Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » PSI Memang Partai Politik Aneh!

PSI Memang Partai Politik Aneh!

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Rab, 4 Mei 2022
  • visibility 1
  • comment 0 komentar

Oleh: Andre Vincent Wenas

Aneh itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya tidak seperti yang biasa kita lihat (dengar dan sebagainya); ajaib; ganjil. Keanehan adalah hal (keadaan, sifat, sesuatu) yang aneh, artinya tidak seperti yang biasa kita lihat, dengar atau alami.

Perilaku politik (political behavior) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang akhir-akhir ini jadi sorotan publik mungkin juga lantaran kelihatan aneh. Mulai dari inisiatif interpelasi di parlemen Jakarta misalnya, di mana arus besar (mayoritas fraksi/parpol) lain menolak sementara PSI (yang akhirnya diikuti PDIP) tetap bersikukuh untuk melaksanakannya.

Kritik PSI, yang terarah pada kebijakan pemda maupun pemerintah pusat kerap dianggap “melawan arus”. Dan lantaran itu oleh sementara kalangan dianggap “bikin gaduh” dan aneh.

Barusan terjadi adalah soal “pamitnya” Tsamara Amany. Lalu diikuti isu oto-kritik Anggara Wicitra Sastroamidjojo (Bro Ara), Ketua Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta. Bro Ara mengritik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partainya sendiri, terkait strategi komunikasi politik.

Menyikapi anggapan “bikin gaduh” seperti itu, jadi menarik tanggapan Raja Juli Antoni, PhD. (Bro Toni) yang Sekretaris Dewan Pembina (Sekwanbin) PSI. Ia justru mengakui bahwa PSI memanglah partai yang aneh!

“PSI memang partai aneh. Ada pengurusnya yang keluar, Sis Tsamara, pamitnya kok baik-baik. Buat video “perpisahan” merangkum kenangannya selama di PSI yang membuat mewek dirinya dan banyak kader PSI. Mestinya barantem dong! Tidak mengikuti tradisi partai-partai lama. Ini yang gagal dipahami Fahri Hamzah yang keluar partai karena berantem. Eh, malah ngotot bilang PSI didirikan bukan untuk jangka panjang. Ya sudahlah. Kita doakan Bang Fahri panjang umur, bisa lihat panjang umur perjuangan PSI.” Begitu ujar Bro Toni.

Ya, perilaku politik PSI ini memang tampak aneh jika diperhadapkan dengan kebiasaan (tradisi) parpol-parpol tua di negeri ini. Aneh, lantaran di luar kebiasaan, di luar pakem “tradisi praktik politik” parpol lain yang lebih senior.

Saat menanggapi “oto-kritik” dari Bro Ara yang nota-bene adalah kader partainya sendiri, Bro Toni merespons, “Tidak ada yang aneh. Debat dan kritik adalah ciri khas PSI yang dibangun berdasarkan prinsip demokratis dan egalitarianisme. Jadi saran, kritik dan berdebat keras hal biasa di PSI. Justru aneh kalau hal seperti itu tidak terjadi di PSI.”

Lanjutnya, “Dinamika harian di PSI ya begitu itu. Habis lebaran, ketemu dan ngobrol pasti clear, itu cuman beda selera kader PSI dalam komunikasi dan artikulasi gagasan di ruang publik. Prinsip dan substansinya sama. PSI memperjuangkan politik kesejahteraan, politik bersih dan politik keadilan. Silakan cek, semua pasti bekerja untuk tiga prinsip di atas.”

Malah Sekwanbin PSI itu yakin bahwa, “Diskusi itu pulalah yang membuat PSI menjadi daya tarik dan pemikat di tengah masyarakat. PSI semakin kuat. Jaringan PSI semakin kokoh dari Sabang sampai Merauke.”

Intinya, Sekwanbin PSI Raja Juli Antoni, PhD itu ingin menegaskan bahwa partainya selalu terbuka dengan diskusi antar-kader. Tak jadi soal ada beda pendapat antara kader satu dengan lainnya. Justru diskusi cerdas (kadang keras tapi tidak kasar) dalam dinamika organisasi seperti itulah yang membuat PSI memiliki daya tarik dan jadi pemikat di tengah masyarakat. Bahkan dia meyakini, dengan adanya diskusi terbuka dan sehat, itu justru menunjukkan soliditas partainya.

Memang bisa kita paham kalau perilaku politik PSI yang seperti itu membuat sementara publik rada bingung. Lantaran fenomena demikian tidaklah lazim (alias aneh) dalam tradisi manajemen parpol di Indonesia selama ini.

Prinsipnya, kalau mau mengritik ya mesti berani pula untuk dikritik? Itulah konsekuensi dari dialektika yang sehat. Yang penting adalah menjaga substansi kritiknya agar tetap argumentatif alias logis. Karena hanya lewat jalan itulah sintesis yang progresif bisa dilahirkan, dan bakal membawa pembaharuan serta kemajuan.

Tak ada soal dalam beda pendapat, tinggal saja perbedaan pendapat itu masuk dalam kancah dialektika (tesis versus anti-tesis) yang terbuka dan mencerdaskan. Nothing personal, no hard-feeling.

Adu argumentasi itu bukanlah saling-sikut dan saling-sikat secara fisik, maupun menyerang pribadi (ad hominem). Misalnya seperti yang dialami Ade Armando belum lama ini, di mana ia jadi korban kebiadaban kaum otak tumpul dan berhati beku.

