Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Menteri PU (1983—1988) Suyono Sosrodarsono Wafat di Jakarta

Menteri PU (1983—1988) Suyono Sosrodarsono Wafat di Jakarta

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 18 Agu 2019
  • visibility 70
  • comment 0 komentar

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Telah meninggal dunia Menteri Pekerjaan Umum (1983—1988) Dr.(H.C.) Ir. Suyono Sosrodarsono, dalam usia 93 tahun, pada hari Sabtu, 17 Agustus 2019 Pukul 15.30 di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta.

Segenap pimpinan dan pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik bangsa Indonesia yang berjasa besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Suyono Sosrodarsono lahir di Madiun, Jawa Timur tanggal 3 Maret 1926 dan menyelesaikan Sekolah Menengah Tinggi di Malang tahun 1947. Pada masa tersebut, beliau juga tergabung dalam Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).

Setelah menyelesaikan pendidikan teknik sipil di Bandung pada tahun 1955, beliau bergabung di Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) dan ditempatkan di Jawatan Perumahan Rakyat. Pada masa itu, Pemerintah Indonesia tengah giat membangun proyek-proyek besar yang hingga kini masih menjadi ikon kebanggaan bangsa seperti Gelora Bung Karno, Jembatan Semanggi, Gedung Conefo (sekarang gedung DPR-MPR), Masjid Istiqlal, Monas dan lainnya.

Suyono mendapatkan kepercayaan memegang sejumlah jabatan diantaranya Proyek Irigasi di Sumatera Selatan (1959—1963), Kepala Direktorat Tata Bangunan Departemen PU (1963—1964), Pemimpin Komando Proyek Penanganan Banjir Jakarta (1964—1966), dan menjabat Direktur Jenderal Pengairan terlama (1966—1982). Pada masa jabatannya sebagai Dirjen Pengairan, bendungan yang dibangun diantaranya Bendungan Gajah Mungkur, Selorejo, dan Karangkates. Kemudian diangkat sebagai Menteri PU Kabinet Pembangunan IV (1983—1988) pada era Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.

Suyono beruntung karena dalam rentang panjang perjalanan karirnya sempat bertemu, mengenal dan terlibat selama sebelas tahun dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno dan dua puluh dua tahun dalam masa kepemimpinan Presiden Soeharto.

Suyono merupakan teladan bagi para insinyur muda Indonesia karena dalam melaksanakan tugasnya, Suyono dikenal sebagai pekerja keras, disiplin, sederhana dan lebih suka terjun ke lapangan.

Dalam sebuah kesempatan, Suyono pernah mengatakan “Saya melakukan observasi di lapangan dan tidur dekat proyek. Di lapanganlah para insinyur akan melihat dan terlibat dalam penanganan masalah, melaksanakan praktik ilmunya yang ada kalanya tidak sama dengan apa yang kita pelajari dalam textbook. Saya juga bekerja sambil belajar, melaksanakan perbaikan jalan. Belakangan saya semakin memahami seorang insinyur baru dapat bekerja secara mantap jika pernah bekerja di lapangan,” kata Suyono.

Suyono juga mengambil prakarsa bersama Prof. Ir. Suryono (Pada waktu itu Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya) mendirikan Jurusan Teknik Pengairan untuk mendapatkan tenaga ahli khusus dalam teknik pengairan. Teknik ini penting dalam rangka mencapai swasembada beras di Indonesia. Dalam bidang keilmuan, beliau juga terlibat sebagai penyunting beberapa buku teknik utamanya di bidang hidrologi.

Jenazah akan disemayamkan di rumah duka Jl. Hang Tuah VII/77 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pemakaman almarhum akan dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Agustus 2019 di Taman Makam Pahlawan Kalibata sebelum sholat ashar.

