Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi besar kepada guru dan kepala sekolah dalam acara retret yang dihelat Jumat, 22 Agustus 2025 di JIExpo Kemayoran. Turut hadir lebih dari 2.000 guru dan 154 kepala sekolah.
Jakarta | Program Sekolah Rakyat adalah inisiatif langsung Presiden Prabowo Subianto—dirancang sebagai sekolah asrama, dari SD hingga SMA, dan ditujukan untuk anak-anak dari keluarga berkategori ekonomi sangat terbatas (desil paling bawah). Tujuannya adalah memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas yang terintegrasi dengan layanan sosial lainnya .
Pada rapat terbatas di Istana Merdeka, Maret 2025, pemerintah mencatat adanya 53 lokasi yang sudah siap menyelenggarakan sekolah rakyat. Bahkan, 184 daerah telah mengajukan usulan karena memiliki lahan yang tersedia .
Kemudian pada 9–10 Juli 2025, Kementerian Sosial melakukan simulasi di Jakarta (Sentra Handayani) dan Bekasi (STPL). Proses yang diuji mencakup registrasi, asrama, layanan kesehatan, penggunaan LMS, hingga tes minat dan bakat berbasis AI. Lalu secara resmi dimulai pada 14 Juli 2025. Tahap pertama dibuka di 63 titik sekolah rakyat rintisan, dan pelaksanaannya menjadi sorotan dalam rapat terbatas di Istana Merdeka tanggal 29 Juli 2025 .
Target tahunan pembentukan Sekolah Rakyat
Presiden menargetkan penambahan 100 Sekolah Rakyat baru setiap tahun selama tiga tahun ke depan. Rencananya jumlahnya akan meningkat menjadi 200 pada tahun 2026, 300 pada tahun 2027, dan seterusnya .
Hingga Agustus 2025, sudah ada 100 sekolah rakyat yang telah resmi beroperasi. Tambahan 65 sekolah akan mulai beroperasi pada September 2025, sehingga total menjadi 165 sekolah .
Retret & apresiasi kepada tenaga pendidik
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi besar kepada guru dan kepala sekolah dalam acara retret yang dihelat Jumat, 22 Agustus 2025 di JIExpo Kemayoran. Turut hadir lebih dari 2.000 guru dan 154 kepala sekolah. Penyelenggaraan sekolah ini juga mencakup layanan kesehatan, makan bergizi, jaminan kesehatan, Koperasi Desa Merah Putih, dan program rumah untuk masyarakat kurang mampu.

Adapun contoh konkret Sekolah Rakyat di Sleman, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) merenovasi gedung BBPPKS menjadi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SMA) yang melayani 75 siswa (3 rombongan belajar, 27 putra dan 48 putri), tersedia sejak 14 Juli 2025 .
Prospek Sekolah Rakyat
Hanya dalam waktu lima bulan, lebih dari 100 Sekolah Rakyat telah berdiri dan aktif menjalankan kegiatan belajar mengajar di berbagai daerah.
Program Presiden Prabowo Subianto ini hadir untuk membuka akses pendidikan yang lebih merata, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, demi membekali generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk masa depan.
Keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama berbagai pihak, mulai dari guru, kepala sekolah, hingga para tenaga pendukung yang memastikan setiap sekolah siap menerima siswa.
Menargetkan bertambah menjadi 200 Sekolah Rakyat tahun depan, program ini juga akan fokus memperbaiki sekolah-sekolah negeri yang ada, sebagai langkah strategis memanfaatkan pendidikan untuk mengelola kekayaan negeri, memberantas kemiskinan, dan menyiapkan generasi muda yang siap memimpin masa depan.
Lebih dari sekadar bangunan fisik, Sekolah Rakyat menjadi simbol harapan baru. Di dalamnya, anak-anak mendapat kesempatan untuk belajar, berkembang, dan memimpikan masa depan yang lebih baik, membawa cita-cita besar untuk menghapus kemiskinan melalui pendidikan.(*)
Sumber (*/Goodnews+ ragam)