Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » Mengungkap Gunung Uang di Kejaksaan Agung

Mengungkap Gunung Uang di Kejaksaan Agung

  • account_circle Rosadi Jamani
  • calendar_month 20 jam yang lalu
  • visibility 216
  • comment 0 komentar

Tumpukkan uang yang dipamerkan Kejaksaan Agung (Kejagung) disaksikan Prabowo Subianto, muncul banyak pertanyaan. “Gimana cara ngumpulkan uang segunung itu. Apakah disita dalam bentuk kertas sebanyak itu? Ditarik dari kasir bank? Dicairkan lewat ATM? Atau, minta cetak BI?”

Uang segunung itu bukan hasil “razia karung”. Tidak ada jaksa yang datang ke rumah tersangka sambil bawa timbangan, teriak, “Ayo, kumpulin duitnya, wak, mau kita tumpuk di lobi buat konten YouTube Sekretariat Presiden!” Yang ditampilkan itu hanya sebagian kecil, sekitar Rp 2,4 miliar saja, buat pameran visual. Sisanya, Rp 13 triliun lebih, tetap dalam bentuk digital, ya, angka doang di rekening negara. Karena kalau beneran dicetak, Bank Indonesia bisa migrain massal, truk pengangkutnya bakal kayak konvoi film Fast & Furious: Rupiah Drift, dan ATM seluruh negeri bisa mendadak pensiun dini.

Ente bayangkan wak! Kalau semua Rp13 triliun itu ditarik tunai. Satu lembar Rp100 ribu tebalnya sekitar 0,1 mm. Artinya, kalau ditumpuk semua, tingginya bisa nyentuh hampir 13 kilometer! Itu udah lebih tinggi dari Gunung Kerinci, bayangkan Prabowo berdiri di bawahnya, pakai helm proyek, sambil bilang, “Ini, saudara-saudara, bukti nyata bahwa korupsi kita produktif secara vertikal.”

Tapi yang terjadi tidak seaneh itu. Prosesnya elegan dan birokratis. Uang dikembalikan lewat sistem perbankan, transfer antar rekening, disahkan notaris, dan sebagian kecil diambil tunai buat “dipamerkan.” Bahasa halusnya, simbolik. Bahasa kasarnya, biar kelihatan nyata, biar publik ngerasa puas, biar headline media lebih menggigit. Karena kalau cuma dikatakan, “Rp 13 triliun telah dikembalikan,” pembaca cuma mengangguk. Tapi kalau ada foto Prabowo Subianto berdiri di depan tumpukan uang setinggi dadanya? Nah, itu bikin jantung netizen dan algoritma media sosial berdebar seirama.

So, jangan heran kalau pemandangan itu lebih mirip set syuting film dokumenter tentang dosa nasional. Uang Rp100 ribu disusun rapi, plastiknya masih cling-cling, warnanya merah muda cerah, seperti simbol malu yang ditata. Prabowo mendekat, menepuk-nepuknya pelan. Ada getaran halus di udara, seolah uang-uang itu baru saja menjalani ritual tobat kolektif dari tangan para koruptor menuju kas negara.

Beberapa netizen bahkan berspekulasi, “Apa itu uang beneran?” Ya, beneran. Tapi cuma secuil dari totalnya, Wak. Karena kalau Kejagung beneran bawa Rp 13 triliun fisik ke sana, gedungnya bakal berubah jadi Bank Indonesia cabang Bulungan. AC-nya jebol, lantai amblas, dan seluruh Jakarta Selatan bisa terguncang karena tekanan inflasi mendadak.

Sebenarnya, ini pertunjukan yang cerdas. Kombinasi antara teater moral, edukasi publik, dan sedikit sensasi sinematik. Negara ingin bilang, “Nih, duit korupsi balik!” tapi juga ingin bikin rakyat ternganga. Berhasil, karena sekarang, seluruh negeri membicarakan tumpukan uang itu dengan campuran bangga, geli, dan heran, sementara para koruptor mungkin sedang menatap layar televisi dengan perasaan seperti, “Duit gue jadi properti sinetron negara.”

Singkatnya, gunungan uang itu bukan bukti logistik gila, tapi simbol dari absurditas modern, ketika dosa disucikan dengan plastik bening dan pencahayaan studio. Prabowo, dengan ekspresi campuran antara jenderal, ekonom, dan filsuf, berdiri di depannya seperti sedang menyaksikan kebangkitan peradaban… dalam bentuk tumpukan Rp100 ribuan.

