Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Ribut Soal Jokowi 3 Periode? Mari Tenang Berembuk

Ribut Soal Jokowi 3 Periode? Mari Tenang Berembuk

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 3 Mar 2022
  • visibility 40
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh: Andre Vincent Wenas

Oke, mari kita ringkas fenomena politik ini biar sederhana. Pertama, beberapa kali Pak Jokowi sudah menyatakan posisinya, kira-kira begini: bahwa beliau tidak berminat untuk terus jadi presiden, mau itu soal 3 periode atau perpanjangan masa jabatan. Alasannya, ya tentu saja konstitusi. Undang Undang Dasar telah membatasinya.

Kedua, tapi dalam perkembangan akhir-akhir ini ada aspirasi rakyat yang menguat justru untuk perpanjangan masa jabatan atau bahkan mengamendemen UUD supaya bisa mengakomodasi aspirasi rakyat soal 3 periode itu.

Musababnya adalah: macam-macam. Ada yang suka dengan kinerja (prestasi) Jokowi sehingga mesti dilanjutkan, ada juga yang mengaitkannya dengan soal situasi negara gegara pandemi yang berimbas ke situasi politik-ekonomi global, regional dan lokal. Dan seterusnya, dan sebagainya.

Untuk poin yang kedua itu secara terang-terangan awalnya dipantik ke aras nasional oleh Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi).

Kemudian direifikasi oleh tiga parpol parlemen: PKB, Golkar dan PAN. Masing-masing via Ketumnya: Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan. Ketiga parpol itu punya total 187 kursi di DPR-RI.

Sekedar informasi, mekanisme (tata cara) amandemen (perubahan) UUD itu diatur Pasal 37 UUD’45, dan Peraturan MPR No. 1/2019 tentang Tata Tertib MPR-RI.

Usulan perubahan mesti diajukan kepada Pimpinan MPR oleh sekurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR atau 237 anggota. MPR-RI terdiri dari seluruh anggota DPR (575 orang) dan DPD (136 orang) sehingga total anggota MPR adalah 711 orang.

Kalau toh misalnya saja amandemen terjadi (dan berubah jadi 3 periode), tentu konsekuensinya adalah: Pak Jokowi bisa maju lagi, juga Ibu Megawati, juga Pak SBY, juga Pak Budiono, juga Pak JK, juga Pak Maruf Amin atau bahkan juga Pak Try Sutrisno. Pendeknya para mantan bisa ikut kontestasi lagi, asalkan sehat jasmani dan rohani.

Lalu wacana ini jadi ramai di ruang publik.

Ramainya ada yang bergaya intelektual dengan membangun wacana yang sehat. Tapi ada juga yang bergaya preman, dengan marah-marah dan memaki-maki di media-sosial. Masing-masing tentu dengan motifnya sendiri-sendiri.

Yang menolak amandemen pasti punya alasan dan motifnya mengapa mesti tetap di 2024, dan yang pro-amandemen juga punya alasan dan kepentingan mengapa mesti diperpanjang atau diubah periodenya.

Terhadap “keramaian” ini bagaimana suara dari istana? Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini (Senin, 28 Februari 2022) sudah menegaskan bahwa pemerintah tidak tahu soal bergulirnya wacana penundaan Pemilu 2024 seperti yang disampaikan sejumlah elite politik maupun tokoh publik belakangan ini.

Jadi bagaimana ini?

Begini saja. Sementara ini kan yang sudah jelas (definitif) adalah UUD’45 yang bilang pemilu (pilpres) tiap 5 tahun. Lalu UU Pemilu serta keputusan KPU sudah bilang bahwa tahun 2024 (di hari kasih sayang 14 Februari nanti) bakal ada pemungutan suara. Agenda pendaftaran bakal pasangan capres dan cawapres itu pada tanggal 7—13 September 2023.

Sekarang di tahun 2022, menuju ke September 2023 itu masih ada waktu sekitar setahun setengah lebih. Apa yang bakal terjadi di kurun waktu ini kita belum tahu persis. Kecuali Tuhan.

Nah, berpijak pada landasan yang sementara ini sudah jelas (definitif) itu tadi, bukankah sebaiknya kita sebagai rakyat mulai berembuk saja dengan tenang dan elegan.

