Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Perjuangan Siswa di Pedalaman NTT, Seberangi Sungai Demi Sekolah

Perjuangan Siswa di Pedalaman NTT, Seberangi Sungai Demi Sekolah

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sab, 9 Agu 2025
  • visibility 59
  • comment 0 komentar

Loading

Akses menuju sekolah tidaklah mudah, apalagi saat musim hujan, lantaran harus menyeberangi sungai dengan ketinggian air minimal 30 sentimeter. Tak jarang, kadang seragam sekolah yang dikenakan basah.

 

Manggarai | Para siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satap Benteng Sipi asal Dusun Baja, Desa Benteng Pau, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa menyeberangi arus sungai demi sekolah. Sekolah mereka terletak di Kampung Nio Desa Golo Wuas, sekitar 4 kilometer dari kampung itu.

Akses menuju sekolah tidaklah mudah, apalagi saat musim hujan, lantaran harus menyeberangi sungai dengan ketinggian air minimal 30 sentimeter. Tak jarang, kadang seragam sekolah yang dikenakan basah.

Siswa semakin kesulitan, terutama saat musim hujan, mengingat belum ada jembatan yang dibangun di sungai tersebut. Saat musim hujan, ketinggian air sungai mencapai 3 meter. Mereka pun terpaksa meliburkan diri. Namun, ada siswa yang terkadang mengambil jalan penuh risiko. Ada juga yang menunggu hingga air surut, hingga terlambat masuk sekolah.

Denis (15), siswa asal Dusun Baja mengungkapkan, hampir setiap kali musim hujan, mereka tidak ke sekolah. Ia dan beberapa siswa di dusun itu memilih belajar dari rumah.

“Tapi kalau kami tidak ke sekolah, kami tidak dapat materi pembelajaran dari bapak ibu guru,” ujarnya sembari menuturkan, setiap pagi ia bersama teman-temannya berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.

Setibanya di tepi Sungai Wae Pekas, mereka harus mengganti seragam sekolah dengan pakaian rumahan. “Kami dari rumah itu tidak pakai sepatu, kami juga harus kenakan pakaian lain. Nanti kalau sudah lewat kali baru ganti seragam sekolah,” ucap Denis, pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Denis mengungkapkan, saat hendak melintasi sungai selalu diselimuti perasaan cemas dan takut. Terlebih saat musim hujan tiba. Itu sebabnya, jika banjir besar, mereka memilih tidak ke sekolah.

Menurut Denis, ketiadaan jembatan menjadi salah satu kendala utama yang mereka hadapi. Dia berharap pemerintah bisa membangun jembatan, agar mereka tidak takut dan cemas saat ke sekolah.

Warga Dusun Baja, Antonius Dion, mengakui bahwa ketiadaan jembatan menghambat akses siswa menuju sekolah, terutama saat musim hujan.

“Saat musim penghujan, siswa asal Dusun Baja terpaksa kadang tidak berangkat sekolah karena membahayakan keselamatan mereka,” kata dia.

Menurut Antonius, kondisi ini juga berpengaruh terhadap perekonomian warga yang pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Ketika musim hujan, mereka pun tidak dapat melewati sungai menuju ke kebun.

Setiap tahun segenap warga bergotong royong membangun jembatan sederhana dari bambu untuk memudahkan akses anak-anak mereka saat pergi sekolah

Menurutnya, hal itu sudah mereka alami selama puluhan tahun. Sungai ini merupakan titik batas antara Desa Benteng Pau dan Desa Golo Wuas di Elar Selatan.

“Ini sudah jadi nasib kami berpuluh tahun. Setiap tahun kami selalu bangun jembatan sederhana dari bambu agar anak-anak kami bisa ke sekolah,” ucapnya.

