Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Sumpah Pemuda Bukan Sumpah Serapah: Ruang Publik Jernih dari Disinformasi

Sumpah Pemuda Bukan Sumpah Serapah: Ruang Publik Jernih dari Disinformasi

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sab, 29 Okt 2022
  • visibility 56
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh: Andre Vincent Wenas

Fenomena Donald Trump dan Brexit sebagai tonggak sejarah kontemporer yang berkorelasi dengan politik pasca-kebenaran (post-truth), melampaui yang benar, mestinya jadi mercu suar penanda (pengingat) bagi kita semua agar tidak karam gegara terbentur karang-bohong.

Kita semua (yang waras) tentu menyesalkan akan masih banyaknya pihak yang terus membangun opini-ngibul, misalnya saja soal utang negara, soal ijazah Jokowi, soal dukungan konferensi uskup untuk Anies, piagam penghargaan palsu/beli, ganti-ganti istilah atau nama serta upaya tipu sana-sini, apalagi di masa menjelang pemilu serentak ini. Pathetic memang.

Pandangan berat sebelah, tidak berimbang, memalsukan atau menutupi sebagian kebenaran. Seolah “telling the truth, BUT NOT the whole truth” maka tetaplah intensinya menyesatkan.

Akibatnya masyarakat bisa saling curiga, kredibilitas negara tererosi, yang ujungnya memecah-belah bangsa. Kalau sudah terpecah-belah begitu, mereka bakal merengsek menguasai (devide et impera). Siapa “mereka” itu? Mereka adalah jamaah-koruptiah, barisan sakit-hati yang berkolusi dengan mafia-politik serta kaum radikal-fundamentalis yang punya agenda trans-nasional.

Kibulan mereka kalau terus menerus dikumandangkan berisiko menginfeksi rasionalitas masyarakat. Inilah taktik politik post-truth para tukang kibul. Menurut kamus Oxford, post-truth atau pasca-kebenaran adalah suatu kondisi di mana fakta tidak terlalu berpengaruh dalam membentuk opini publik. Fakta itu terkubur oleh emosi dan keyakinan personal. Idolatry, pemberhalaan tokoh, parpol atau paham tertentu. Kritik ideologi mati suri.

Sikap pengecut para penyiar kabar bohong yang terus giat mempropagandakan kibulannya yang kerap juga disertai sumpah serapah, makian dan cacian ini tentu saja tidak bisa dibiarkan tanpa perlawanan.

Narasi tandingan (counter narrative) yang lebih kuat frekuensinya mesti terus mengudara membersihkan ruang publik dari polusi siaran kebohongan itu. Hanya saja narasi tandingan dari kita mesti yang cerdas, tetap elegan dan mendidik. Bukan saling balas sumpah serapah.

Maka sudah tepatlah langkah banyak tokoh masyarakat sipil yang tanpa kenal lelah terus menerus membeberkan fakta, data dan argumentasi logis dalam narasi tandingannya. Mematahkan sesat pikir dan logika bengkok para penyiar kabar bohong.

Para pengibul ini – seperti biasa – akan membengkokkan logika berpikir dengan lari dari argumentasi yang sahih dengan cara menyerang individu penyampai pesan (argumentum ad hominem), atau ‘killing the messenger’. Ketika substansi pesan tak mampu dibantah maka yang dijatuhkan adalah kredibilitas si penyampai pesan. Ibarat buruk rupa cermin dibelah.

Sikap kurang beradab seperti ini kerap diperlihatkan oleh orang-orang yang sakit hati lantaran kalah di sana-sini. Mentalitas pecundang seperti ini berakar pada kepahitan yang membeku jadi dendam kesumat, akhirnya berbuah sinisme. Ujungnya aksi dendam yang menghalalkan segala cara hanya demi menyalurkan kesumatnya.

Maka dualitas pengendalian sosial (persuasif dan koersif) perlu dilakukan, baik olah otoritas maupun masyarakat sipil. Kita perlu menjernihkan kembali ruang publik yang dikotori polusi kibulan mereka.

Sekaligus menyetop segala propaganda jahat (agitasi, kampanye bohong terus-menerus) yang berisiko bikin bingung masyarakat sekaligus bisa menghancurkan sistem demokrasi itu sendiri.

Lantaran sistem demokrasi (demos-kratos, pemerintahan oleh rakyat) itu mensyaratkan kejujuran dan keadilan (jurdil) dalam mekanisme yang terbuka (transparan) dan dialog-cerdas (argumentatif). Bukan dialog-dungu (debat kusir) tanpa jangkar argumentasi logis berdasar fakta.

