Gangguan PLTU Timor Pulih, Kembali Alirkan Listrik Pulau Timor
- account_circle Tim PLN UIW NTT
- calendar_month Jum, 7 Nov 2025
- visibility 225
- comment 0 komentar

PLTU Timor merupakan pembangkit berbahan bakar batu bara yang menggunakan teknologi circulating fluidized boiler (CFB), dan merupakan teknologi yang ramah lingkungan, dikarenakan SO2 dan NO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran akan diserap oleh milestone pada boiler.
Kupang | PLN berhasil menyelesaikan pemulihan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor Unit 2 tiga hari lebih cepat dari target, menegaskan dedikasi perusahaan dalam menjaga keandalan listrik di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Semula ditargetkan pulih pada Jumat, 7 November 2025, PLTU Timor Unit 2 kembali beroperasi penuh pada Selasa, 4 November 2025, pukul 20.35 WITA. Keberhasilan ini langsung berdampak positif pada lebih dari 264.500 pelanggan di Pulau Timor, termasuk wilayah Malaka dan Belu, yang kini kembali menikmati pasokan listrik secara normal tanpa gangguan.
Saat ini, sistem kelistrikan Pulau Timor telah kembali stabil dengan total daya mampu mencapai 200 MW dan beban puncak tertinggi 131 MW. PLN menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat infrastruktur demi mencegah gangguan serupa di masa mendatang.
General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menegaskan upaya pemulihan cepat PLTU Timor Unit 2 bukan hanya soal target teknis, tetapi tentang tanggung jawab moral PLN untuk menjaga kepercayaan publik. “Kami akan terus memperkuat sistem, mempercepat respons, dan memastikan setiap pelanggan di NTT merasakan keandalan listrik yang berkelanjutan,”tegasnya.
Perlu diketahui, PLTU Timor merupakan pembangkit berbahan bakar batu bara yang menggunakan teknologi circulating fluidized boiler (CFB), dan merupakan teknologi yang ramah lingkungan, dikarenakan SO2 dan NO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran akan diserap oleh milestone pada boiler.
Selain itu, PLTU teknologi CFB juga memiliki kelebihan mampu dioperasikan dengan campuran biomassa (cofiring), sehingga strategi PLN dalam melaksanakan bauran energi terbarukan (EBT) 23 persen pada tahun 2025 tetap konsisten.
Apresiasi datang dari berbagai pihak
Daniel Antonius Meok, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (PLN ULP) Atambua, menjelaskan bahwa pemulihan cepat ini adalah buah dari kerja kolaboratif yang intens bekerja 24 jam tanpa henti dengan koordinasi lintas divisi. “Terima kasih atas doa dan pengertian warga Pulau Timor, semangat mereka menjadi energi bagi kami untuk terus menjaga keandalan sistem dan memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Upaya cepat PT PLN (Persero) dalam memulihkan pasokan listrik di wilayah ini menuai apresiasi tinggi dari Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Malaka.
Kinerja sigap PLN juga mendapat apresiasi langsung dari jajaran pemerintahan dan legislatif Malaka. Wakil Bupati Malaka, Henri Melki Simu mengatakan terima kasih kepada PLN yang telah bergerak cepat. “Pemadaman yang terjadi kami paham sebagai bagian dari upaya pemeliharaan. Kini masyarakat kami kembali menikmati listrik dengan normal, dan itu sangat berarti,” ujarnya.
Apresiasi yang sama juga datang Andri Rodrigues, Anggota DPRD Malaka (Fraksi NasDem) yang menyampaikan apresiasi tinggi kepada PLN. “Dalam waktu singkat mereka mampu memulihkan pasokan listrik. Respons cepat ini menunjukkan profesionalisme dan komitmen pelayanan yang tinggi,” timpalnya.
Senada, diungkapkan Paskalis Wendelinus Nahak, Anggota DPRD Malaka (Fraksi PDIP). Ia menekankan bahwa pemadaman memang mengganggu, tetapi cara PLN menangani situasi ini sangat patut diapresiasi. “Koordinasi, komunikasi terbuka, dan pemulihan cepat adalah bukti bahwa PLN bekerja dengan hati untuk masyarakat,” tandasnya.
Apresiasi dari berbagai kalangan ini menunjukkan bahwa komitmen insan PLN tidak hanya menghadirkan listrik, tetapi juga menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur menuju kehidupan yang lebih mandiri dan sejahtera.(*)
- Penulis: Tim PLN UIW NTT
- Editor: Roni Banase
Saat ini belum ada komentar