Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Politik » Ansy Lema Sangkal Karya Nyata Jokowi di NTT

Ansy Lema Sangkal Karya Nyata Jokowi di NTT

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 8 Nov 2024
  • visibility 45
  • comment 0 komentar

Loading

Di NTT, program food estate dikembangkan di Kabupaten Sumba Tengah sejak tahun 2020 dengan luas lahan mencapai 10.000 hektare, terdiri dari 5.400 hektare kawasan persawahan, dan 4.600 hektare lahan pertanian kering untuk pengembangan tanaman jagung dan peternakan.

 

Kupang | Calon gubernur NTT nomor urut 1, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menyebut bahwa mantan Presiden Joko Widodo belum membangun sektor ekonomi primer di NTT. Yohanis Fransiskus Lema menyebut itu dalam debat publik kedua yang berlangsung di Auditorium Undana pada Rabu, 6 November 2024.

Saat itu, Ansy Lema menanggapi jawaban dari calon gubernur nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi atas pertanyaan panelis seputar sektor lokomotif yang ditawarkan untuk meningkatkan kontribusi antar-sektor ekonomi dan antar-daerah kabupaten/kota di NTT.

Menurut Ansy Lema, lokomotif penggerak ekonomi adalah pariwisata karena menimbulkan multiplayer effect.

“Kita harus memastikan bahwa pariwisata, contohnya Labuan Bajo, itu menghidupkan sektor nelayan, tani, ternak, UMKM, transportasi dan perhotelan. Terima kasih Presiden Jokowi yang sudah membangun Labuan Bajo secara sangat keren, tetapi yang belum dibangun oleh Presiden Jokowi adalah sektor ekonomi primer. Sentra-sentra produksi, sentra pertanian, sentra peternakan dan sentra perikanan dan kelautan,” ujar Ansy Lema yang berpasangan dengan Jane Natalia Suryanto sebagai calon wakil gubernur NTT itu.

“Kami berimajinasi membangun sentra pangan. Mbeling, Boleng, dan sekitarnya bisa kita kembangkan hortikultura. Bahkan di Flores bagian Timur, di Flores Timur, di Sikka di Wuring, itu harus menjadi sentra perikanan. Kita pastikan itu memberi manfaat bagi nelayan, petani dan ternak,” sambung Ansy Lema.

Pernyataan Ansy Lema bahwa Presiden Jokowi belum membangun sektor ekonomi primer, rupanya sangat tidak mendasar. Pasalnya, Presiden Jokowi punya sederet karya agung untuk masyarakat NTT. Termasuk dalam penyediaan infrastruktur untuk pengembangan sektor ekonomi primer seperti pertanian.

Enam dari tujuh bendungan terbesar yang sudah dibangun di NTT adalah salah satu karya agung Presiden Jokowi selama memerintah negeri ini dua periode.

Adapun 6 (enam) bendungan yang dibangun oleh Kementerian PUPR di masa pemerintahan Jokowi yakni Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Bendungan Napun Gete di Sikka, Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Lambo di Nagekeo, Bendungan Temef di TTS, dan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang.

Dalam setiap peresmian bendungan tersebut di atas, Presiden Jokowi kerap menegaskan bahwa pembangunan bendungan merupakan strategi mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Presiden Jokowi berharap dengan adanya bendungan, selain untuk mendukung kebutuhan air bersih bagi masyarakat,

Ada peningkatan aktivitas ekonomi, terutama dalam sektor pariwisata dan pertanian.

Senada dengan Presiden Jokowi, Menteri PUPR ketika itu, Basuki Hadimoeljono, menyebut manfaat pembangunan bendungan, di mana salah satunya adalah untuk pengembangan sektor pangan.

“Kalau air nggak ada, ini habis semua. Jadi, saya kira air menjadi syarat mutlak, sehingga kita bangun tujuh bendungan di NTT,” ujar Basuki saat meninjau dua bendungan di Kabupaten Kupang, yakni Bendungan Manikin dan Raknamo pada 30 September 2022 lalu.

Tak hanya bendungan sebagai infrastruktur pendukung sektor pertanian, Presiden Jokowi juga menggagas program lumbung pangan nasional atau food estate yang merupakan kolaborasi sejumlah kementerian, mulai dari Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, hingga Kementerian Pertahanan.

Pada 23 Februari 2012 lalu, Presiden Jokowi meninjau langsung area lumbung pangan yang terletak di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Sumba Tengah.

Setelah dikembangkan, program ini menorehkan hasil memuaskan. Terbukti, hasil produksi mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan dengan sebelum adanya program food estate.

“Sebelum ada program food estate, hasil panen padi dalam satu hektare hanya mencapai 400-500 karung. Namun setelah adanya program food estate, hasil panen padi mencapai 2-3 kali lipat yaitu 1.000—1.500 karung dalam satu hektare,” sebut Ketua Kelompok Tani Mula Mila, Michael Umbu Rolo dikutip dari Republika, ketika Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu bersama Wabup Daniel Landa melakukan panen padi di Desa Wailawa, Kecamatan Katikutana Selatan pada 20 April 2022 lalu.

Pemprov NTT pun mengamini kehadiran kawasan food estate di Sumba Tengah memiliki dampak positif terhadap kemajuan sektor pertanian termasuk dalam meningkatkan pendapatan ekonomi petani setempat.

