Bencana di Sumut-Aceh, Ratusan Korban, Bantuan Terkendala Akses
- account_circle Penulis
- calendar_month 18 jam yang lalu
- visibility 118
- comment 0 komentar

![]()
Rencana Gubernur Sumut, Bobby Nasution meninjau lokasi terdampak di Sibolga dan Tapanuli Tengah batal dilakukan akibat cuaca buruk. Hujan deras dan jarak pandang terbatas membuat helikopter tidak dapat diterbangkan dari Lanud Soewondo.
Sibolga | Bencana banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Sumatra Utara (Sumut), Sumatera Barat, dan Aceh, menyebabkan ratusan korban dan ribuan warga mengungsi. Hingga Kamis, 27 November 2025, Polda Sumut mencatat total 212 korban, terdiri dari 43 orang meninggal dunia, 81 luka-luka, serta 88 orang masih dalam pencarian. Sementara itu, 1.168 warga tercatat mengungsi di berbagai lokasi.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan merinci luka ringan 77 orang dan 11 luka berat, serta menyebut total 221 kejadian bencana di Sumut, meliputi 119 tanah longsor, 90 banjir, 10 pohon tumbang, dan 2 angin puting beliung. Bencana tersebut tersebar di wilayah Mandailing Natal, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Serdangbedagai, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Nias, Tapanuli Selatan, Humbahas, Padangsidimpuan, Sibolga, dan Langkat.
Polda Sumut mengerahkan 1.030 personel gabungan untuk penanganan di seluruh titik terdampak. Bantuan untuk warga terdampak juga disiapkan, termasuk makanan siap saji, selimut, kebutuhan dasar, obat-obatan, dan perlengkapan evakuasi.
“Kami terus mempercepat pencarian warga yang belum ditemukan. Tim bergerak siang dan malam karena pada beberapa titik kondisi medan cukup berat akibat akses jalan terputus,” ujar Ferry.
Sementara itu, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan logistik besar-besaran, mendirikan dapur umum, hunian darurat, serta mengerahkan personel Tagana. Total estimasi bantuan logistik yang disalurkan mencapai Rp 2.660.147.800.
“Kemensos juga terus memantau perkembangan di lapangan dan memastikan bantuan sampai kepada yang membutuhkan,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Provinsi Sumut menerima bantuan senilai Rp 2.053.047.900 yang disebar ke empat wilayah, termasuk Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Sibolga, dan Tapanuli Utara. Bantuan mencakup paket family kit, kidswear, selimut, kasur, tenda gulung, hingga tenda serbaguna. Distribusi menuju beberapa titik masih terhambat longsor.
Di Sumatera Barat, bantuan mencapai Rp 607.100.300 untuk Padang Pariaman, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan, termasuk beras reguler, makanan siap saji, makanan anak, kasur, tenda gulung, dan paket keluarga. Tagana juga telah mendirikan empat dapur umum yang melayani 14.441 jiwa di sejumlah kecamatan.
Sementara untuk wilayah Aceh, bantuan masih dalam proses asesmen dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Aceh demi memastikan distribusi tepat sasaran.
Di sisi lain, rencana Gubernur Sumut, Bobby Nasution meninjau lokasi terdampak di Sibolga dan Tapanuli Tengah batal dilakukan akibat cuaca buruk. Hujan deras dan jarak pandang terbatas membuat helikopter tidak dapat diterbangkan dari Lanud Soewondo. “Cuaca belum mendukung, jarak pandang sangat terbatas. Itu menjadi kendala utama,” ujar Sekretaris BPBD Sumut Herianto.
Peninjauan tetap direncanakan ulang menunggu perkembangan cuaca. Pemerintah Provinsi Sumut juga telah mengirim personel BPBD, alat evakuasi, serta bantuan logistik yang meliputi 4 perahu karet, 2 mesin perahu, 2 dongkrak angin, 2 genset, 6 pompa jinjing, 4 pompa kohler, 2 tenda pengungsi, 2 starlink, 2 chainsaw, dan 42 lampu lentera. Selain itu, Pemprov menyalurkan 1 ton minyak goreng, 500 kg gula putih, 500 kotak teh celup, 20 ribu bungkus mie instan, dan 1.000 kaleng sarden.
“Pemprov juga telah berkoordinasi dengan BUMN seperti Pertamina, Inalum, PLN, Antam untuk bantuan masyarakat yang terdampak,” ujar Kepala Dinas Kominfo Sumut Erwin Hormansyah Harahap.(*)
- Penulis: Penulis
- Editor: Roni Banase
- Sumber: melihatindonesia











Saat ini belum ada komentar