Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Elon Musk, Jokowi & Nikel Indonesia : Walhi Mau Apa?

Elon Musk, Jokowi & Nikel Indonesia : Walhi Mau Apa?

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 1 Agu 2022
  • visibility 1
  • comment 0 komentar

Oleh: Andre Vincent Wenas

Aneh sih, ujug-ujug Walhi (ini LSM lingkungan hidup) mengirim surat terbuka ke Elon Musk terkait rencana investasi industri mobil listrik di Indonesia. Ada empat poin katanya.

Pertama, terkait meningkatnya kerusakan lingkungan. Kedua, lantaran banyak kriminalisasi kepada warga yang menolak tambang. Ketiga, munculnya beban tambahan perempuan akibat tambang. Dan keempat adanya pelanggaran hukum dalam beberapa kasus pertambangan. Begitu seperti diberitakan media.

Intinya adalah ihwal ekses buruk kegiatan pertambangan pada umumnya. Menyimak keempat hal itu, kita tak menemukan apa relevansi logis dari gugatan Walhi terhadap rencana investasi Elon Musk. Lantaran keprihatinan Walhi adalah lebih ke soal praktik penambangan dan ekses negatifnya.

Kalau begitu bukankah lebih pas kalau surat itu diarahkan ke para penambang? Supaya mereka bisa menerapkan praktik penambangan yang baik (good mining practices).

Dengan mengacu pada UU No.4/2009 (tentang Pertambangan Minerba), setidaknya ada 5 (lima) poin ‘Good Mining Practices’ yang mesti dilakukan setiap pelaku penambangan.

Pertama, tentu keselamatan dan kesehatan kerja penambang. Kedua adalah soal sistem keselamatan operasional pertambangan. Ketiga terkait pengelolaan dan pemantauan kelestarian lingkungan. Keempat adalah konservasi sumber daya pertambangannya. Dan kelima, mengelola sisa tambang agar tidak berdampak buruk pada lingkungan.

Perihal ‘good mining practices’ itulah yang seyogianya menjadi perhatian Walhi, dan kalau pun mau menggugat maka gugatlah para penambang nikel yang ternyata tidak patuh. Bukan dengan menggugat rencana investasi Elon Musk dengan Tesla-nya. Ini salah sasaran. Ada apa dengan Walhi?

Kita tahu bahwa Uni Eropa pernah berencana menggugat Indonesia lewat WTO, lantaran kebijakan Presiden Jokowi yang melarang ekspor biji nikel mulai 1 Januari 2020. Namun, rupanya Jokowi tidak gentar.

Menurut Presiden Jokowi, selama ini Indonesia tidak memperoleh nilai tambah gegara puluhan tahun hanya mengekspor mineral mentah. Lagi pula saat ini kita sedang kerja keras membereskan defisit transaksi berjalan (current account deficit) yang disebabkan kebanyakan impor ketimbang ekspor. Begitu sederhananya.

Kita juga tahu bahwa larangan ekspor bahan mentah itu adalah sejalan dengan upaya hilirisasi, agar industri peleburan dan pemurnian (smelter) dalam negeri bisa jalan.

Dan investasi (asing maupun lokal) adalah bagian strategis untuk membereskan defisit transaksi berjalan itu. Jadi mestinya didukung. Lagi pula investasi akan menciptakan lapangan kerja, yang pada gilirannya mendongkrak perekonomian daerah dan nasional.

Memang de-facto kebijakan larangan ekspor mineral mentah ini berimbas negatif pada industri baja Eropa, juga China. Indonesia sebagai salah satu eksportir nikel terbesar dunia tentu saja memegang kunci penting dalam konstelasi perdagangan nikel global. Maka, tergantung kita apakah mau mengonversi keunggulan komparatif ini menjadi keunggulan kompetitif. Faktanya Presiden Jokowi punya ‘political-will’ untuk itu.

Tidak semua negara akan senang dengan tekad politik ala Presiden Jokowi untuk membangun industrialisasi Indonesia. Padahal kita sadar bersama bahwa fase industrialisasi ini penting untuk diperkuat  sebagai fondasi naik kelas menjadi negara maju.

Ternyata banyak tantangannya, baik dalam bentuk protes langsung maupun dengan memakai kaki-tangan berbagai lembaga proxy (misalnya LSM lingkungan), dalam rangka menghambat realisasi ‘political-will’ Presiden Jokowi itu.

