OJK NTT Gencarkan Literasi Keuangan Bagi Pekerja Informal di Sabu Raijua
- account_circle Tim OJK NTT
- calendar_month Sab, 15 Nov 2025
- visibility 106
- comment 0 komentar

![]()
Wakil Bupati Sabu Raijua Thobias Uly menyambut baik dan mengapresiasi OJK NTT atas dihelatnya edukasi literasi keuangan bagi para pekerja informal.
Seba | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi pekerja informal melalui kegiatan edukasi bertema “Dari Kerja Keras Menuju Hidup Cerdas: Wujudkan Pekerja Informal Melek Keuangan” yang diselenggarakan di GMIT Jemaat Yeruel Seba, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, Jumat, 14 November 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pendeta GMIT Jemaat Yeruel Seba Kota Herlina Veronika Hae, Kepala Bagian Pembangunan dan Perekonomian sekaligus selaku Sekretariat TPAKD Kabupaten Sabu Raijua Jairus Lobo Huky, Wakil Pimpinan PT BPD NTT Cabang Sabu Virgiawan Pratama Manu dan Divisi Dana PT BPD NTT serta diikuti oleh 150 peserta pekerja informal di Sabu Raijua.
Kepala OJK Provinsi Nusa Tenggara, Timur Japarmen Manalu menyampaikan penyelenggaraan kegiatan ini wujud komitmen OJK untuk meningkatkan pemahaman serta akses keuangan masyarakat khususnya pekerja informal di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta menjadi bagian dari implementasi program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).
“Peran pekerja informal tidak dapat dipandang sebelah mata. Di tengah keterbatasan akses dan berbagai tantangan ekonomi, para pekerja informal justru menjadi motor penggerak ekonomi daerah, seperti menjadi pedagang, nelayan, petani, atau pelaku usaha mikro. Pekerja informal berkontribusi dalam menjaga perputaran ekonomi lokal agar tetap hidup dan dinamis. Tanpa disadari, kontribusi mereka memberikan efek nyata terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini,” ujar Japarmen.
Lebih lanjut, Japarmen menyampaikan bahwa meskipun memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian daerah, kelompok pekerja informal juga merupakan segmen yang paling rentan terhadap berbagai risiko keuangan. Kerentanan tersebut disebabkan oleh terbatasnya akses terhadap layanan keuangan formal serta rendahnya tingkat literasi keuangan yang pada akhirnya membuat kelompok ini lebih mudah terpapar praktik keuangan ilegal.

Pose bersama
Wakil Bupati Sabu Raijua Thobias Uly menyambut baik dan mengapresiasi OJK NTT atas dihelatnya edukasi literasi keuangan bagi para pekerja informal. “Saya mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh OJK Provinsi NTT. Literasi dan inklusi keuangan tidak sekadar kegiatan simbolis, melainkan kebutuhan mendesak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat kita,” ucapnya.
Pada kegiatan edukasi ini, Asisten Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi NTT, Polantoro menyampaikan materi mengenai pengenalan OJK dan lembaga jasa keuangan, pengelolaan keuangan, serta kewaspadaan terhadap aktivitas keuangan ilegal. Selain itu, perwakilan Bank NTT, Alberth Nixon Bria turut memberikan materi tentang pengenalan perbankan serta produk dan layanan perbankan.
Pada saat sama juga dilaksanakan business matching oleh Bank NTT bersama jaringan Laku Pandai serta pembiayaan mikro. Kegiatan business matching bertujuan untuk mempertemukan masyarakat dengan lembaga jasa keuangan di daerah dalam meningkatkan peran dan kontribusi sektor jasa keuangan dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan business matching ini juga merupakan wujud nyata sinergi dan kolaborasi antara OJK Provinsi NTT dengan industri jasa keuangan.
OJK Provinsi NTT berharap melalui kegiatan ini masyarakat dapat semakin mengenal dan memanfaatkan layanan keuangan formal secara bijak, memiliki kemampuan mengelola keuangan dengan baik, serta berinvestasi sejak dini untuk mewujudkan kemandirian finansial sesegera mungkin. (*)
- Penulis: Tim OJK NTT
- Editor: Roni Banase











Saat ini belum ada komentar