Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Faktor Ganjar dan Andika, Strategi Jokowi Mengukur Politik Relawan

Faktor Ganjar dan Andika, Strategi Jokowi Mengukur Politik Relawan

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 12 Nov 2021
  • visibility 5
  • comment 0 komentar

Oleh : Ninoy Karundeng

Faktor Ganjar Pranowo ditambah Andika Perkasa membuat peta relawan Jokowi terpecah belah. Awalnya, Ganjar Pranowo hanya menimbulkan masalah bagi Puan Maharani, Prabowo, dan musuh kaum nasionalis.

PKS, PSI, Demokrat, dan NasDem sudah menangkap muntahan PDIP ketika Ganjar dipecat. Prabowo-Puan tetap jalan. Namun, faktor Panglima TNI Andika Perkasa mengubah segalanya. Tentu relawan kocar-kacir sekarang.

Maka, mereka mengurusi dapur dan kue Kabinet dan Kementerian BUMN – mengejar posisi komisaris. Yang tidak kebagian posisi komisaris nyinyir terhadap Jokowi. Caranya? Lewat membusukkan menteri.

Bahkan pernah Adian Napitupulu menyerang Erick Thohir, lalu diam. Ketemu Jokowi sebagai tawaran posisi politik. Tentu terkait PCR yang membawa-bawa LBP dan ET, untuk saat ini akan diam. Tak penting. Deal.

Hal seperti ini berulang sekarang. Menjelang reshuffle Kabinet Jokowi, sekaligus pelantikan Panglima TNI, untuk menempatkan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Perhubungan, para relawan berisik luar biasa. Apa pun dijadikan bahan untuk mengapitalisasi, memanfaatkan situasi untuk mencapai tujuan.

Saya dimintai komentar soal relawan yang sedang perang. Saya malah tertawa. Karena saya tahu makna relawan. Karena relawan terbagi menjadi minimal empat kategori. Masing-masing memiliki kepentingan.

Relawan influencer, seperti saya, Denny Siregar, Deddy Corbuzier, Abu Janda, Zeng Wei Jian, Ferdinan Hutahahean, dan sebagainya. Kelompok ini akan menghantam apa pun yang ada dinilai secara subyektif sebagai masalah bangsa dan negara. NKRI. Tentu masing-masing memiliki afiliasi.

Geng influencer kelas ini rentan serangan. Aktivitas sosial apa pun akan dimunculkan dan dimanfaatkan untuk menyerang, bukan hanya terhadap relawannya; namun bisa menyerang ke menteri, tokoh dan siapa pun. Pelintiran politik kadang melebihi porsi.

Contohnya, perkawinan Abu Janda. Karena aktivitas sosial politiknya, Abu Janda tentu bergaul dengan orang-orang top Prabowo, Said Aqil Shiradj, Yahya Staquf, dan Jokowi pun menjadi temannya. Afiliasi politik Abu Janda cair dan melawan radikalisme dan intoleransi. Maka, tak salah dia bergaul dengan kalangan nasionalis.

Alhasil, perkawinan Abu Janda yang kabarnya dihadiri oleh AM Hendropriyono dan Sufmi Dasco dijadikan serangan politik. Yang diserang bukan Abu Janda, namun Hendropriyono sebagai tokoh yang paling keras terhadap teroris, kaum intoleran, dan kelompok radikal.

Juga Sufmi Dasco diserang karena keberpihakan terhadap stabilitas politik menyatukan Jokowi-Prabowo, mendamaikan Natalius Pigai. Perang kepentingan terkait dengan Prabowo menjadi titik serang terhadap Sufmi Dasco. Aneh memang.

Di tengah persaingan politik dan peran relawan seperti itu, muncul kategori relawan lain. Ada relawan spesialis klarifikasi seperti Budiman Sudjatmiko, Nikita Mirzani, Deddy Corbuzier, Said Didu, dan Fahira Idris.

Mereka adalah relawan yang akan pasang badan untuk melakukan klarifikasi terkait isu apa pun. Terlepas dari kapabilitas dan keahlian mereka. Tentu untuk kepentingan mereka dan afiliasi mereka, serta garis politiknya.

Ada relawan parpol. Relawan parpol ini terafiliasi kepentingan politik praktis seperti Dewi Tanjung, Andi Arif, dan lainnya. Meraka akan pasang body and soul untuk kepentingan partai politik secara menyeluruh. All out.

Ada pula relawan tokoh atau figur. Misalnya, Haikal Hassan akan membela mati-matian Rizieq Shihab. Fahira Idris membela Anies Baswedan. Atau para relawan Jokowi membela Jokowi tanpa batas. Kadang lupa memberikan kritik kepada Jokowi. Nah, relawan seperti ini bisa disebut sebagai Relawan Komisaris. Mereka akan melakukan serangan dengan tujuan minta posisi komisaris.

