Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » PVMBG Telusuri Korelasi Letusan Gunung Anak Krakatau dan Tsunami

PVMBG Telusuri Korelasi Letusan Gunung Anak Krakatau dan Tsunami

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 23 Des 2018
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Loading

Bandung, gardaindonesia.id | Gunung api Anak Krakatau terletak di Selat Sunda adalah gunung api strato tipe A dan merupakan gunung api muda yang muncul dalam kaldera, pasca erupsi paroksimal tahun 1883 dari kompleks vulkanik Krakatau. Aktivitas erupsi pasca pembentukan dimulai sejak tahun 1927, pada saat tubuh gunung api masih di bawah permukaan laut. Tubuh Anak Krakatau muncul ke permukaan laut sejak tahun 2013. Sejak saat itu dan hingga kini G. Anak Krakatau berada dalam fasa konstruksi (membangun tubuhnya hingga besar).

Berkaitan dengan aktivitas erupsi Gunung Api Anak Krakatau, Kepala PVMBG, Wawan Irawan melaksanakan konferensi pers Minggu, 23 Desember 2018 bertempat di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Jl. Diponegoro No. 57 Bandung.

Menurut Wawan Irawan, saat ini G. Anak Krakatau mempunyai elevasi tertinggi 338 meter dari muka laut (pengukuran September 2018). Karakter letusannya adalah erupsi magmatik yang berupa erupsi ekplosif lemah (strombolian) dan erupsi epusif berupa aliran lava. Pada tahun2016 letusan terjadi pada 20 Juni 2016, sedangkan pada tahun 2017 letusan terjadi pada tanggal 19 Februari 2017 berupa letusan strombolian. Tahun 2018, kembali meletus sejak tanggal 29 Juni 2018 sampai saat ini berupa letusan strombolian.

Jelas Wawan, “Letusan pada tahun 2018, precursor letusan 2018 diawali dengan munculnya gempa tremor dan penigkatan jumlah gempa Hembusan dan Low Frekuensi pada tanggal 18-19 Juni 2018. Jumlah Gempa Hembusan terus meningkat dan akhirnya pada tanggal 29 Juni 2018 Gunung api Anak Krakatau meletus”.

Lebih lanjut Wawan menjelaskan, Lontaran material letusan sebagian besar jatuh di sekitar tubuh G. Anak Krakatau atau kurang dari 1 km dari kawah, tetapi sejak tanggal 23 Juli teramati lontaran material pijar yang jatuh di sekitar pantai, sehingga radius bahaya G. Krakatau diperluas dari 1km menjadi 2 km dari kawah.

Aktivitas Terkini, Tanggal 22 Desember, seperti biasa hari-hari sebelumnya, G. Anak Krakatau terjadi letusan. Secara visual, teramati letusan dengan tinggi asap berkisar 300—15.00 meter di atas puncak kawah. Secara kegempaan, terekam gempa tremor menerus dengan amplitudo overscale (58 mm).

Pada pukul 21.03 WIB terjadi letusan, selang beberapa lama ada info tsunami.
Pertanyaannya apakah tsunami tersebut ada kaitannya dengan aktivitas letusan, hal ini masih didalami, karena ada beberapa alasan untuk bisa menimbulkan tsunami :

Pertama, Saat rekaman getaran tremor tertinggi yang selama ini terjadi sejak bulan Juni 2018 tidak menimbulkan gelombang terhadap air laut bahkan hingga tsunami.

Kedua, Material lontaran saat letusan yang jatuh di sekitar tubuh gunungapi masih bersifat lepas dan sudah turun saat letusan ketika itu.

Ketiga, Untuk menimbulkan tsunami sebesar itu perlu ada runtuhan yg cukup masive (besar) yg masuk ke dalam kolom air laut.

Keempat, Dan untuk merontokan bagian tubuh yg longsor ke bagian laut diperlukan energi yg cukup besar, ini tidak terdeksi oleh seismograph di pos pengamatan gunungapi.

Kelima, Masih perlu data-data untuk dikorelasikan antara letusan gunungapi dengan tsunami.

Masih menurut Wawan, Potensi Bencana Erupsi G. Krakatau, Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukkan hampir seluruh tubuh G. Anak Krakatau yang berdiameter ± 2 Km merupakan kawasan rawan bencana. Berdasarkan data-data visual dan instrumental potensi bahaya dari aktifitas G. Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi. Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 23 Desember 2018, tingkat aktivitas G. Anak Krakatau masih tetap Level II (Waspada). Sehubungan dengan status Level II (Waspada) tersebut, direkomendasi kepada masyarakat tidak diperbolehkan mendekati G. Krakatau dalam radius 2 km dari Kawah. Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi G. Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami, serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat.

