Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Mayjen Terawan, Anak Tuhan yang Dibuang IDI Lalu Dipanggil Istana

Mayjen Terawan, Anak Tuhan yang Dibuang IDI Lalu Dipanggil Istana

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 27 Okt 2019
  • visibility 54
  • comment 0 komentar

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Terawan Agus Purwanto, Sp. Rad (K) RI adalah sosok yang digadang-gadang menjadi menteri. Dia adalah anak Tuhan yang dibuang IDI karena dikenal dengan metode fenomenal yang terbukti berhasil dalam dunia kedokteran, yakni terapi ‘cuci otak’ untuk mengurangi gejala stroke.

Metode ‘cuci otak’ ini bukan proses radikalisasi tentunya. Doktor Terawan ini adalah mayor jenderal yang disumpah dibawah NKRI, dan dibawah Alkitab. Akhirnya, IDI membuangnya karena metode ‘cuci otak’ ini dianggap kontroversial.

Akan tetapi, jalan Tuhan bukan jalanku, dan Terawan berseru kepada Tuhan, untuk menyatakan kehendak-Nya. Dia dipanggil ke istana dengan kemeja putih. Selanjutnya ditunjuk dan dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Kesehatan RI.

Terawan adalah anak Tuhan yang sering memberikan penghiburan kepada pasien-pasiennya. Secara dia memiliki waktu yang banyak untuk berinteraksi dengan pasien, dia juga memiliki kesempatan untuk menjalankan tugasnya sebagai dokter.

Tugas dokter bukan hanya menyembuhkan pasien, akan tetapi memberitahu pasien mengenai penyakitnya dan obat-obatan yang diperlukan. Selain menyembuhkan, dokter harus memberikan pemahaman yang jelas untuk mempersiapkan pasien menghadapi penyakitnya. Ini adalah deskripsi kerja alias job description seorang dokter.

Tapi, Terawan melampaui semua hal itu. Kepada pasien yang seiman dengannya, ia sering memberitakan injil kabar baik kepada mereka. Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sangat baik, adalah ciri khas dari Terawan.

Entah apa yang membuat IDI membuang orang ini. Kecintaan dokter Terawan pada NKRI ternyata lebih besar dari rasa sakitnya saat ia dikhianati dan dibuang oleh IDI. Dia tetap setia kepada NKRI. Mungkin ini adalah kesempatan bagi Indonesia masih bisa didiami oleh dokter Terawan.

Bahkan setelah dia ditendang oleh IDI, rumah sakit-rumah sakit di Jerman langsung melirik Terawan. Beruntung Jerman belum sempat memberikan kewarganegaraan honoris kepada Terawan, hati Terawan direbut oleh istana.

Dengan demikian, Indonesia masih bersyukur mendapatkan kesempatan untuk dilayani oleh Doktor Terawan. Lagi pula, panggilan ibu pertiwi jauh lebih berkesan dan bermakna ketimbang panggilan negara lain. Panggilan ibu pertiwi yang penuh kasih sayang dan penuh mesra ini meluluhkan hati Terawan. Kepala RSPAD lulusan UGM bidang kedokteran pada usianya yang ke-26 tahun pada 1990 ini, mendapatkan kesempatan untuk menjalankan panggilan pengabdian bagi nusa dan bangsa.

dr Terawan dan istri

Kecintaan terhadap Indonesia jauh melampaui apapun yang bisa dibayangkan. Jiwa nasionalisme Terawan teruji. Silakan menyimak video Mayjen Doktor dokter Terawan ini menyanyi sebuah lagu rohani berjudul “Hidup ini adalah kesempatan”. Hanya 40 sekian detik yang telah dibagikan berkali-kali di media sosial.

Berikut lirik lagu tersebut:

Jangan sia-siakan apa yang Tuhan bri. Hidup ini harus jadi berkat.

Oh Tuhan pakailah hidupku, selagi aku masih kuat. Bila saatnya nanti, ku ‘tak berdaya lagi, hidup ini sudah jadi berkat.

Dengan nyanyian dokter Terawan ini, kita melihat bagaimana ia mengamini dan mengimani lagu kristen ini di dalam konteks berbangsa dan bernegara. Kita sadar bahwa hidup ini adalah sementara. Hidup ini seperti embusan nafas. Hidup ini seperti rumput, yang tumbuh kemarin dan layu esok. Dan kesenangannya seperti bunga-bunga rumput.

