BNN Tangkap Buron Sabu Dua Ton Rp5 Triliun di Kamboja
- account_circle melihatindonesia
- calendar_month 2 jam yang lalu
- visibility 73
- comment 0 komentar

![]()
Meski Dewi sudah ditangkap, BNN menegaskan bahwa penyidikan akan terus berjalan. Aparat akan menelusuri pihak lain yang terlibat, alur logistik, serta struktur jaringan penyelundupan narkoba internasional tersebut.
Kamboja | Buronan internasional kasus penyelundupan 2 ton sabu, Dewi Astutik alias PAR, akhirnya berhasil ditangkap di Kamboja setelah pelarian panjangnya. Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama aparat Kamboja melakukan operasi penangkapan tepat pada 1 Desember 2025. Dewi selama ini dikenal sebagai aktor utama dalam jaringan narkotika kelas internasional, dengan nilai barang bukti mencapai Rp 5 triliun.
BNN mengungkapkan bahwa keberadaan Dewi pertama kali terdeteksi pada 17 November 2025 di Phnom Penh, Kamboja. Setelah mendapat informasi intelijen, BNN membentuk tim khusus dan memberangkatkan personel ke Kamboja pada 25 November. Tim tiba pada 30 November dan langsung melakukan koordinasi dengan KBRI serta aparat keamanan setempat.
Pada 1 Desember 2025 pukul 13.39 waktu setempat, Dewi akhirnya ditangkap di lobi sebuah hotel di Sihanoukville. Saat itu, ia tengah berada di dalam mobil Toyota Prius putih bersama seorang pria yang belum diidentifikasi. Penangkapan berlangsung cepat dan petugas kemudian melakukan verifikasi identitas untuk memastikan bahwa perempuan tersebut benar Dewi Astutik, buron utama kasus penyelundupan 2 ton sabu.
Foto-foto penangkapan menunjukkan Dewi dalam kondisi diborgol, mengenakan kacamata, rambut pendek, dan dijaga ketat oleh aparat BNN serta pihak kepolisian Kamboja.
Kepala BNN menyebut Dewi sebagai aktor utama dalam penyelundupan sabu seberat 2 ton yang nilainya ditaksir mencapai Rp 5 triliun. Ia disebut memiliki peran besar dalam jaringan narkoba internasional, bahkan ikut mengendalikan jalur peredaran di kawasan “golden triangle”. Dewi juga tercatat berada dalam daftar pencarian internasional Interpol dan menjadi buronan di beberapa negara, termasuk Korea Selatan.
BNN menjelaskan bahwa Dewi ikut merekrut jaringan internasional Asia–Afrika dan memiliki mobilitas tinggi karena pengalamannya bekerja sebagai TKW di sejumlah negara Asia. Warga di kampung halamannya mengenal Dewi sebagai sosok yang kerap berganti penampilan.
BNN menyebut pengungkapan kasus narkoba ini menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari potensi bahaya narkotika. Penangkapan Dewi juga dinilai sebagai langkah besar dalam membongkar jaringan Fredy Pratama, sindikat besar yang selama ini ditargetkan aparat.
Meski Dewi sudah ditangkap, BNN menegaskan bahwa penyidikan akan terus berjalan. Aparat akan menelusuri pihak lain yang terlibat, alur logistik, serta struktur jaringan penyelundupan narkoba internasional tersebut.
Penangkapan Dewi Astutik menjadi kemenangan besar bagi aparat penegak hukum dan pukulan berat bagi jaringan narkoba internasional yang telah lama menjadi target operasi.(*)
- Penulis: melihatindonesia











Saat ini belum ada komentar