Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Bonet & Tarian Perang Meriahkan HUT RI di Kecamatan Amanuban Timur

Bonet & Tarian Perang Meriahkan HUT RI di Kecamatan Amanuban Timur

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 15 Agu 2019
  • visibility 43
  • comment 0 komentar

Loading

Amanuban Timur-TTS, Garda Indonesia | Menyongsong HUT ke-74 Republik Indonesia, Kecamatan Amanuban Timur, sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melakukan berbagai kegiatan dalam mengisi kemerdekaan, salah satunya dengan mengadakan bonet dan tarian ma’ekat (tari perang).

Kegiatan tersebut masuk dalam kategori Kesenian yang dirangkum dalam acara Pentas Seni dan Budaya yang berlangsung pada Selasa, 13—16 Agustus 2019, bertempat di lapangan sepak bola mini Oe’ekam. Kegiatan tersebut melibatkan 16 SD/MI dan 4 SMP/MTs se-Kecamatan Amanuban Timur.

Koordinator Seksi Kesenian, Maximus Neonub, S.Ag. mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai upaya menggali dan menumbuhkan bakat yang dimiliki oleh para generasi penerus bangsa, yang selama ini terkubur rapat dalam ketiadaan ruang ekspresi.

“Anak-anak kita punya kemampuan yang luar biasa namun belum tereksplorasi dengan baik”, ujarnya ketika ditemui disela-sela kegiatan.

Lanjutnya, sesuai dengan tema HUT RI tahun ini ” Menuju Indonesia Unggul”, kegiatan tersebut menjadi salah satu langkah mempersiapkan generasi penerus bangsa yang unggul.

“Bakat anak-anak kita harus jadi salah satu aspek menuju Indonesia Unggul. Seni dan budaya jadi salah satu bidang,” jelas Maxi.

Terkait tarian ma’ekat (tari perang), Maxi menjelaskan bahwa tarian tersebut menunjukkan kegembiraan atas keberhasilan yang diperoleh suatu suku. Tarian tersebut menunjukkan sifat kesatria dari seorang pejuang yang berada di medan perang digambarkan melalui sebilah pedang yang digunakan.

“Tarian ini merupakan luapan kegembiraan atas kemenangan para ‘meo’ (pejuang) di medan perang, karena zaman dulu ada perang antar suku dan kampung. Kegembiraan tersebut nampak dari liukan para penari,” ujarnya.

Tari Perang (tarian ma’ekat) dibawakan oleh anak-anak

Tarian tersebut dilakukan oleh pria yang berpasangan dengan pria lainnya dengan menampilkan liukan badan dilengkapi pakaian adat Timor Amanuban, ditambah destar yang menunjukkan kebesaran, serta pedang sebagai lambang kesatriaan.

Maxi mengungkapkan bahwa bonet merupakan tarian kelompok yang melibatkan pria dan wanita yang dipentaskan dalam bentuk lingkaran sebagai bentuk persaudaraan serta sebagai tempat mencari pasangan bagi muda-mudi.

Selain itu, syair-syair yang dilantunkan dalam bonet biasanya berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari. Jelasnya, syair tersebut menggambarkan hal-hal positif yang harus dilakukan masyarakat, seperti pentingnya pendidikan juga hidup sehat.

Syair tersebut ada yang berupa sindiran tentang akibat dari tidak bersekolah. Menurutnya, para muda-mudi biasanya tidak mampu membedakan surat keterangan jual binatang dengan surat cinta. Mereka akan tertipu karena tidak bisa membaca. Selain itu, jika tidak bisa berbahasa Indonesia, maka masyarakat akan menjadi tuli terhadap percakapan dengan orang-orang dari luar daerah menggunakan Bahasa Indonesia.

“Anak muda kalau terima surat keterangan jual babi, mereka mengira itu surat cinta. Kalau omong bahasa Indonesia, sengaja tuli karena sonde (tidak) bisa omong” ucapnya.

Dirinya menambahkan bahwa melalui syair-syair yang menyindir tersebut, masyarakat di edukasi untuk bisa merubah pola hidup yang masih primitif untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dan mampu bersaing dengan masyarakat dari daerah lainnya.

Pantauan Garda Indonesia, penampilan para peserta disambut sorakan gembira masyarakat yang memadati Lapangan Sepak Bola Mini Oe’ekam. Terutama penampilan tarian bonet dengan syair-syair yang menyindir kehidupan masyarakat.

Pentingnya budaya juga menjadi alasan dari pemerintah untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budaya. Menurut Maxi, degradasi nilai-nilai budaya harus mendapatkan perhatian dari pemerintah dan juga masyarakat sehingga nilai-nilai budaya tidak menjadi punah. Nilai budaya juga terpampang dalam kekayaan budaya seperti tarian.