Di dalam kesementaraan ini, Terawan menjalankan dan mengabdi kepada Tuhan dan bangsa, tanpa harus mendua atau bercabang hati. Karena Tuhan memerintahkan di dalam Alkitab, untuk anak-anak Tuhan setia kepada bangsa dan negara. Untuk menaati pemerintah yang ada. Karena pemerintah yang ada saat ini, adalah pemerintahan yang tidak sering muncul.

Semoga Doktor Terawan bisa menjadi berkat lebih luas lagi ketika dia menjadi menteri. Lebih besar pengaruhnya ketimbang menjadi ketua RSPAD yang sifatnya regional. Agar Indonesia berpengharapan dalam dunia kesehatan.

Agar di Jakarta ada RS Kanker yang dibangun di lahan RS Sumber Waras. Semoga ada harapan untuk pasien-pasien yang sekarang patah arang. Karena dahan yang terkulai tidak pernah Tuhan patahkan. (*)

Sumber opini (*/Nasionalis Keberagaman)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kasus Korupsi Bawang Merah di Malaka, Ansy Lema: Itu Pencurian Uang Rakyat!

    Kasus Korupsi Bawang Merah di Malaka, Ansy Lema: Itu Pencurian Uang Rakyat!

    • calendar_month Jum, 12 Jun 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 60
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Anggota DPR RI Komisi IV Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mempertanyakan kelanjutan dan kejelasan penanganan kasus korupsi proyek pengadaan bibit bawang merah di Kabupaten Malaka tahun 2018. Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang butuh penindakan dan penanganan serius. Karena itu, melalui rilis yang diterima media ini pada Jumat, […]

  • NUNUT SIAGA! Kader Golkar Balik Badan dari Melki-Johni

    NUNUT SIAGA! Kader Golkar Balik Badan dari Melki-Johni

    • calendar_month Sel, 15 Okt 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang | Sebulan jelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024, dukungan terus bertambah untuk paslon Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (SIAGA). Dukungan bahkan datang dari kubu yang seharusnya mendukung paslon lain. Agustinus Tulasi, salah satu kader terbaik Golkar NTT asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) secara tegas mendukung Simon Petrus […]

  • Jelang HUT Ke-76 Bayangkara, Polres TTS Helat Aneka Kegiatan

    Jelang HUT Ke-76 Bayangkara, Polres TTS Helat Aneka Kegiatan

    • calendar_month Sab, 25 Jun 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Loading

    SoE, Garda Indonesia | Kepolisian Resor (Polres) Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menghelat olahraga bersama berupa jalan santai dan mengadakan berbagai lomba untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-76 Bayangkara, bertempat di Mako Polres TTS pada Jumat, 24 Juni 2022. Pantauan Garda Indonesia, jalan santai mengambil titik start dari Mako Polres TTS, […]

  • Bamsoet Tak Bisa Tolak Desakan Daerah Agar Golkar Dikelola Sesuai AD/ART

    Bamsoet Tak Bisa Tolak Desakan Daerah Agar Golkar Dikelola Sesuai AD/ART

    • calendar_month Sel, 5 Nov 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Ketua MPR RI yang juga Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo menegaskan maju atau tidak dirinya sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas), sangat tergantung dorongan para pemilik suara di daerah. Dirinya mengaku saat ini dukungan dari DPD I dan DPD II Partai Golkar sangat […]

  • Apkasi Dukung Kemendagri Rumuskan Opsi Penyelenggaraan Pilkada 2020

    Apkasi Dukung Kemendagri Rumuskan Opsi Penyelenggaraan Pilkada 2020

    • calendar_month Sab, 3 Okt 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) memberikan dukungan kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk segera merumuskan opsi-opsi terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020. Hal ini terkait dengan keputusan untuk tetap menyelenggarakan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 sebagaimana telah disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada Rapat Terbatas terkait Persiapan Pelaksanaan […]

  • ‘One Man One Kelor Tree’ PLN Tanam 2 Ribu Anakan Kelor di Hari Listrik Nasional

    ‘One Man One Kelor Tree’ PLN Tanam 2 Ribu Anakan Kelor di Hari Listrik Nasional

    • calendar_month Sab, 23 Okt 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur menghelat gerakan One Man One Kelor Tree ‘satu orang satu pohon kelor’ yang  bertujuan mendukung visi pemerintah daerah membudidayakan Kelor sekaligus ke depannya menjadi identitas NTT. General Manajer PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko menekankan bahwa semua tahu Kelor adalah NTT dan nanti NTT identik […]

expand_less