Sumber berita (*/Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Air Putih dan Air Mineral, Manfaat Hingga Perbedaannya

    Air Putih dan Air Mineral, Manfaat Hingga Perbedaannya

    • calendar_month Ming, 5 Mei 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Loading

    Air mineral adalah jenis air yang mengandung mineral atau zat-zat larut lain yang memberikan perubahan rasa atau memberikan manfaat terapeutik. Terdapat berbagai kandungan seperti garam, sulfur, dan gas-gas yang larut dalam air ini. Biasanya, air mineral juga memiliki sedikit buih. Sumbernya berasal dari mata air alami. Manfaat air mineral yang terkenal yaitu bisa menurunkan tekanan […]

  • Beranjangsana ke Kodam IX/Udayana, Komisi I DPR RI Cek Kesiapan Alutsista

    Beranjangsana ke Kodam IX/Udayana, Komisi I DPR RI Cek Kesiapan Alutsista

    • calendar_month Rab, 12 Des 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Loading

    Denpasar-Bali, gardaindonesia.id | Komisi I DPR RI selain melaksanakan persidangan, juga senantiasa mengadakan reses berupa kunjungan secara langsung ke lapangan untuk mengetahui secara langsung permasalahan-permasalahan yang ada. Pada Rabu,12 Des 2018 pukul 11.00 WITA mengunjungi Kodam IX/Udayana, pukul 11.00 wita dan disambut oleh Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Kasuri, mewakili Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto,S.I.P., […]

  • Menhub Budi Beber Kronologis Hilang Kontak Pesawat Sriwijaya Air SJY182

    Menhub Budi Beber Kronologis Hilang Kontak Pesawat Sriwijaya Air SJY182

    • calendar_month Sab, 9 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama stakeholder terkait seperti Basarnas, KNKT, Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, Sriwijaya Air, TNI POLRI, dan stakeholder terkait lainnya, menyampaikan kronologis sementara peristiwa hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB. Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/01/09/serpihan-pesawat-sriwijaya-air-sj182-jakarta-pontianak-ditemukan/ “Kami bersama Ketua KNKT, […]

  • Ikut Program TJPS, Gubernur VBL Apresiasi Kinerja Kelompok Tani Fajar Pagi

    Ikut Program TJPS, Gubernur VBL Apresiasi Kinerja Kelompok Tani Fajar Pagi

    • calendar_month Kam, 2 Apr 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), kembali melakukan kunjungan ke Kabupaten Kupang pada Kamis, 2 April 2020. Kunjungannya kali ini dalam rangka panen jagung jenis Komposit Lamuru yang terletak di Kecamatan Amabi Oefeto yang melaksanakan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Baca juga: http://gardaindonesia.id/2020/03/15/program-tanam-jagung-panen-sapi-berjalan-kab-sbd-panen-perdana/ Gubernur sangat mengapresiasi apa yang […]

  • Banjir di Kalsel, KNPI Minta Bareskrim Periksa Perusahaan & Menteri LHK

    Banjir di Kalsel, KNPI Minta Bareskrim Periksa Perusahaan & Menteri LHK

    • calendar_month Sel, 26 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama, meminta Bareskrim Polri untuk segera memanggil perusahaan terkait banjir Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebelumnya, Bareskrim telah menerjunkan tim Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipiter) untuk mengecek penyebab banjir yang terjadi di Kalsel. Dari hasil penelusuran, penyidik menemukan beberapa faktor penyebab […]

  • Usai Bangun Huntara, Pemerintah Realisasi Bangun Hunian Tetap di Palu

    Usai Bangun Huntara, Pemerintah Realisasi Bangun Hunian Tetap di Palu

    • calendar_month Sen, 1 Jul 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Loading

    Palu, Garda Indonesia | Sembilan bulan pasca bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Palu dan sekitarnya, pemerintah kini mulai membangun hunian tetap untuk para korban yang terkena bencana. Untuk tahap awal, akan dibangun sejumlah 3.800 unit hunian tetap di 3 (tiga) lokasi yaitu Tondo, Duyu dan Pombewe. “Saat ini penanganan bencana alam di Sulawesi […]

expand_less