Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Folemako—Tradisi Makan Adat dari Kabupaten Timor Tengah Utara

Folemako—Tradisi Makan Adat dari Kabupaten Timor Tengah Utara

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 21 Jun 2020
  • visibility 8
  • comment 0 komentar

Loading

Naiola-T.T.U, Garda Indonesia | Begitu banyak tradisi makan adat [budaya tradisional] yang menjadi budaya daerah di 22 kab./kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT); salah satunya adalah tradisi makan bersama secara adat di Kabupaten Timor Tengah Utara (T.T.U).

Folemako (dibaca Fole’ Mako’) merupakan tradisi turun temurun masyarakat adat dari semua suku yang berada di bawah tiga wilayah kerajaan/swapraja yaitu swaraja Miomaffo, Insana dan Biboki yang terbagi atas 18 kefetoran dan 176 temungkung, yakni Swapraja Miomaffo (Kepala Swapraja : G. A. Kono) memiliki 8 kefetoran masing-masing kefetoran Tunbaba, Manamas, Bikomi, Noemuti, Nilulat, Noeltoko, Naktimun dan Aplal. Sedangkan Swapraja Insana (Kepala Swapraja : L. A. N. Taolin) memiliki 5 kefetoran masing-masing kefetoran Oelolok, Ainan, Maubesi, Subun dan Fafinesu; dan Swapraja Biboki (Kepala Swapraja L. T. Manlea) memiliki 5 kefetoran masing-masing kefetoran Ustetu, Oetasi, Bukifan, Taitoh dan Harneno [kutipan https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Timor_Tengah_Utara ].

Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes (mengancungi jempol) dalam Tradisi Folemako di Desa Naiola pada Sabtu, 20 Juni 2020

Tradisi Folemako tetap dipelihara oleh masyarakat adat sejak awal pembentukan Kabupaten T.T.U yang diresmikan pada 9 Agustus 1958 berdasarkan Undang-undang No. 69/1958; hingga saat ini tradisi unik ini tetap dihelat dalam rangkaian upacara adat masyarakat Timor seperti dalam gelaran upacara Ume Tobe (peresmian [Rumah Adat Utama Funan] dan Lopo Tobe [Lopo Adat Utama Funan] di Desa Naiola), Kecamatan Bikomi Selatan pada Sabtu, 20 Juni 2020.

Rumah Adat Tobe Funan di Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (T.T.U)

Pemangku Adat [Tobe’] Funan-Oetpah sebagai suku utama merupakan bagian dari Kefetoran Bikomi dan memiliki 10 suku pendamping [Nifuhala’] yaitu Kobi, Oetkuni, Kosat, Arit, Taeko, Sopbanae, Romer Kosat, Kefi, Kollo; menghelat Folemako sebagai rangkaian dari Upacara Adat Kasu Siki.

Pantauan Garda Indonesia, usai dilaksanakan Kasu Siki, dilanjutkan dengan Tradisi Folemako yakni mengonsumsi dan menghabiskan makanan adat [sepiring nasi putih porsi besar dan sepiring daging yang sudah diolah hanya dengan garam] dalam porsi besar sebagai ketentuan khusus bagi tamu undangan yang sudah “Naik Hala” atau sudah duduk di depan meja kayu berukuran panjang [1 meja Hala dapat menampung 50 orang] tempat makanan adat disajikan dan/atau jika makanan yang disediakan tidak sanggup dihabiskan, wajib hukumnya dibawa pulang untuk dihabiskan lagi di rumah dengan keluarga atau teman yang diundang.

Para tamu undangan sudah “Naik Hala” dalam Tradisi Folemako di Desa Naiola

Yang menarik dari Tradisi Folemako, para tamu undangan yang sudah Naik Hala akan disesuaikan dengan makanan adat yang tersedia. Jika masih ada makanan adat yang belum ditempati, maka akan diberikan tanda berupa pemasangan sendok dengan cara ditusuk terbalik dari gagang, sehingga yang muncul hanya kepala sendok.

Sendok makan ditancapkan ke dalam nasi dalam Tradisi Folemako sebagai tanda bahwa belum disantap dan/atau tak boleh disantap [bakal disantap oleh para undangan di sesi berikut]

Satu hal menarik, sebelum menyantap makanan adat bakal dilakukan Natoni [tutur adat Timor]; sesudah menyantap, tamu undangan tak diperkenankan bangun dari tempat duduk meski sudah selesai makan ataupun tak menghabiskan makanan adat yang telah tersaji [Jika bangun dari tempat duduk, bakal didenda adat]. Para tamu undangan bakal bangun serempak usai dilakukan Natoni.