Banyak pihak yang memainkan peran “The Bad Samaritans”, pura-pura bermaksud baik (misalnya dengan isu menjaga lingkungan, atau memberi pinjaman yang over-inflated) padahal intensi sesungguhnya adalah mengerem laju proses industrialisasi Indonesia.

The rich countries liberalized their trade only when their producers were ready, and usually only gradually even then. In other words, historically, trade liberalization has been the outcome rather than the cause of economic development.” – Ha-Joon Chang, Bad Samaritans: The Myth of Free Trade and the Secret History of Capitalism.

Senin, 1 Agustus 2022

Penulis merupakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bank NTT Gapai Penghargaan ‘Digital Banking Award 2022’

    Bank NTT Gapai Penghargaan ‘Digital Banking Award 2022’

    • calendar_month Sab, 11 Jun 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau lebih dikenal dengan Bank NTT, pada tahun 2022 kembali menorehkan sejarah penting terkait pencapaiannya di level nasional. Bank yang dinahkodai oleh Harry Alexander Riwu Kaho, S.H., M.M. sebagai Direktur Utama ini, berdasarkan evaluasi tim juri, dinyatakan unggul dan masuk dalam nominasi Penghargaan Digital […]

  • RD Gusty Nesi: “Orang Muda Katolik ‘OMK’ Harus Berani Bersakit-Sakit Dahulu!”

    RD Gusty Nesi: “Orang Muda Katolik ‘OMK’ Harus Berani Bersakit-Sakit Dahulu!”

    • calendar_month Ming, 8 Mar 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Belu-NTT, Garda Indonesia | “Berakit- rakit dahulu, berenang- renang kemudian. Bersakit- sakit dahulu bersenang- senang kemudian. Artinya, untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan, orang harus berani menderita dulu, orang harus berani sengsara dulu. Orang harus berani pikul salib dulu, orang harus kerja keras dulu baru kemudian merasakan kebahagiaan,” demikian penggalan kotbah RD Agustinus D. Nesi. Kotbah […]

  • Kantor Bahasa Provinsi NTT Raih Kategori ‘Baik’ Indeks Kepuasan Masyarakat

    Kantor Bahasa Provinsi NTT Raih Kategori ‘Baik’ Indeks Kepuasan Masyarakat

    • calendar_month Kam, 24 Agu 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Kantor Bahasa Provinsi NTT melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat untuk mengetahui persepsi dan pandangan masyarakat sebagai pengguna layanan terhadap kualitas layanan yang dilakukan hingga pertengahan Agustus 2023 ini dilakukan secara daring melalui tautan : https://ringkas.kemdikbud.go.id/skmkbpntt Survei Kepuasan Masyarakat ini diisi oleh pengguna dan adapun layanan Kantor Bahasa Provinsi NTT antara lain Layanan […]

  • BPD DIY Studi Tiru Bank Devisa Milik Bank NTT

    BPD DIY Studi Tiru Bank Devisa Milik Bank NTT

    • calendar_month Sab, 27 Apr 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Pencanangan pembentukan Bank Devisa oleh Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT telah dilakukan jauh hari dan telah memenuhi persyaratan dari OJK terkait pemenuhan persyaratan Bank Indonesia, PBI No.14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank yang khusus mengatur mengenai persyaratan dan tata cara bagi bank umum yang akan melakukan […]

  • MPR RI dan BNN Akan Bersinergi Perangi Narkoba

    MPR RI dan BNN Akan Bersinergi Perangi Narkoba

    • calendar_month Kam, 21 Nov 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Ketua MPR RI Bambang Soesatyo siap membangun sinergi antara MPR RI dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Sehingga, sosialisasi 4 Pilar MPR RI tidak hanya sekadar dilakukan dengan simposium maupun seminar saja. Melainkan juga ada aksi nyata, khususnya dengan BNN, dalam mencegah generasi muda terpapar Narkoba. Teror Narkoba kini telah masuk menjadi […]

  • PLTU Ropa Ende Pecut Energi Bersih dan Ekonomi Sirkular

    PLTU Ropa Ende Pecut Energi Bersih dan Ekonomi Sirkular

    • calendar_month Jum, 30 Mei 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Teknologi co-firing, yang melibatkan pencampuran biomassa dalam bentuk woodchip (serpihan kayu) ke dalam bahan bakar utama batu bara, menunjukkan hasil yang sangat positif.   Ende | PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Pembangkitan (PLN UPK) Flores bersama PT PLN Nusantara Power Services PLTU Ropa berhasil mencatatkan tonggak penting dalam transisi energi nasional. Melalui kolaborasi strategis, uji […]

expand_less