Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » Poltekkes Kemenkes Kupang Edukasi Kelor & Jahe Merah Cegah Covid-19

Poltekkes Kemenkes Kupang Edukasi Kelor & Jahe Merah Cegah Covid-19

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 17 Okt 2022
  • visibility 3
  • comment 0 komentar

Kupang, Garda Indonesia | Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Kemudian pada 7 Januari 2020, didentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus diseas [COVID-19]).

Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan Negara lain termasuk Indonesia.

Respons Pemerintah dengan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Desa Tertinggal yakni meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku masyarakat, menerapkan pola hidup bersih dan sehat dan mengeluarkan kebijakan kesiapsiagaan desa atau kelurahan menghadapi pandemik COVID-19.

Menelisik kondisi tersebut, maka Tim Dosen Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang terdiri dari Lely A.V.Kapitan S.Pd, S.Farm Apt. M.Kes. dan Dr. Drs. Jefrin Sambara Apt. M.Si. bersama mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) pada Rabu, 12 Oktober 2022 di RT 34 RW 14 Desa Noelbaki.

Desa Noelbaki merupakan salah satu desa di kabupaten Kupang Provinsi NTT yang memiliki kekayaan tanaman lokal yang dapat dimanfaatkan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi untuk meningkatkan imunitas masyarakat.

Lely Kapitan menyampaikan bahwa PKM kali ini untuk mengedukasi masyarakat agar mampu memanfaatkan tanaman lokal guna meningkatkan sistem imun tubuh. Tanaman lokal yang dapat meningkatkan sistem imun yakni daun kelor (Moringa oleifera L) Kupang dan Jahe merah (Zingiber officinale Var Rubrum Rhizoma). Keduanya mengandung senyawa antioksidan seperti tanin, saponin, flavonoid, alkoloid, triterpen dan quercetin.

“Diharapkan masyarakat mampu mengolah sediaan instan kelor dan instan jahe merah yang dapat digunakan secara mandiri sebagai upaya pencegahan dan peningkatan sistem imun di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Foto istimewa bersama Tim PKM Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang dengan masyarakat desa Noelbaki. Foto: istimewa/tim

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang, ungkap Lely, menunjukkan daun kelor asal Kupang sangat baik dengan kandungan antioksidan yang sangat tinggi dan dapat digunakan untuk mengobati penyakit anemia serta dapat meningkatkan sistem imun.

Daun Kelor mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, fenol, dan saponin. Alkaloid dalam daun kelor berperan sebagai antibakteri dan mampu menghentikan reaksi berantai radikal bebas. Hasil penelitian lain menunjukkan pemberian ekstrak daun kelor selain meningkatkan jumlah sel T CD4+ juga terbukti dapat meningkatkan jumlah relatif sel T CD8+ serta memiliki peran sebagai imunostimulan karena dapat meningkatkan aktivitas makrofag.

“Hal ini akan menghambat virus untuk berkembang sehingga sangat direkomendasikan dalam mencegah virus masuk ke dalam tubuh seseorang,” ungkap Lely.

Karena itu, urai Lely, Prodi Farmasi perlu mengedukasi masyarakat membuat minuman berbasis kelor dan jahe merah dalam bentuk instan yang siap dipakai dengan cara yang mudah yaitu diseduh.. Selain itu, bentuk sediaan instan akan lebih bertahan lama dalam penyimpanannya sehingga lebih lama digunakan sebagai minuman untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Diharapkan, tandas Lely Kapitan, usai pelatihan sediaan instan berbahan dasar kelor dan jahe merah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk proaktif melakukan antisipasi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Di samping itu, dapat membangun kemandirian masyarakat melalui pelatihan dan peningkatan ketrampilan mengolah tanaman lokal tersebut dalam upaya pencegahan dan peningkatan sistem imun. Dan Noelbaki dapat menjadi desa percontohan bagi desa lainnya,” pungkasnya. (*)

Sumber (*/tim PKM Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang)

Editor (+roni banase)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pemkot Kupang Salurkan Dana Tunggu Hunian ke 261 Kepala Keluarga