Dia berharap pemerintah daerah, provinsi, dan pusat agar dapat membangun jembatan di desa tersebut untuk memudahkan akses para siswa maupun warga.(*)

Sumber (*/tim)

 

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • 53 Properti dan 14 Potongan Tubuh Korban Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan

    53 Properti dan 14 Potongan Tubuh Korban Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan

    • calendar_month Sel, 12 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | KN SAR Basudewa merapat ke Posko JICT 2 membawa 1 kantong berisi potongan tubuh atau body part korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182; pada Senin siang, 11 Januari 2021 sekitar pukul 11.00 WIB. Body part korban tersebut merupakan kumpulan dari hasil obyek pencarian di Last Know Position (LKP) oleh tim selam […]

  • SEPE Punggawa, “Program Keroyokan” Keluarga Berkualitas Kota Kupang

    SEPE Punggawa, “Program Keroyokan” Keluarga Berkualitas Kota Kupang

    • calendar_month Sen, 28 Okt 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 63
    • 0Komentar

    Loading

    Target jangka pendek dari SEPE Punggawa adalah menekankan angka terdeteksi 4.086 anak stunting Kota Kupang dan keluarga berisiko stunting yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja putri/calon pengantin/ibu hamil/anak usia 0 (nol) hingga 23 (dua puluh tiga) bulan dan anak usia 24—59 bulan berasal dari keluarga […]

  • Peduli Lingkungan, ACE Helat Aksi Indonesia Bersih di 10 Kota

    Peduli Lingkungan, ACE Helat Aksi Indonesia Bersih di 10 Kota

    • calendar_month Sen, 26 Jun 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | ACE merupakan pusat perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup terbesar di Indonesia, melakukan kontribusi sosial untuk lingkungan melalui pelaksanaan kegiatan bersih-bersih di 10 kota di Indonesia. Kegiatan PT ACE Hardware Indonesia Tbk (ACES) ini sebagai bagian dari rangkaian “Program Indonesia Bersih” yang secara rutin dijalankan dan merupakan bagian dari program keberlanjutan […]

  • SEGERA DIBAYAR! Gaji 1.870 Tenaga Kontrak Guru & Kependidikan NTT

    SEGERA DIBAYAR! Gaji 1.870 Tenaga Kontrak Guru & Kependidikan NTT

    • calendar_month Sel, 9 Apr 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Pembayaran gaji tenaga kontrak daerah Provinsi NTT (guru dan tenaga kependidikan / GTK) tahun anggaran 2024 berdasarkan arahan Pj. Gubernur Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC yang disahkan melalui Surat Keputusan Gubernur NTT sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Presiden Jokowi guna memberikan dukungan bagi kesejahteraan para pendidik termasuk guru honorer. Hal […]

  • Gubernur Viktor Dorong Usaha Tambak Garam di Desa Nunkurus

    Gubernur Viktor Dorong Usaha Tambak Garam di Desa Nunkurus

    • calendar_month Rab, 3 Apr 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Loading

    Kab Kupang, Garda Indonesia | Viktor Bungtilu Laiskodat mengunjungi Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 3 April 2019. Kunjungan Gubernur Viktor ini dalam rangka melihat dari dekat tambak garam yang dikelola oleh PT. Timor Livestock Lestari. “Sebagai Gubernur, saya sangat berterimakasih kepada PT. Timor Livestock Lestari yang mau […]

  • Pemda Sabu Raijua Pastikan Penerima BLT Tepat Sasaran dan Tidak Tercecer

    Pemda Sabu Raijua Pastikan Penerima BLT Tepat Sasaran dan Tidak Tercecer

    • calendar_month Sel, 12 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 75
    • 0Komentar

    Loading

    Sabu Raijua, Garda Indonesia | Saat ini Pemerintah Daerah (Pemda) Sabu Raijua sedang menata penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat terdampak Pandemi Covid-19. Demikian diungkapkan Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke dalam sambungan telepon kepada Garda Indonesia pada Senin siang, 11 Mei 2020. Kebijakan Pemda Sabu Raijua, urai Bupati Nik (sapaan akrabnya, red) terhadap […]

expand_less