Sebagian besar tamu undangan tidak sanggup menghabiskan makanan adat yang tersaji, hanya Raymundus Sau Fernandes selaku Bupati T.T.U yang diundang sebagai Tobe Fios dari Kefetoran Noemuti. Beberapa tamu undangan, bahkan menggeleng kepala menyatakan tidak sanggup menghabiskan makanan adat dalam Tradisi Folemako.

Hal menarik lainnya, bahan makanan adat berupa beras dan hewan yang dijadikan daging diperoleh dengan cara dikumpulkan secara adat [masing-masing Nifuhala’ diberikan tanggung jawab] yang didasarkan atas kesepakatan bersama. Dalam Tradisi Folemako yang dihelat di Desa Naiola, menghabiskan 800 kg [dari 1 ton beras yang terkumpul] dan disembelih 13 ekor babi dan 2 ekor sapi.

Penulis, editor, foto dan video (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • PLN Ajak Jurnalis Manggarai Kenal Tata Kelola PLTP Ulumbu

    PLN Ajak Jurnalis Manggarai Kenal Tata Kelola PLTP Ulumbu

    • calendar_month Jum, 27 Jun 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Loading

    PLN berharap kunjungan ini dapat memperkuat sinergi dengan media dalam menyampaikan informasi yang faktual dan mendukung transisi energi bersih di Nusa Tenggara.   Manggarai | PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) mengadakan kegiatan media site visit bersama 26 jurnalis dari Kabupaten Manggarai ke lokasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) […]

  • Dirawat ICU NUH Singapura, Kesehatan Ibu Ani Yudhoyono Sedang Menurun

    Dirawat ICU NUH Singapura, Kesehatan Ibu Ani Yudhoyono Sedang Menurun

    • calendar_month Jum, 31 Mei 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Loading

    Singapura, Garda Indonesia | Kondisi kesehatan terkini Ibu Ani Yudhoyono tengah mengalami penurunan. Sejumlah tindakan medis kini sedang dilakukan oleh tim dokter di National University Hospital (NUH) Singapura. Menanggapi pertanyaan dari sahabat dan rekan-rekan media, mewakili pihak keluarga, Agus Harimurti Yudhoyono (Kamis, 30 Mei 2019) melalui siaran pers menyampaikan penjelasan sebagai berikut: Pada hari Rabu […]

  • Presiden Jokowi Pantau Progres Penanganan Virus Corona

    Presiden Jokowi Pantau Progres Penanganan Virus Corona

    • calendar_month Sen, 27 Jan 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Loading

    Surabaya, Garda Indonesia | Pemerintah berupaya keras untuk memberikan perlindungan dan mencukupi kebutuhan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih berada di Wuhan, Tiongkok. Presiden Joko Widodo yang juga memantau perkembangan wabah corona baik di Indonesia maupun di Tiongkok sendiri mengatakan bahwa pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berada di Beijing terus […]

  • Langkah George Hadjoh Menuju Wali Kota Kupang

    Langkah George Hadjoh Menuju Wali Kota Kupang

    • calendar_month Jum, 12 Apr 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh : Roni Banase “George Hadjoh mau mendengar orang,” sebut seorang warga. “Dia itu ko Penjabat Wali Kota Kupang,” kata seorang Oma saat mendengar suara George Hadjoh meski tak melihat wajah. “George Hadjoh bertangan dingin, ia mengubah wajah GOR Flobamora Oepoi dan membawa anak-anak Kempo meraih prestasi dunia,” ungkap seorang atlet. “Eh, dia (George Hadjoh) […]

  • Pandemi Mengancam, Rm. Magnis Suseno Ajak Bangun Sikap Solidaritas & Tertib

    Pandemi Mengancam, Rm. Magnis Suseno Ajak Bangun Sikap Solidaritas & Tertib

    • calendar_month Sab, 23 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Di masa kolonialisme kuat, rakyat Indonesia mampu untuk berjuang dan meraih kemerdekaan. Perjuangan dan sikap pantang menyerah ditunjukkan bangsa ini untuk terbebas dari penjajahan. Sikap seperti ini juga diharapkan untuk mampu keluar dari krisis pandemi Covid-19 yang melanda tanah air. Romo Franz Magnis Suseno mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tidak menyerah […]

  • 127 Tokoh Terima Tanda Kehormatan dari Presiden Jokowi

    127 Tokoh Terima Tanda Kehormatan dari Presiden Jokowi

    • calendar_month Sab, 13 Agu 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa kepada 127 tokoh. Acara penganugerahan dihelat di Istana Negara pada Jumat, 12 Agustus 2022, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama dianugerahkan kepada sastrawan almarhum Ajip Rosidi dengan berdasarkan pada Keputusan […]

expand_less