Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Komitmen Berantas Korupsi, Mantan Napi Korupsi Jadi Komisaris BUMN ?

Komitmen Berantas Korupsi, Mantan Napi Korupsi Jadi Komisaris BUMN ?

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 8 Agu 2021
  • visibility 46
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh: Andre Vincent Wenas

To the point saja. Perihal siapa yang mesti “mengawal” total aset BUMN yang kabarnya telah mencapai Rp.8,400 triliun ini? Kita tahu bahwa operasional BUMN diawasi oleh Komisaris, maka soal pengangkatan Komisaris di BUMN pun dibikinlah aturan (pedomannya). Beginilah bunyinya:

Persyaratan Anggota Dewan Komisaris, syarat materiilnya meliputi:

1) Integritas dan moral dalam arti yang bersangkutan tidak pernah terlibat: 1) Perbuatan rekayasa dan praktik-praktik menyimpang, dalam pengurusan BUMN/ Anak Perusahaan/ Perusahaan/ Lembaga tempat yang bersangkutan bekerja sebelum pencalonan (berbuat tidak jujur);

2) Perbuatan cedera janji yang dapat dikategorikan tidak memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan BUMN/ Anak Perusahaan/ Perusahaan/ Lembaga tempat yang bersangkutan bekerja sebelum pencalonan (berperilaku tidak baik);

3) Perbuatan yang dikategorikan dapat memberikan keuntungan secara melawan hukum kepada yang bersangkutan dan/ atau pihak lain sebelum pencalonan (berperilaku tidak baik);

4) Perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap ketentuan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip pengurusan perusahaan yang sehat (perilaku tidak baik).

Itu tercantum di Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/2012 ditandatangani oleh Menteri Dahlan Iskan pada 29 Maret 2012. Khusus mengenai aturan mengenai pengangkatan Dewan Komisaris ini tidak mengalami perubahan dalam Peraturan Menteri berikutnya.

Ini mau omong apa sih sebetulnya?

Itu loh, soal pengangkatan Izedrik Emir Moeis (politisi senior PDIP yang mantan napi korupsi sebagai Komisaris di BUMN, persisnya di PT Pupuk Iskandar Muda, anak usaha dari holding pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero).

Komentar Ariyo Bimmo (politisi PSI) mungkin bisa mewakili suara hati rakyat, ia bilang “Predikat mantan koruptor adalah bukti autentik adanya cacat integritas, kenapa justru diangkat menjadi Komisaris BUMN?”

Menilik rekam jejaknya jelas sangat tidak memenuhi syarat materiil menjadi komisaris yang akan menjalankan fungsi pengawasan terhadap BUMN. Ia terbukti terima suap dari Alstom Power Inc senilai 357 ribu dolar saat jadi anggota DPR-RI, terkait proyek PLTU Tarahan di Lampung. Akibatnya ia pun mendekam tiga tahun di hotel prodeo pada tahun 2014.

Gegara masuknya mantan napi korupsi ke dalam jajaran Komisaris BUMN membuktikan tentang masih berlangsungnya praktik impunitas terhadap kejahatan korupsi. Sama seperti dulu waktu ramai soal caleg mantan napi korupsi oleh parpol, masih ingat kan? Tapi apa itu sih impunitas?

Impunitas mengacu kepada kondisi gagalnya upaya membawa pelaku pelanggaran hak asasi manusia ke pengadilan. Impunitas juga merupakan penyangkalan hak korban untuk keadilan dan pemulihan. Di mana konsekuensi hukum tak terasa lagi ketajamannya, ibaratnya sudah kebal hukum.

Hukum positif maupun hukuman sosial sudah tidak mempan terhadap dirinya, alias tak tahu diri dan tak tahu malu lagi!

Impunitas ini umumnya terjadi di negara-negara yang belum memiliki tradisi kedaulatan hukum, di mana sistem peradilannya lemah, praktik korupsinya endemik, dan budaya patronasinya sungguh buruk.

Selanjutnya, impunitas juga bisa juga dimaknai sebagai pemberian pengampunan dari pejabat pemerintah. Di mana tindakan seperti itu pada galibnya termasuk penghinaan terhadap hak asasi manusia. Di mana hak untuk hidup sejahtera rakyat telah dikorupsi (dibikin busuk, corruptio) oleh si pelaku.

Maka dengan polah mengangkat mantan napi korupsi sebagai Komisaris (ini termasuk jabatan publik) di perusahaan milik negara (milik rakyat) jelaslah merupakan praktik impunitas.

Kalau sudah begitu, bagaimana mungkin ada efek jera. Lah wong kita semua sudah tahu sama tahu bahwa lamanya hukuman terdakwa  bisa kok didiskon besar-besaran. Sampai tempat penghukuman (Lembaga Pemasyarakatannya) bisa juga dibikin super mewah, plus ada visa keluar-masuk lapas yang super mudah. Maka lupakan saja soal efek jera.

Tambah pula RUU Perampasan Aset yang prosesnya masih mandek di DPR-RI. Padahal ini perangkat hukum yang penting untuk bikin jera juga.

Sehingga dengan pertimbangan itulah kita menolak argumentasi bahwa yang bersangkutan katanya telah menjalani hukuman, jadi katanya pula tak perlulah dipermasalahkan soal pengangkatannya.

Ini argumentasi silat lidah khas politisi oportunis. Lantaran kan kita lagi bicara soal pantas atau tidak, edukasi publik soal anti-korupsi supaya masyarakat tidak jadi permisif terhadap praktik korupsi. Dan sekali lagi, ini soal efek jera!