Prabowo berdiri wajah bersinar,

Plastik uang cling jadi saksi,

Bangsa terpana, hati bergetar,

Melihat dosa disusun rapi.

Tumpuk uang bagai gunung menjulang,

Wajah serius jenderal terpahat,

Netizen riuh rasa terbilang,

Duit korupsi pun ikut tobat.(*)

  • Penulis: Rosadi Jamani

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • BP PAUD Dikmas Sesalkan Indikasi Pungli PIP oleh PKBM Harapan Bangsa

    BP PAUD Dikmas Sesalkan Indikasi Pungli PIP oleh PKBM Harapan Bangsa

    • calendar_month Sel, 20 Nov 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 7
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id | Sesuai Permendikbud RI Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (disingkat BP PAUD dan Dikmas) dan sebagai bagian dari 21 (dua puluh satu) BP PAUD dan Dikmas yang baru dibentuk di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; BP PAUD dan Dikmas Provinsi […]

  • Megawati Raih Gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan

    Megawati Raih Gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan

    • calendar_month Jum, 11 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 8
    • 0Komentar

    Bogor, Garda Indonesia | Megawati Soekarnoputri menggapai gelar profesor kehormatan dengan status guru besar tidak tetap dari Universitas Pertahanan (Unhan). Pemberian gelar kepada Ketua Umum PDI Perjuangan itu dilakukan di Kampus Universitas Pertahanan pada Jumat, 11 Juni 2021. Gelar Profesor Presiden ke-5 Republik Indonesia tersebut ditetapkan melalui  Keputusan Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim Nomor 332371/mpk.a/kp.05.00/2021. Hadir […]

  • DPP PJS Tugaskan Dua Pengacara Dampingi Sri Vanda Waraga

    DPP PJS Tugaskan Dua Pengacara Dampingi Sri Vanda Waraga

    • calendar_month Sen, 9 Jan 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 12
    • 0Komentar

    Gorontalo, Garda Indonesia | Dewan Pimpinan Pusat Pemerhati Jurnalis Siber (DPP PJS) menugaskan 2 (dua) pengacara mendampingi kasus yang mendera wartawati deteksinews.com yang juga Bendahara DPC PJS Pohuwato, Sri Vanda Waraga. Surat tugas dengan nomor 01/DPP-PJS/ST/I/2023 ditanda tangani Ketua Umum DPP PJS Mahmud Marhaba dan Sekjen Taswin Hasbulah tersebut dikirimkan ke DPD PJS Provinsi Gorontalo, […]

  • Para Calon Menteri Prabowo Terima Pembekalan di Hambalang

    Para Calon Menteri Prabowo Terima Pembekalan di Hambalang

    • calendar_month Kam, 17 Okt 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Jakarta | Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyebut calon-calon menteri Prabowo Subianto bakal kembali menerima pembekalan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah pada Jumat, 18 Oktober 2024. “Ya, nanti hari Jumat,” kata Budi Arie saat ditemui di sekitar gerbang depan kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagaimana dilansir Antara, Rabu […]

  • Unit Pembangkit PLN Wilayah NTT Raih Apresiasi Lingkungan

    Unit Pembangkit PLN Wilayah NTT Raih Apresiasi Lingkungan

    • calendar_month Sab, 21 Jun 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Berbekal deretan capaian ini, PLN UPK Flores membuktikan diri sebagai penyedia energi yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga sangat bertanggung jawab secara ekologis.   Kupang | PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT melalui Unit Pelaksana Pembangkitan Timor (PLN UPK )Timor dan PLN UPK Flores meraih sejumlah penghargaan lingkungan dalam momen peringatan Hari […]

  • Kapolres Belu : Jadikan Tribrata dan Catur Prasetya Nafas Pelaksanaan Tugas

    Kapolres Belu : Jadikan Tribrata dan Catur Prasetya Nafas Pelaksanaan Tugas

    • calendar_month Sel, 2 Nov 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Belu–NTT, Garda Indonesia | Guna memantau langsung kinerja anggota tingkat Kepolisian Sektor (Polsek), Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Belu, AKBP Yosep Krisbiyanto, S.I.K mengunjungi Polsek Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, 2 November 2021. Kapolres Belu didampingi Wakapolres, Kompol Fajar V. Sjarifuddin, S.I.K bersama sejumlah pejabat utama polres tiba di Mapolsek […]

expand_less