Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kisah Inspiratif » Juan Reza Tabolabale, Dari Kuli Hingga Jadi Musisi Terkenal

Juan Reza Tabolabale, Dari Kuli Hingga Jadi Musisi Terkenal

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sab, 16 Agu 2025
  • visibility 1
  • comment 0 komentar
Pada Minggu, 17 Agustus 2025, Istana Republik Indonesia akan menjadi panggung istimewa bagi Juan Reza feat Jacson Zeran, dan Diva Aurel yang akan membawakan lagu Tabolabale dalam perayaan 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia.

 

Ende | Nasib Juan Reza berubah total setelah lagu “Pica-Pica” yang ia ciptakan viral di media sosial belum lama ini. Ditambah lagi dengan nangkringnya lagu “Tabola Bale” di tangga teratas musik nasional.

Beberapa lagu lain yang turut membesarkan namanya antara lain Nona NTT, Ubur-Ubur Ikan Lele, Nyong Timur, dan lagu lainnya seperti Nona Minang, Dansa, Tunggu Kaka Pulang, Elele 2 serta Jamila.

Simak video Juan Reza Tabolabale saat pembukaan pameran pembangunan di Kota Kupang NTT pada 11 Agustus 2025: https://www.instagram.com/reel/DNaWpTqToEp/?igsh=YnNtcGQ1NGkwNWtp

Dan pada Minggu, 17 Agustus 2025, Istana Republik Indonesia akan menjadi panggung istimewa bagi Juan Reza feat Jacson Zeran, dan Diva Aurel yang akan membawakan lagu Tabola Bale dalam perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Namanya kini jadi buah bibir pencinta musik modern. Ia mulai banyak diundang manggung di beberapa kota hingga tembus televisi nasional, bahkan panggung hiburan internasional.

Pemuda berdarah Ende Lio ini memiliki suara yang khas, lirik yang sederhana, seakan melekat dengan budaya Timur yang menjadi asal-usulnya.

Siapa sangka, pria hitam manis yang lahir dan besar di Batam ini dulunya bekerja sebagai kuli bangunan di kota satelit tersebut. Ia berpindah dari satu bangunan ke bangunan lainnya sebagai kernek, tanpa modal sekolah pertukangan. Hanya ada modal nekat untuk mengubah nasib dan membiayai ekonomi keluarganya yang perantauan.

Bagai durian runtuh, nasib Juan Reza perlahan berubah setelah ia “tanam kaki” untuk tetap aktif bermusik di sela-sela pekerjaan kuli. Lagu-lagunya mulai dilirik dan suaranya disukai. Hingga suatu waktu ditawarkan Toton Caribo ke Jogya untuk berkolaborasi dan berkarya.

Di sanalah ia mulai menemukan jalan menuju tangga kesuksesan. Perlahan lagu-lagunya mulai dikenali hingga booming bagai meteor.

Ia menciptakan lagu-lagu yang memadukan unsur khas budaya timur Indonesia dengan musik modern, beberapa beat lagunya bahkan terinspirasi dari suara-suara saat ia bekerja sebagai kuli bangunan di kota Batam.

Juan Reza percaya pada satu hal: cita-cita yang besar bukanlah khayalan, tapi memiliki makna yang mendalam untuk mengubah hidup lebih baik. Dengan cita-cita kita terus belajar, berusaha.

Seiring popularitasnya, ia tak lupa memperdalam ilmu melalui pendidikan formal. Ia pun berhasil lulus dari salah satu kampus terbaik di Indonesia, Universitas Sanata Dharma Jogyakarta. Gelar mungkin hanyalah pajangan. Tapi Juan Reza memaknai gelar sebagai belajar tanpa batas, sebuah seruan untuk terus berkontribusi.

Di tengah bangkitnya musik Timur berkat algoritma media sosial semisal Tiktok, nama Juan Reza kini mendapatkan tempat yang tinggi di hati netizen. Banyak yang merindukan dan menantikan karyanya.(*)

Sumber (*/nttmenyala + ragam)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Decak Kagum Prof Tyas Lihat Semangat UMKM Desa Binaan Bank NTT

    Decak Kagum Prof Tyas Lihat Semangat UMKM Desa Binaan Bank NTT

    • calendar_month Rab, 7 Sep 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Sikka, Garda Indonesia | Juri festival desa binaan bank NTT dan PAD tahun 2022 sudah melakukan assessment awal terhadap 115 desa yang tersebar di 22 kabupaten/kota di NTT. Ketua Dewan Juri, Prof Dr. Intiyas Utami, SE., MSi, Ak, CA, CMA, QIA, CfrA. melakukan penilaian pada desa-desa peserta di Kabupaten Sikka. Dalam kunjungannya ke desa-desa di Kabupaten […]

  • Jadi Rumah Bersama, Demokrat NTT Bergerak Maju

    Jadi Rumah Bersama, Demokrat NTT Bergerak Maju

    • calendar_month Sen, 31 Jan 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT) pasca-peralihan kepemimpinan dari Jefri Riwu Kore ke Leo Lelo, kini mulai berbenah diri. Bercermin dari kekalahan Partai Demokrat di 8 (delapan) kabupaten pada perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2020; maka DPD di bawah nakhoda Leo Lelo mengatur […]

  • Retret Dalam Biara Kemiskinan Rakyat

    Retret Dalam Biara Kemiskinan Rakyat

    • calendar_month Sen, 29 Sep 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 1Komentar

    Oleh : Marsel Robot, Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Undana Ketika rakyat Nusa Tenggara Timur (NTT) sempoyongan memikul beban kemiskinan sekujur hidupnya sembari diancam oleh pertanyaan paling primitif: “apa hari ini ada makan?” Gubernur Lakalena dan ratusan hulubalangnya malah ugal-ugalan menghabiskan uang 1.6 miliar rupiah dengan menyemburkan diksi begitu suci, retret. Padahal, beberapa hari […]

  • Menteri Yohana Dorong Penetapan Batas Usia Minimal Menikah

    Menteri Yohana Dorong Penetapan Batas Usia Minimal Menikah

    • calendar_month Sab, 25 Mei 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise menegaskan dan mendorong agar revisi Undang Undang U No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan segera dilakukan. Targetnya, penetapan batas usia minimal perkawinan telah dilakukan sebelum Oktober 2019. Penegasan dan dorongan Menteri Yohana disampaikan dalam Rapat Koordinasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen […]

  • Kantor Bahasa NTT : Perlu Perda Untuk Melestarikan Bahasa Daerah

    Kantor Bahasa NTT : Perlu Perda Untuk Melestarikan Bahasa Daerah

    • calendar_month Rab, 23 Okt 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kantor Bahasa NTT, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghelat Seminar Internasional Linguistik dan Sastra Austronesia-Melanesia pada 22—23 Oktober 2019 di Hotel Aston Kupang; sebagai seminar internasional pertama yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa NTT Diharapkan seminar ini dapat menjadi awal dari seminar ilmiah rutin yang akan diselenggarakan di […]

  • YNS Foundation Fasilitasi Anak NTT Belajar Coding

    YNS Foundation Fasilitasi Anak NTT Belajar Coding

    • calendar_month Jum, 4 Apr 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Perempuan pengusaha YMS Group yang mendesain dan membangun sistem pendidikan di Akademi Militer Magelang menggunakan teknologi AI untuk TNI ini pun menekankan jika anak NTT mengerti coding, maka bisa mendesain game hingga menghasilkan uang dan diunduh oleh orang di luar negeri.   Kupang | Coding (baca koding) adalah proses menulis instruksi atau kode yang dapat […]

expand_less