Nah, faktor Ganjar Pranowo dan ditambah Andika Perkasa menimbulkan penguatan terhadap posisi politik Jokowi. Kini, Jokowi memiliki kaki kuat tambahan: Andika Perkasa. Ganjar Pranowo disimpan Jokowi, untuk dibuang Jokowi. Atau didukung Jokowi – dengan konsekuensi Jokowi dimusuhi PDIP. Berat.

Namun, sejatinya munculnya Andika Perkasa adalah perhitungan matang Jokowi untuk menetralkan Ganjar Pranowo, sekaligus menyeimbangkan kepentingan partai politik dengan kekuatan politik sesungguhnya: TNI, Polri, BIN dan Presiden. Parpol hanya urusan duit. (*).

Foto utama (*/koleksi IG Jokowi)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Wini Jadi Atensi Pemda TTU Sejak 2010, IRCI Dorong Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

    Wini Jadi Atensi Pemda TTU Sejak 2010, IRCI Dorong Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

    • calendar_month Sab, 3 Okt 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Kefa-TTU, Garda Indonesia | Kawasan Wini di wilayah pantai utara (pantura) TTU berbatasan langsung dengan Timor Leste wajib dijadikan Program Prioritas Calon Kepala Daerah (Cakada) TTU 2020 untuk diusulkan ke pusat dijadikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 pasal 1 ayat 1 menyebutkan Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut […]

  • ‘New Normal’ Bali 5 Juli 2020, Pemprov Berlakukan Sertifikasi Protokol Kesehatan

    ‘New Normal’ Bali 5 Juli 2020, Pemprov Berlakukan Sertifikasi Protokol Kesehatan

    • calendar_month Jum, 3 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Denpasar, Garda Indonesia | Setelah lebih dari tiga bulan sektor pariwisata tidak dibuka, Pemprov Bali berencana buka pada Minggu, 5 Juli 2020. Berbagai langkah persiapan normal baru pun dilakukan termasuk sertifikasi pariwisata yang di dalamnya mencakup penerapan standar protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19. “Saat ini pemerintah melalui Dinas Pariwisata Provinsi Bali bekerja sama dengan asosiasi […]

  • Gubernur dan Wagub NTT Ikut Apel Kehormatan di TMP Dharmaloka

    Gubernur dan Wagub NTT Ikut Apel Kehormatan di TMP Dharmaloka

    • calendar_month Ming, 17 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Apel kehormatan dan renungan suci ini dipimpin oleh Kapolda NTT dan diikuti juga oleh ASN Pemprov NTT, perwakilan prajurit TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, perwakilan Polri, Satpol PP, serta perwakilan Menwa dan Pramuka.   Kupang | Menyambut detik-detik peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Gubernur NTT Melki Laka Lena […]

  • Jalin Sinergi Lintas Sektor, Pemerintah Target 1 Juta Vaksinasi per Hari

    Jalin Sinergi Lintas Sektor, Pemerintah Target 1 Juta Vaksinasi per Hari

    • calendar_month Sel, 22 Jun 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah berhasil mewujudkan target vaksinasi sebesar 700 ribu per hari sebagaimana yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 17 Juni 2021, pemerintah berhasil mencatat capaian angka 716 ribu vaksinasi per harinya. “Bapak Presiden pada minggu lalu, meminta agar kita bisa bekerja sama dengan TNI dan Polri […]

  • PADMA Indonesia Desak Kejati Yulianto Tuntaskan 3 Kasus Korupsi Akut di NTT

    PADMA Indonesia Desak Kejati Yulianto Tuntaskan 3 Kasus Korupsi Akut di NTT

    • calendar_month Sen, 15 Jun 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kejaksaan Agung RI kembali menempatkan Dr. Yulianto, S.H., M.H. sebagai Kepala Kajati NTT yang baru, menggantikan Pathor Rahman, S.H., M.H. berdasarkan surat keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: Kep-IV-307/C/05/2020 tertanggal 30 April 2020. Yulianto sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sulawesi Barat. Sedangkan Pathor Rahman dimutasi untuk menduduki jabatan […]

  • Tak Naik, Tarif Listrik Triwulan II 2023

    Tak Naik, Tarif Listrik Triwulan II 2023

    • calendar_month Sen, 3 Apr 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan tarif listrik periode April—Juni 2023 tidak mengalami perubahan. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memastikan perseroan terus melakukan langkah efisiensi serta menyajikan listrik andal dan berkualitas bagi seluruh pelanggan. “Kehadiran listrik sangat penting bagi pergerakan roda ekonomi. Kami terus memastikan pelanggan […]

expand_less