“Kita melihat terjadinya pergeseran dalam budaya, sehingga harus kita pelihara kembali lewat kegiatan seperti ini. Jangan sampe anak-anak yang lahir tahun 2000-an keatas tidak mengenal budaya kita”, pungkas Maxi.

Selain tarian bonet dan tarian ma’ekat, dalam kegiatan pentas seni dan budaya tingkat kecamatan Amanuban Timur, perlombaan lain yang digelar yaitu natoni dan juga lomba paduan suara. (*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)

Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tahun Baru Islam 1444 H, Polres Ende Lakukan Bakti Sosial

    Tahun Baru Islam 1444 H, Polres Ende Lakukan Bakti Sosial

    • calendar_month Jum, 29 Jul 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Loading

    Ende, Garda Indonesia | Menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1444H atau 2022 Masehi, Polres Ende melaksanakan bakti sosial, membersihkan lingkungan Masjid Al-Ridwan dan menyantuni anak yatim, anak disabilitas dan kaum duafa yang menetap di sekitar kompleks Masjid Al-Ridwan pada Jumat 29 Juli 2022 pukul 08.30 WITA. Bakti sosial ini dihadiri pejabat utama Kabag SDM, […]

  • Presiden Jokowi: Saya Tak Campuri Putusan MK & Bakal Capres

    Presiden Jokowi: Saya Tak Campuri Putusan MK & Bakal Capres

    • calendar_month Sel, 17 Okt 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 57
    • 0Komentar

    Loading

    Beijing, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam urusan bakal calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres). Hal tersebut disampaikan dalam keterangannya di sela-sela kegiatan kunjungan kerjanya di China World Hotel, Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, pada Senin malam, 16 Oktober 2023. “Saya tegaskan saya tidak mencampuri urusan capres atau […]

  • ‘Gerakan Tengok Tetangga’ Aksi Perdiknas Denpasar Bantu Warga Saat Covid-19

    ‘Gerakan Tengok Tetangga’ Aksi Perdiknas Denpasar Bantu Warga Saat Covid-19

    • calendar_month Sab, 16 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Denpasar-Bali, Garda Indonesia | Perkumpulan Pendidikan Nasional Denpasar (Perdiknas) Peduli Covid-19, hadir di tengah masyarakat untuk membantu meringankan beban warga saat pandemi Covid-19, dengan membagikan 300 nasi gratis siap santap pada setiap Selasa dan Jumat. Kegiatan tersebut sebagai program  Perdiknas Denpasar membantu masyarakat di tengah pandemi virus corona dengan tema “Gerakan Tengok Tetangga”, bertempat di […]

  • “Kenyang Tak Harus Nasi” Diversifikasi Pangan Lokal di Provinsi NTT

    “Kenyang Tak Harus Nasi” Diversifikasi Pangan Lokal di Provinsi NTT

    • calendar_month Kam, 20 Agu 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Agar dapat meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal, pada Rabu, 19 Agustus 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia menyelenggarakan Gerakan Diversifikasi Pangan serentak secara nasional. Gerakan ini sekaligus mengajak masyarakat untuk mengubah pola konsumsi agar tidak tergantung pada satu komoditas saja. Dinas Pertanian […]

  • DPS Pemilu 2019 Didasari DPT Pilkada Serentak 2018

    DPS Pemilu 2019 Didasari DPT Pilkada Serentak 2018

    • calendar_month Rab, 20 Jun 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Loading

    NTT, gardaindonesia.id – Dalam tahapan Pemilu 2019 untuk daerah daerah yang melaksanakan Pilkada Serentak 2018, didasarkan pada Pasal 57 Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2018, tidak melakukan coklit terhadap Daftar Pemilih dari rumah ke rumah. Demikian penjelasan Ketua KPU Prov NTT, Maryanti Luturmas Adoe saat membuka Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Pemilu 2019, […]

  • Hamish Daud dan Raisa Cerai, Mereka Akan Jadi Teman Selamanya

    Hamish Daud dan Raisa Cerai, Mereka Akan Jadi Teman Selamanya

    • calendar_month Ming, 9 Nov 2025
    • account_circle melihatindonesia
    • visibility 272
    • 0Komentar

    Loading

    Aktor berusia 45 tahun itu memastikan tidak ada batasan bagi dirinya maupun Raisa untuk bertemu anak mereka. Keduanya sepakat agar sang anak tetap mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya tanpa hambatan apa pun.   Jakarta | Hamish Daud menegaskan bahwa hubungannya dengan Raisa tetap harmonis meski keduanya sudah berpisah sebagai suami-istri. Ia mengatakan bahwa […]

expand_less