Selamat jalan Pak Menteri Suyono, karya dan teladanmu akan selalu kami kenang dan menjadi semangat dalam bekerja untuk menjadikan Kementerian PUPR lebih baik lagi. (*)

Sumber berita (*/Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bangun Kembali ‘Ume Kbubu’, Dukung Observatorium Terbesar di Asia Tenggara

    Bangun Kembali ‘Ume Kbubu’, Dukung Observatorium Terbesar di Asia Tenggara

    • calendar_month Sab, 28 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Observatorium yang akan dibangun di Timau, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal menjadi Observatorium terbesar se Asia Tenggara. Pembangunan tersebut akan didukung dengan pembangunan kembali ‘ume kbubu’ atau rumah bulat sebagai syarat utama sebuah observatorium yang tidak ada polusi cahaya. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Daniel Daud […]

  • Kendalikan Banjir Jakarta, Proyek Sodetan Ciliwung Dilanjutkan

    Kendalikan Banjir Jakarta, Proyek Sodetan Ciliwung Dilanjutkan

    • calendar_month Sel, 24 Jan 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo menekankan bahwa penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Setelah di hulu pemerintah membangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, di hilir pemerintah tengah menyelesaikan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT). “Sebentar lagi akan selesai. Ini mungkin April insya Allah sudah selesai,” […]

  • 26 Ton Limbah B3 di Kota Kupang, DLHK :  Itu Milik PT Sabena Eraka Lauda

    26 Ton Limbah B3 di Kota Kupang, DLHK : Itu Milik PT Sabena Eraka Lauda

    • calendar_month Sen, 16 Mei 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 70
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang, Orson Genes Nawa pada Senin, 16 Mei 2022 menegaskan bahwa usai ditemukan penimbunan limbah B3 tak berizin, maka secara tegas bakal mengambil langkah sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. “Karena sesuai pengamatan kami di lapangan dengan bukti-bukti yang ada, itu tidak sesuai […]

  • Terpidana Kasus Korupsi PLTS Rote TA 2014 Setor Pengganti Kerugian Negara

    Terpidana Kasus Korupsi PLTS Rote TA 2014 Setor Pengganti Kerugian Negara

    • calendar_month Sel, 4 Mei 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Rote Ndao, Garda Indonesia | Johanis Mesah (41) terpidana dalam kasus korupsi pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat yang diperuntukkan bagi 300 kepala keluarga (KK) TA 2014 senilai Rp.3.369.454.000,- (tiga miliar tiga ratus enam puluh sembilan juta empat ratus lima puluh empat ribu rupiah) di Kabupaten Rote Ndao, menyerahkan uang penganti kerugian negara senilai […]

  • Gempa Bumi 5.1 SR di Bali, Getaran Keras di Jembrana dan Buleleng

    Gempa Bumi 5.1 SR di Bali, Getaran Keras di Jembrana dan Buleleng

    • calendar_month Kam, 14 Nov 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Bali, Garda Indonesia | Masyarakat di 2 (dua) kabupaten yakni di Jembrana (Negara) dan Buleleng (Singaraja) berhamburan ke luar rumah saat gempa bumi 5.1 SR mengguncang Provinsi Bali pada Kamis, 14 November 2019 pukul 18:21:39 WITA. Gempa bumi dangkal kedalaman 10 km tersebut terpusat pada Lintang : 8.16 LS dan Bujur : 114.90 BT; berlokasi […]

  • Sulit Dicairkan, Tabungan Akidi Tio 2 Triliun Rupiah Akhirnya Disumbangkan

    Sulit Dicairkan, Tabungan Akidi Tio 2 Triliun Rupiah Akhirnya Disumbangkan

    • calendar_month Sel, 3 Agu 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Fakta di balik sumbangan Akidi Tio 2 triliun rupiah akhirnya terungkap. Dana itu ternyata masih ada di bank Singapura. Uang itu hasil usaha Akidi Tio dengan partner bisnis di Singapura dan Hongkong. Mereka juga punya aset dalam bentuk gedung-gedung. Sebelum dana itu disumbangkan, anak Akidi Tio, Heryanti sudah berusaha mencairkannya, tetapi […]

expand_less