Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Anak dan Perempuan » Hari Aids Sedunia 2019, Kemen PPPA Ajak Jauhi Virus HIV Bukan Orangnya

Hari Aids Sedunia 2019, Kemen PPPA Ajak Jauhi Virus HIV Bukan Orangnya

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 9 Des 2019
  • visibility 44
  • comment 0 komentar

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Selain faktor risiko kesehatan yang besar, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) juga sering menghadapi stigma negatif masyarakat yang keliru dan pemahaman salah lainnya tentang penularan virus HIV terutama pada kelompok anak dengan HIV/AIDS (ADHA).

“Tidak masalah apa pun yang menyebabkan mereka menerima virus itu, tidak boleh dijauhi tapi kita rangkul,” ujar Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Ciput Eka Purwianti.

Ciput menambahkan, selama ini, ADHA maupun ODHA menerima stigma yang akhirnya menimbulkan beberapa diskriminasi seperti pembatasan akses terhadap sosial politik, ekonomi bahkan pendidikan. Kemen PPPA memiliki tugas untuk memastikan ADHA tidak menerima diskriminasi dan mendapat perlindungan dari negara, masyarakat dan terutama keluarga.

Dalam rangka Peringatan Hari AIDS Sedunia 2019, Kemen PPPA menggelar sosialisasi bertajuk Kilau Generasi Bebas HIV dan AIDS dengan tema “Masyarakat yang Membuat Perubahan” yang dikemas dalam berbagai kegiatan seperti senam bersama, permainan (games) berhadiah, flash mob serta Power Talk sebagai ruang edukasi dan diskusi bagi masyarakat di sekitar area Car Free Day Sudirman, pada Minggu, 8 Desember 2019.

Senam bersama Hari Aids Sedunia 2019

“Acara ini diselenggarakan, karena banyak anak-anak yang bukan keinginan mereka lantas terinfeksi HIV menerima stigma yang luar biasa berat sehingga mereka di diskriminasi. Bahkan beberapa kasus, ada anak yang tidak boleh sekolah, dikeluarkan dari sekolah, itu yang ingin kita lindungi,” jelas Ciput.

Tahun 2018, jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan sebanyak 46.659 (Data Kemenkes) dengan 1320 kasus di antaranya adalah kasus HIV pada anak. Banyaknya jumlah kasus ini perlu mendapat perhatian masyarakat terutama dari segi penghapusan stigma dan diskriminasi.

“Itu yang kita harapkan, masyarakat mengubah cara pandangnya, bahwa ODHA dan ADHA itu bisa diobati, sembuh mungkin tidak karena virusnya menetap seumur hidup dalam tubuh di aliran darahnya, tapi dia bisa diobati dan dia punya harapan hidup yang sama dengan orang yang sehat,” kata Ciput.

Dalam diskusi Power Talk dengan tema yang menghadirkan 4 (empat) narasumber antara lain Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kemen PPPA, Ciput Eka Purwianti, Pengurus Yayasan AIDS Indonesia Bernard, Wakil Ketua Gerakan Komite Gerakan Nasional Anti Narkoba (GANAS ANNAR) Majelis Ulama Indonesia, Dr. Titik Haryati dan Putri Cherry sebagai salah seorang ODHA, keempatnya sepakat menyebut bahwa pentingnya peran dan perubahan pola pikir masyarakat sebagai salah satu kunci agar ODHA dan ADHA dapat terus hidup.

“Pada intinya sebenarnya adalah stigma dan diskriminasi. Orang takut tes HIV karena takut mendapat stigma, dicemooh (bullying), atau dianggap melanggar norma dan budaya. Intinya, untuk kita yang sudah mendapat edukasi, tugasnya bukan hanya mencegah untuk diri kita sendiri dan keluarga, tetapi juga harus menyebarkan informasi yang tepat sehingga stigma dan diskriminasi itu berhenti,” ujar Bernard, Pengurus Yayasan AIDS Indonesia.