Berbagai media (arus utama maupun sosmed) harus digunakan sebagai saluran pesan yang intensinya demi menjernihkan ruang publik dari disinformasi yang memecah-belah bangsa.

Kabarkan kembali, berulang-ulang tanpa lelah, bahwa kita semua ini sejatinya bertanah air yang satu, tanah air Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Punya satu bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Jangan mau dibodohi, jangan mau membalas sumpah serapah, dan jangan mau dipecah-belah.

Selamat Hari Sumpah Pemuda. Solidaritas Indonesia!

Jumat, 28 Oktober 2022

Penulis merupakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • KKLP Penerjemahan Kantor Bahasa NTT Bimtek Penulis Kearifan Lokal

    KKLP Penerjemahan Kantor Bahasa NTT Bimtek Penulis Kearifan Lokal

    • calendar_month Rab, 12 Apr 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang, Garda Indonesia | Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur mengadakan Bimbingan Teknis Penulisan dan Penerjemahan Cerita Anak Berbasis Kearifan Lokal di Provinsi Nusa Tenggara Timur, bertempat di Hotel Sotis Kota Kupang. Kegiatan ini dihelat selama 5 (lima) hari pada 11—15 April 2023, dihadiri 50 peserta yang berasal […]

  • Gubernur NTT Minta Bupati & Wali Kota Hadir di Tengah Masyarakat

    Gubernur NTT Minta Bupati & Wali Kota Hadir di Tengah Masyarakat

    • calendar_month Sen, 21 Des 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 105
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Pada rapat yang dilaksanakan secara virtual di aula rumah jabatan Gubernur NTT pada Minggu, 20 Desember 2020, dalam Rangka HUT ke-62 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dalam arahannya menyampaikan pada para Bupati dan Wali Kota untuk bekerja lebih giat dan bersinergi dengan baik untuk mendukung pembangunan […]

  • Tiga Hari Diluncurkan, Empat Juta Orang Daftar Program Kartu Prakerja

    Tiga Hari Diluncurkan, Empat Juta Orang Daftar Program Kartu Prakerja

    • calendar_month Rab, 15 Apr 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Pelaksana program Kartu Prakerja mencatat hingga saat ini ada sebanyak empat juta orang sudah mendaftarkan diri dalam program pelatihan peningkatan kompetensi yang terhitung sejak diluncurkan pada Sabtu, 11 April 2020. “Pendaftaran program kartu prakerja akan dibuka setiap minggu, dari Senin sampai Kamis pukul 08.00—16.00,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu […]

  • Tanggal 1—15 Januari 2025, PLN NTT Promo Tambah Daya 50%

    Tanggal 1—15 Januari 2025, PLN NTT Promo Tambah Daya 50%

    • calendar_month Sab, 11 Jan 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Loading

    Promo ini berlaku untuk pelanggan tegangan rendah 1 fasa mulai daya 450 Volt Ampere (VA) hingga 5.500 VA dapat melakukan tambah daya sampai ke 7.700 VA untuk semua golongan tarif sampai tanggal 15 Januari 2025.   Kupang | PLN (Persero) kembali menghadirkan promo diskon tambah daya listrik melalui program gebyar awal tahun 2025. Dengan melakukan […]

  • Liku Perjalanan Satgas TMMD Ke-106 Menggapai Kampung Kogir di Papua

    Liku Perjalanan Satgas TMMD Ke-106 Menggapai Kampung Kogir di Papua

    • calendar_month Rab, 25 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Loading

    Merauke-Papua, Garda Indonesia | Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 TA. 2019 di wilayah Kodim 1707/Merauke akan dilaksanakan di Kampung Kogir Distrik Minyamur Kab. Mappi yang secara resmi akan dibuka pada tanggal 2 Oktober 2019. Meskipun pembukaan pelaksanaan TMMD ke-106 masih lama, namun Kodim 1707/Merauke telah memberangkatkan sebanyak 37 personelnya yang tergabung dalam Satgas […]

  • Kristiana Muki Beberkan Perannya dalam Proyek di Kabupaten TTU

    Kristiana Muki Beberkan Perannya dalam Proyek di Kabupaten TTU

    • calendar_month Ming, 26 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Loading

    Kefa-T.T.U, Garda Indonesia | “Saya pribadi, terus terang kalau mulai dari bapak masuk ke dunia politik, saya tidak pernah menyentuh hal-hal yang seperti itu. Ini kasih ke sini, ini kasih ke sini. Itu tidak pernah!. Saya melihat istri-istri pejabat yang lain, sampai ada yang lain datang dan mengatakan saya berbeda,” ungkap Kristiana Muki, S.Pd., M.Si. […]

expand_less