Gardu Induk Labuan Bajo berkapasitas 50 MW. Tidak sampai di situ, dalam meningkatkan keandalan listrik, PLN sedang membangun saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 70 KV sejumlah 42 titik tapak tower yang akan menghubungkan GI Labuan Bajo (Golobilas) dengan GI 70 kV PLTMG Flores (Rangko). SUTT ni ditargetkan dapat beroperasi pada Mei 2024.
Sistem Kelistrikan Flores saat ini memiliki daya mampu 102,91 MW dengan beban puncak tertinggi tercatat pada bulan Januari 2023 mencapai 83.93 MW yang artinya terdapat daya cadangan sebesar 18,98 MW.(*)
Sumber (*/Komunikasi PLN UIP Nusra)