Pernyataan Bernad pun didukung oleh Ciput. “Justru yang membuat mereka kuat dan mau berobat teratur itu adalah dukungan dari lingkungan terkecil mulai dari keluarga, dan masyarakat dan juga sekolah, bagi anak-anak khususnya,” tambah Ciput.(*)

Sumber berita (*/Publikasi dan Media Kementerian PPPA)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sulit Dicairkan, Tabungan Akidi Tio 2 Triliun Rupiah Akhirnya Disumbangkan

    Sulit Dicairkan, Tabungan Akidi Tio 2 Triliun Rupiah Akhirnya Disumbangkan

    • calendar_month Sel, 3 Agu 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Fakta di balik sumbangan Akidi Tio 2 triliun rupiah akhirnya terungkap. Dana itu ternyata masih ada di bank Singapura. Uang itu hasil usaha Akidi Tio dengan partner bisnis di Singapura dan Hongkong. Mereka juga punya aset dalam bentuk gedung-gedung. Sebelum dana itu disumbangkan, anak Akidi Tio, Heryanti sudah berusaha mencairkannya, tetapi […]

  • Kejagung Tembak Jatuh Drone Melintasi Gedung Bundar JAM Pidsus

    Kejagung Tembak Jatuh Drone Melintasi Gedung Bundar JAM Pidsus

    • calendar_month Jum, 7 Jun 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta | Sehubungan adanya informasi sebuah drone yang melintas area Kantor Kejaksaan Agung pada Rabu malam, 5 Juni 2024, Kapuspenkum Dr. Ketut Sumedana mengonfirmasikan bahwa kejadian itu fakta atau benar adanya dan bukan yang pertama kalinya terjadi. “Sebagai informasi, tim keamanan dalam (Kamdal) Kejaksaan Agung berhasil mengamankan dengan menembak jatuh drone yang terbang liar atau […]

  • Utang Lion Air 614 Triliun? Ini Klarifikasi Manajemen

    Utang Lion Air 614 Triliun? Ini Klarifikasi Manajemen

    • calendar_month Jum, 14 Jun 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group menyampaikan klarifikasi sehubungan perkembangan pemberitaan mengenai utang Lion Air mencapai Rp 614 Triliun (enam ratus empat belas triliun rupiah), bahwa informasi utang atau berpotensi utang serta akan menjadi beban pihak lain adalah tidak benar. Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang […]

  • Prof Wiku : Tak Ada Penerapan ‘Herd Immunity’ di Masa Pandemi

    Prof Wiku : Tak Ada Penerapan ‘Herd Immunity’ di Masa Pandemi

    • calendar_month Rab, 3 Jun 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Beredar luas di jejaring sosial wacana herd immunity di masa pandemi, melalui pemulihan aktivitas masyarakat yang produktif dan aman Covid. Opini yang dibangun merujuk pada langkah penanganan menuju herd immunity. Pemerintah melalui Gugus Tugas Nasional secara tegas meluruskan bahwa tidak ada rencana untuk menerapkan konsep herd immunity. Ketua Tim Pakar Gugus […]

  • Kantor Bahasa NTT Helat Festival Tunas Bahasa Ibu Bahasa Abui

    Kantor Bahasa NTT Helat Festival Tunas Bahasa Ibu Bahasa Abui

    • calendar_month Sab, 12 Nov 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Loading

    Alor, Garda Indonesia | Upaya menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap bahasa dan sastra daerah NTT terus digalakkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Kantor Bahasa Provinsi NTT menghelat Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di Destinasi Wisata Kota (Deswita) Kalabahi, Alor. FTBI Bahasa Abui ini dihelat […]

  • Listrik Masuk ke Desa Balus Permai Manggarai Timur dan di Pulau Lembata

    Listrik Masuk ke Desa Balus Permai Manggarai Timur dan di Pulau Lembata

    • calendar_month Sel, 29 Sep 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Flores, Garda Indonesia | Pembangunan listrik ke darah 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terluar) terus diupayakan demi mewujudkan energi berkeadilan hingga pelosok nusantara. Di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, PLN berhasil melistriki Desa Belobatang, Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata dan Desa Balus Permai, Borong, Kabupaten Manggarai Timur; usai membangun jaringan listrik ke desa – desa tersebut […]

expand_less