“Kawasan food estate di daerah lain mungkin ada yang gagal tetapi kalau di NTT malah berkembang dengan baik. Manfaat kawasan pertanian food estate di Pulau Sumba itu sangat positif terhadap percepatan pembangunan sektor pertanian,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli pada 22 Februari 2023, sebagaimana dikutip dari Antara.

Pembangunan bendungan dan pengembangan food estate sebagaimana digambarkan di atas, hanyalah bagian kecil dari sejumlah karya nyata Jokowi untuk masyarakat NTT. Jika bendungan dan food estate dimanfaatkan atau dikembangkan sebagaimana harapan Jokowi, sudah pasti akan mendongkrak perekonomian di NTT.

Tentu ada sederet legacy Presiden Jokowi kepada masyarakat NTT di sektor-sektor lain melalui program di tiap-tiap kementerian. Untuk itu, sangatlah tidak elok jika seorang Ansy Lema menyangkal karya nyata Jokowi yang jelas-jelas sudah dirasakan masyarakat.(*)

Sumber (*/tim media SIAGA)

 

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Energi Geotermal Poco Leok Wujudkan Energi Murah Ramah Lingkungan

    Energi Geotermal Poco Leok Wujudkan Energi Murah Ramah Lingkungan

    • calendar_month Rab, 1 Mar 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 86
    • 0Komentar

    Loading

    Manggarai, Garda Indonesia | Pulau Flores memiliki potensi geotermal yang cukup besar, hampir 1.000 Megawatt (MW) dan cadangan sebesar 402,5 Megawatt (MW). Tersebar di 16 titik dan salah satu potensi besar tersebut ada di kawasan Poco Leok kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut ditetapkan melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) […]

  • Panglima, Menhub & Kabasarnas Tuju ‘Last Know Position’ Sriwijaya Air SJ182

    Panglima, Menhub & Kabasarnas Tuju ‘Last Know Position’ Sriwijaya Air SJ182

    • calendar_month Ming, 10 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 112
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Panglima TNI Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Kepala Basarnas (Kabasarnas), Marsdya Bagus Puruhito; bertolak dari Posko Terpadu JICT 2 menuju lokasi dugaan kuat pesawat Sriwijaya SJ182 jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, kawasan Kepulauan Seribu, pada Minggu, 10 Januari 2021 sekitar pukul 07.30 WIB. […]

  • Waspada!, Kota Kupang Terdampak Fenomena Cuaca Squall Line

    Waspada!, Kota Kupang Terdampak Fenomena Cuaca Squall Line

    • calendar_month Ming, 10 Mar 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Angin kencang disertai hujan menumbangkan pohon, mencopot atap bangunan dan memporakporanda berbagai fasilitas di seputar Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Minggu/ 10 Maret 2019 mulai sekitar pukul 09.20—11.00 WITA. Pantauan Garda Indonesia, akibat angin kencang yang berkisar 35—44 knots ((80 km/jam) menyebabkan pohon tumbang dan menutupi ruas jalan seperti […]

  • Perkuat Peran Tokoh Adat & Tokoh Agama Lindungi Perempuan & Anak di Papua

    Perkuat Peran Tokoh Adat & Tokoh Agama Lindungi Perempuan & Anak di Papua

    • calendar_month Jum, 21 Jun 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Loading

    Jayapura, Garda Indonesia | Perempuan dan anak seharusnya ikut terlibat aktif dalam berbagai sektor pembangunan, namun banyak di antara mereka yang masih mengalami berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis dan seksual khususnya di tanah Papua. Selain itu, permasalahan gender seperti stereotip, marginalisasi, subordinasi, dan beban ganda juga banyak dialami kaum perempuan di Papua. “Tidak hanya […]

  • Belajar Filsafat Proses, Mencintai Sesama & Lingkungan dalam Bingkai Organisme

    Belajar Filsafat Proses, Mencintai Sesama & Lingkungan dalam Bingkai Organisme

    • calendar_month Sen, 28 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 63
    • 0Komentar

    Loading

    Sebuah Pesan Untuk Para Remaja Oleh : Paulus Pedro Langoday Dunia sedang tidak baik-baik saja. Sepenggal kalimat ini mungkin sudah disadari oleh hampir semua orang. Beberapa orang mengungkapkan kesadaran akan hal ini dengan membeberkan fakta tentang masalah-masalah lingkungan yang terjadi, baik itu masalah lingkungan alam seperti banjir, polusi udara dan air, tsunami, tanah longsor, ataupun […]

  • Pariwisata Indonesia Sangat Rentan Terhadap Bencana

    Pariwisata Indonesia Sangat Rentan Terhadap Bencana

    • calendar_month Rab, 16 Jan 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, gardaindonesia.id | Perkembangan pariwisata di Indonesia luar biasa pesat. Data World Travel and Tourism Council (WTTC) melaporkan bahwa Top-30 Travel and Tourism Countries Power Ranking yang didasarkan pada pertumbuhan absolut pada periode tahun 2011 dan 2017 untuk empat indikator perjalanan dan pariwisata utama menunjukkan Indonesia berada pada nomor 9 sebagai negara dengan pertumbuhan pariwisata […]

expand_less