    Pemkot Kupang Salurkan Dana Tunggu Hunian ke 261 Kepala Keluarga

    • calendar_month Kam, 29 Apr 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Usai menerima bantuan dana tunggu hunian (DTH) bagi warga terdampak badai siklon tropis dari BNPB melalui Gubernur NTT pada Rabu, 28 April 2021, tanpa menunda waktu, maka pada Kamis, 29 April 2021 Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang langsung menyalurkan dana tersebut kepada warga terdampak Badai Seroja. Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/04/29/finalisasi-data-korban-bencana-ntt-tahap-i-30-april-verifikasi-ii-3-mei/ Diserahkan […]

  • PMI Kota Kupang Distribusi Bantuan Alkes ke Rumah Sakit dan Masyarakat

    PMI Kota Kupang Distribusi Bantuan Alkes ke Rumah Sakit dan Masyarakat

    • calendar_month Sel, 19 Apr 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Kota Kupang, Garda Indonesia | Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man juga selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kupang menyerahkan bantuan alat kesehatan (alkes) kepada Rumah Sakit St. Carolus Boromeus Bello yang diterima oleh perwakilan rumah sakit, dr. Arianti Yusnita dan Suster Anselina Sebe serta pembagian masker bagi masyarakat pada Selasa, 19 April […]

  • Dicari Aparat! Warga Kibarkan Bendera One Piece Dianggap Subversif

    Dicari Aparat! Warga Kibarkan Bendera One Piece Dianggap Subversif

    • calendar_month Sel, 5 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Mahasiswa Universitas Riau, Kharik Anhar, yang turut dalam aksi pengibaran bendera One Piece, menyebut adanya upaya pembungkaman oleh aparat.   Jakarta | Aksi pengibaran bendera bajak laut dari serial Jepang One Piece di berbagai daerah Indonesia memicu reaksi keras dari aparat dan pemerintah. Pengibaran bendera Jolly Roger simbol kru Bajak Laut Topi Jerami yang dipimpin […]

  • Etape Pulau Sumba Dimulai, Pesepeda Tour De EnTeTe Jajal Lekuk 105,3 Km

    Etape Pulau Sumba Dimulai, Pesepeda Tour De EnTeTe Jajal Lekuk 105,3 Km

    • calendar_month Ming, 14 Sep 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Etape 4 ini sebagai balap sepeda awal yang dilaksanakan di Pulau Sumba setelah 3 etape sebelumnya dilaksanakan di Pulau Timor.   Waingapu | Gubernur NTT, Melki Laka Lena dan Bupati Sumba Timur, Umbu Pekuwali secara resmi melepas para pembalap Tour De EnTeTe dalam pelaksanaan etape 4 dari Bukit Tanarara – Waingapu pada Minggu siang, 14 […]

  • Sesmenko Polhukam : ‘Sinergi dalam Berantas Pungli Serius Dilakukan’

    Sesmenko Polhukam : ‘Sinergi dalam Berantas Pungli Serius Dilakukan’

    • calendar_month Sel, 11 Des 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Bogor, gardaindonesia.id | Upaya pemerintah untuk menciptakan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur, tentunya tidak lepas dari adanya permasalahan yang timbul yaitu adanya praktek-praktek pungutan liar. Dalam hal ini, Menkopulhukam Wiranto menyatakan keseriusannya untuk memberantas praktek pungli tersebut dengan mengajak semua stakeholder mulai dari kepolisian, TNI, Kementerian, Lembaga serta semua masyarakat. “Saya melihat […]

  • Hasan Nasbi “Sosok Baja” Tak Banyak Diketahui Publik

    Hasan Nasbi “Sosok Baja” Tak Banyak Diketahui Publik

    • calendar_month Sab, 17 Mei 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Oleh: Yakub F. Ismail Publik sempat dihebohkan oleh keputusan Hasan Nasbi yang belum lama ini menyodorkan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). Banyak spekulasi bermunculan pasca-terbit surat tersebut. Mayoritas mengaitkan pengunduran tersebut ditengarai oleh pernyataannya soal teror kiriman kepala babi ke kantor Tempo. Namun, semua itu hanya soal spekulasi, tidak […]

expand_less