Maka, pertanyaan praktisnya adalah seperti yang dikatakan oleh Ariyo Bimmo, “Apakah di negeri ini tidak ada orang baik dan berkualitas yang layak menjadi petinggi BUMN? Kenapa harus mantan koruptor? Saya kira, perlu ada klarifikasi, transparansi dan bila mungkin koreksi untuk masalah ini.” Nah!

Jadi… apakah Izedrik Emir Moeis sudah jadi Komisaris di BUMN? Iya sudah, dan ternyata sudah sejak 18 Februari 2021. Terungkap setelah diunggah di laman perusahaannya.

Ah yang bener aja? Masak sih begitu? Lalu apa kabarnya Peraturan Menteri BUMN itu? Di mana akhlak (moral, etika) seperti yang dulu pernah digaung-gaungkan oleh Menteri Erick Thohir?

Lalu, apakah bukti komitmen memberantas korupsi itu adalah justru dengan cara mengangkat mantan napi koruptor jadi komisaris BUMN?

“Ethics is knowing the difference between what you have a right to do and what is right to do.” – Potter Stewart.

Jumat, 6 Agustus 2021

Penulis merupakan pemerhati ekonomi-politik

Foto utama (*/ilustrasi istimewa)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kementerian PPPA Dampingi Pengelolaan  Energi Yang Responsif Gender

    Kementerian PPPA Dampingi Pengelolaan Energi Yang Responsif Gender

    • calendar_month Kam, 9 Mei 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Loading

    Waingapu-NTT, Garda Indonesia | Kemen PPPA sebagai instansi pemerintah, memiliki kewajiban mengintegrasikan isu gender ke dalam program pembangunan. Komitmen tersebut ditunjukkan Kementerian PPPA melalui Deputi Bidang Kesetaraan Gender dengan melaksanakan kegiatan Pengembangan Model Daerah dengan Pengelolaan Energi yang Responsif Gender di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. “Komitmen Pemerintah Sumba Timur terkait isu gender dalam bidang energi […]

  • Kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Teruji ‘Polri Semakin Solid’

    Kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Teruji ‘Polri Semakin Solid’

    • calendar_month Jum, 26 Agu 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Institusi Kepolisian Republik Indonesia kini sedang diguncang prahara. Kendati begitu, lembaga penegak hukum ini masih mampu berdiri tegak berkat kepemimpinan yang baik. Ketum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, Yakub F. Ismail mengatakan, kekukuhan institusi Polri ini berkat kematangan kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Yakub menilai, di bawah kepemimpinan Kapolri Sigit, terpaan […]

  • Wiranto: Pembatasan Internet di Papua Dicabut 5 September

    Wiranto: Pembatasan Internet di Papua Dicabut 5 September

    • calendar_month Sel, 3 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 70
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Menteri Koordiantor Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan pemerintahan mencabut pembatasan internet dan media sosial di Papua pada 5 September mendatang. Baca juga: http://gardaindonesia.id/2019/08/30/menkominfo-ri-pembatasan-layanan-data-di-papua-bersifat-sementara/ “Dengan dasar hoaks sudah berkurang, tonenya sudah positif, kondisi sudah stabil. Tapi dari informasi yang kita dapat, dari analisis keamanan, kita masih tunggu sampai tanggal 5 […]

  • CIRMA Selaraskan Program 6000 Petani Marginal Bersama Pemprov NTT

    CIRMA Selaraskan Program 6000 Petani Marginal Bersama Pemprov NTT

    • calendar_month Rab, 21 Mei 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 77
    • 0Komentar

    Loading

    “Petani kecil di Timor Barat adalah tulang punggung pangan lokal, namun mereka justru berdiri di garis paling rapuh dalam menghadapi krisis iklim dan ketimpangan pembangunan” Direktur CIRMA, John Mangu Ladjar.   Kupang | CIRMA (Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri) sebuah private foundation sekaligus sebagai organisasi masyarakat sipil di level sub-nasional, didirikan pada 2018, didedikasikan untuk mengkatalisasi […]

  • Perjuangan Serda Nurul, Buruh Serabutan Jadi Korps Wanita TNI AD

    Perjuangan Serda Nurul, Buruh Serabutan Jadi Korps Wanita TNI AD

    • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 75
    • 0Komentar

    Loading

    Pekerjaan serabutannya sebagai personel band dan karyawan agen di pasar, dirasa masih ada waktu luang yang bisa diisinya. Abang atau sapaan akrab kakak laki-laki Nurul, mengajak dirinya jadi tukang parkir.   Jambi | Menjadi bagian dari Korps Wanita TNI AD menjadi impian bagi sebagian besar perempuan. Sebuah tantangan besar yang patut diperjuangkan. Termasuk oleh Serda […]

  • Keprihatinan Atas Sikap PKB terhadap NU

    Keprihatinan Atas Sikap PKB terhadap NU

    • calendar_month Sen, 19 Agu 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh : Yucundianus Lepa Sikap PKB di bawah kepemimpinan Dr.HA. Muhaimin Iskandar, M.Si. yang cenderung berkonfrontasi secara terbuka dengan PBNU, melahirkan keprihatinan banyak pihak. Tidak hanya kalangan NU, tetapi para jajaran kepemimpinan hingga simpatisan PKB, bahkan masyarakat luas. Sejarah tidak akan pernah menafikan hubungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan NU. Semua mencatat itu sebagai hubungan […]

expand_less