Jadi kita melihat, perbedaan pendapat antar kader parpol itu adalah hal yang biasa saja. Tak usah emosi lalu pakai berantem segala. Kalau begitu terus ya kapan dewasanya politisi bangsa ini? Jangan kita mengulang-ulang kelakuan politisi tua yang baperan itu.

Kancah perpolitikan bangsa mesti diperbaharui. Dan pemicu pembaharuan itu kerap kali adalah “pendapat-pendapat yang dianggap aneh” oleh jamannya.

Do not fear to be eccentric in opinion, for every opinion now accepted was once eccentric.” Kata Bertrand Russell. Jangan takut dianggap aneh dalam berpendapat, lantaran setiap pendapat yang kini diterima dulu pernah dianggap aneh.

PSI memang partai politik yang aneh!

Senin, 2 Mei 2022

Penulis merupakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kasus Surat Palsu, PADMA Indonesia Kawal Laporan Anggota Polri di Polresta Kupang

    Kasus Surat Palsu, PADMA Indonesia Kawal Laporan Anggota Polri di Polresta Kupang

    • calendar_month Sen, 6 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sungguh miris penegakan hukum di NTT khususnya di Polresta Kupang Kota yang dialami langsung bukan warga sipil, namun oleh Anggota Polri sendiri. Direktur PADMA Indonesia dalam rilisnya yang diterima Garda Indonesia pada Minggu, 5 Juli 2020, menyampaikan telah terjadi pengabaian dan lambannya penanganan Laporan seorang Anggota Polri Bripka Vinsensius Bosko Heuk,S.H. […]

  • Pascagempa Bantul, PLN Pulihkan Sistem Kelistrikan dan Bantu Warga

    Pascagempa Bantul, PLN Pulihkan Sistem Kelistrikan dan Bantu Warga

    • calendar_month Sen, 3 Jul 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Bantul, Garda Indonesia | Pascagempa bermagnitudo 6,6 SR dengan episentrum Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat, 30 Juni 2023, PT PLN (Persero) gerak cepat memulihkan sistem kelistrikan dan membantu pemulihan masyarakat terdampak. Pada Sabtu, 1 Juli 2023 pukul 03.40 WIB aliran listrik pada lebih dari 34 ribu pelanggan terdampak gempa di pantai selatan […]

  • Persoalan Guru Ibarat Benang Kusut, Mengurainya Bersama Ana Waha Kolin

    Persoalan Guru Ibarat Benang Kusut, Mengurainya Bersama Ana Waha Kolin

    • calendar_month Sab, 27 Feb 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Oleh : Helmy Tukan “Menjadikan semua murid adalah raja menjadikan sekolah adalah istana belajar yang nyaman karena dengan demikian kita akan melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang berkwalitas”. Sederet kalimat yang sarat makna ini lahir dari Sosok Pendidik yang dikenal dengan senyum khasnya, Yohan Riberu, seorang guru yang mengabdi di SMAN 1 Lewolema. Beliau menjabat sebagai […]

  • Idulfitri 1446 H, PLN Siapkan 1000 SPKLU di Jalur Trans Jawa-Sumatra

    Idulfitri 1446 H, PLN Siapkan 1000 SPKLU di Jalur Trans Jawa-Sumatra

    • calendar_month Sen, 10 Mar 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    SPKLU yang dioperasikan PLN bersama mitra berjumlah 3.529 unit, tersebar di 2.400 titik seluruh Indonesia. Secara rinci, jumlah SPKLU di Sumatra sebanyak 431 unit, Jawa 2.448 unit, Bali 166 unit, Kalimantan 215 unit, Sulawesi 145 unit, Maluku 26 unit, Nusa Tenggara 72 unit, dan Papua 26 unit.   Jakarta | PT PLN (Persero) memastikan kelancaran […]

  • IMO-Indonesia Angkat Bicara Terkait Grasi bagi Susrama Pembunuh Jurnalis

    IMO-Indonesia Angkat Bicara Terkait Grasi bagi Susrama Pembunuh Jurnalis

    • calendar_month Sab, 26 Jan 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Jakarta, gardaindonesia.id | Ikatan Media Online Indonesia atau IMO-Indonesia merasa prihatin atas permasalahan yang menyita perhatian publik khususnya masyarakat pers indonesia perihal rencana pemberian grasi kepada Susrama. Dewan Pengawas IMO-Indonesia, Tjandra Setiadji SH,MH., meminta pemberian grasi Susrama untuk dievaluasi. Menurutnya, grasi tersebut menjadi insiden buruk untuk publik, demikian dikatakan Tjandra kepada pewarta di Jakarta, Sabtu/ […]

  • Wakil Bupati Belu : Pemimpin Adalah Orang yang Kedepankan Rasa Adil

    Wakil Bupati Belu : Pemimpin Adalah Orang yang Kedepankan Rasa Adil

    • calendar_month Kam, 16 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Belu-NTT, Garda Indonesia | Manusia- manusia Indonesia yang menjadi pemimpin, mulai dari presiden sampai RT/ RW adalah orang- orang yang harus mengedepankan rasa adil demi kemakmuran rakyat. Demikian dikemukakan Wakil Bupati Belu, JT. Ose Luan di hadapan puluhan warga Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 15 Juli […]

expand_less