Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Wisata dan Budaya » Tradisi Potong Jari dan Awetkan Jenazah Suku Dani Papua

Tradisi Potong Jari dan Awetkan Jenazah Suku Dani Papua

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 11 Okt 2024
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Tradisi Papua yang unik ini mungkin adalah satu – satunya tradisi yang hanya bisa kita jumpai di Papua dan tidak ada di wilayah Indonesia yang lain. Tradisi potong jari ini adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh suku Dani di Lembah Baliem.

Pada tradisi ini, masyarakat suku Dani diharuskan untuk memotong salah satu jari tangan mereka setiap ada anggota keluarga mereka yang meninggal dunia sebagai tanda duka dan untuk mencegah kejadian-kejadian buruk yang mungkin akan terjadi di kemudian hari.

Pemotongan jari tersebut dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mencegah ‘terulang kembali’ malapetaka yang telah merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yang berduka.

Tradisi Potong Jari di Papua sendiri dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak atau parang.

Tradisi ini memiliki makna yang mendalam bagi Suku Dani:

• Jari merupakan simbol kerukunan, kesatuan, dan kekuatan dalam diri manusia dan keluarga.

• Perbedaan bentuk dan ukuran jari melambangkan keluarga yang saling melengkapi.

• Kehilangan jari melambangkan kehampaan dan kekuatan keluarga yang berkurang.

• Rasa sakit memotong jari mewakili hati dan jiwa yang tercabik-cabik karena kehilangan.

Tradisi potong jari Suku Dani Papua. Foto : istimewa/Viva.co.id

Tradisi ini telah diwariskan secara turun temurun, namun seiring perkembangan zaman, tradisi ini sudah mulai menghilang.

Tradisi lain Suku Dani

Suku Dani atau Hubula adalah sekelompok suku yang mendiami wilayah Lembah Baliem di Pegunungan Tengah, Papua Pegunungan, Indonesia. Pemukiman mereka berada di antara Bukit Ersberg dan Grasberg di Kabupaten Jayawijaya serta sebagian Kabupaten Puncak Jaya.

Tradisi mandi lumpur

Selain tradisi pemotongan jari, juga ada tradisi yang dilakukan dalam upacara berkabung. Tradisi tersebut adalah tradisi mandi lumpur. Mandi lumpur dilakukan oleh anggota atau kelompok dalam jangka waktu tertentu. Mandi lumpur mempunyai arti bahwa setiap orang yang meninggal dunia telah kembali ke alam. Manusia berawal dari tanah dan kembali ke tanah.

Tradisi Akonipuk (Mumi)

Suku Hubula mengawetkan jenazah tokoh penting dengan membentuk mumi yang disebut akonipuk (terj. Har. ’manusia yang dikeringkan’). Proses pengeringan ini menggunakan pengasapan, sege (tombak kecil), pisau tulang, dan kayu akasia (wip), dan ramuan tradisional.

Sebelum jenazah membeku dalam 3 (tiga) jam, mereka mengikat tubuh dalam posisi jongkok pada kayu yang sudah disiapkan. Lalu darah dikeluarkan dengan mengiris siku, paha, dan bagian ketiak. Isi perut dikeluarkan lewat dubur menggunakan sege.

Setelah dipersiapkan, jenazah tersebut diletakkan di atas bara api dari kayu akasia dan tanaman obat. Proses ini dilakukan setiap hari selama 3 bulan, sehingga jenazah mengering. Para lelaki yang terlibat dalam proses pengawetan tidak boleh keluar dari rumah khusus, mandi, atau terkena matahari karena dipercaya akan merusak mumi.

Setelah mumi selesai, upacara besar akan dilakukan dengan mengundang semua warga kampung-kampung sekitarnya. Untuk perawatan mumi dijemur sinar matahari saat pagi dan digosokkan lemak babi.(*)

Sumber (*/ejournal+Wikipedia)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jubir Covid-19: Jangan Kembali ke Jakarta, Keluar Masuk Jakarta Wajib Ada SIKM

    Jubir Covid-19: Jangan Kembali ke Jakarta, Keluar Masuk Jakarta Wajib Ada SIKM

    • calendar_month Ming, 24 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengimbau kepada masyarakat yang ada di daerah agar tidak kembali ke Jakarta untuk mencari nafkah, dalam situasi pandemi Covid-19. Kendati situasi itu tidak mudah, namun harus dipahami bahwa kembali ke Ibu Kota yang sekarang ini menjadi episentrum Covid-19 justru dapat menjadikan permasalahan semakin besar. […]

  • Jelang HUT Ke-76 Bayangkara, Polres TTS Helat Aneka Kegiatan

    Jelang HUT Ke-76 Bayangkara, Polres TTS Helat Aneka Kegiatan

    • calendar_month Sab, 25 Jun 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    SoE, Garda Indonesia | Kepolisian Resor (Polres) Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menghelat olahraga bersama berupa jalan santai dan mengadakan berbagai lomba untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-76 Bayangkara, bertempat di Mako Polres TTS pada Jumat, 24 Juni 2022. Pantauan Garda Indonesia, jalan santai mengambil titik start dari Mako Polres TTS, […]

  • Presiden Jokowi Lantik Andika Perkasa sebagai KSAD

    Presiden Jokowi Lantik Andika Perkasa sebagai KSAD

    • calendar_month Kam, 22 Nov 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, gardaindonesia.id |Presiden Joko Widodo pada Kamis, 22 November 2018, melantik Letnan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Andika yang dilantik di Istana Negara kini resmi menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan memasuki masa pensiun. Pengangkatan Andika Perkasa berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 97/TNI/TAHUN 2018 yang ditetapkan Presiden hari ini, […]

  • Bertukar Informasi, Bupati Belu Diskusi Bersama Uskup Atambua

    Bertukar Informasi, Bupati Belu Diskusi Bersama Uskup Atambua

    • calendar_month Jum, 16 Jul 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Belu–NTT, Garda Indonesia | Guna membangun sinergi dan penyelarasan program kerja antara Pemerintah dan Gereja, Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD – KGEH, FINASIM., didampingi Wakil Bupati Drs. Aloysius Haleserens, M.M. berdiskusi bersama Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr. dan para pastor di aula Emaus Keuskupan Atambua, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa […]

  • Makna Angpao dalam Imlek

    Makna Angpao dalam Imlek

    • calendar_month Ming, 22 Jan 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Imlek atau Tahun Baru China selalu diwarnai dengan pemberian angpao. Pembagian angpao salah satu yang paling ditunggu-tunggu saat berkumpul dengan keluarga. Tradisi ini ada makna tersendiri di dalamnya. Ada banyak tradisi yang dilaksanakan saat perayaan Tahun Baru Imlek, namun satu tradisi yang tidak boleh dilewatkan yakni memberikan angpao Imlek. Dalam kebudayaan Tionghoa dan Asia, angpao (hóngbāo) […]

  • Bantu Anak Terhindar dari Gangguan Kesehatan Jiwa Saat ‘New Normal’

    Bantu Anak Terhindar dari Gangguan Kesehatan Jiwa Saat ‘New Normal’

    • calendar_month Kam, 2 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Menghadapi situasi new normal akibat pandemi Covid-19; bukanlah hal mudah bagi anak maupun orang tua. Setiap individu perlu beradaptasi kembali pada perilaku yang tidak biasa. Menurut Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Debora Basaria, tidak hanya pada orang dewasa kondisi psikologis anak juga rentan terganggu oleh situasi yang saat ini tidak […]

expand_less