Berembuk untuk apa? Ya berembuk untuk mencari penerus Pak Jokowi. Supaya gerak langkah pembangunan ini bisa terus berjalan di atas landasan kerja politik kesejahteraan, politik bersih dan politik keterbukaan. Itulah kriteria calon pemimpinnya.

Rembuk rakyat ini adalah juga bagian dari pendidikan (edukasi) publik tentang cara berpolitik yang cerdas dan matang. Memilih bakal pemimpin yang terbaik dari antara pilihan lain yang juga baik adanya.

Janganlah sampai nantinya lahir pemimpin yang bodoh gegara pemilihnya yang juga bodoh.

Sekaligus, rembuk rakyat yang dilaksanakan secara elegan, kita bakal mampu untuk (nantinya) bisa memilih dengan bijak. Lantaran sudah cerah. Tidak membeli kucing dalam karung.

Democracy cannot succeed unless those who express their choice are prepared to choose wisely. The safeguard of democracy, therefore, is education.” – Franklin D. Roosevelt.

#RembukRakyat #MemilihPemimpinTerbaik

Kamis, 3 Maret 2022

Penulis merupakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis (LKS) PERSPEKTIF, Jakarta

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Perusahaan Domisili Jakarta Diimbau Lakukan ‘Work From Home’

    Perusahaan Domisili Jakarta Diimbau Lakukan ‘Work From Home’

    • calendar_month Sel, 2 Sep 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Loading

    Imbauan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor e-0014/SE/2025 dan bersifat situasional, sehingga penerapan WFH tidak diwajibkan bagi seluruh perusahaan, melainkan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.   Jakarta | Pasca-demonstrasi anarkis yang terjadi di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia pada tanggal 28—29 Agustus 2025, maka beberapa daerah memberlakukan sistem belajar dan bekerja dari rumah. Akibat […]

  • Gubernur Viktor : Pemimpin & ASN Harus Mengabdi dengan Semangat Militan

    Gubernur Viktor : Pemimpin & ASN Harus Mengabdi dengan Semangat Militan

    • calendar_month Rab, 18 Des 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Seorang manusia itu hebat kalau dia berkarya dan punya jiwa yang militan. Orang militan itu, dia tidak peduli terhadap hambatan yang ada. Dia tahan terhadap berbagai tekanan dan tantangan. Tidak mudah menyerah. Kalau dengan semangat militan pasti kita bisa capai tujuan. Baca : http://gardaindonesia.id/2019/12/16/anugerah-satya-lencana-karya-satya-bagi-asn-gubernur-viktor-asn-harus-fokus-kerja/ Demikian dikatakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat […]

  • 12 Butir Suara Anak Indonesia dalam Hari Anak Nasional 2020

    12 Butir Suara Anak Indonesia dalam Hari Anak Nasional 2020

    • calendar_month Jum, 24 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Sejak pandemi Covid-19 melanda, hampir semua masyarakat merasakan dampaknya, termasuk anak-anak. Mereka dihadapkan pada perubahan pola hidup, namun tetap harus diupayakan terpenuhi hak-haknya, bergembira, sehat, kuat, penuh kreativitas, tetap ceria, dan semangat menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam naungan perlindungan keluarga. Mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dan tagline “Anak Indonesia […]

  • 49 Orang Tewas dalam Penembakan di Christchurch Selandia Baru

    49 Orang Tewas dalam Penembakan di Christchurch Selandia Baru

    • calendar_month Sab, 16 Mar 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Loading

    Selandia Baru, Garda Indonesia | KBRI Wellington terus melakukan monitoring dan menyiapkan bantuan kekonsuleran terhadap peristiwa penembakan yang terjadi di Christchurh pada hari ini, Jumat/15 Maret 2019 di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood. Informasi terkini yang berhasil dihimpun oleh KBRI Wellington, pada pukul 23.30 waktu Selandia Baru yakni dari 6 (enam) WNI yang diketahui berada […]

  • Komisaris & Direksi Bank NTT Berani ‘Pink’ dan Turun ke Jalan di ‘Valentine Day’

    Komisaris & Direksi Bank NTT Berani ‘Pink’ dan Turun ke Jalan di ‘Valentine Day’

    • calendar_month Jum, 14 Feb 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Warna pink sering kali dikaitkan dengan hal-hal yang romantis karena warnanya yang lembut dan dikaitkan dengan Hari Valentin, warna ini bukan berasal dari bunga mawar yang notabene sering dijadikan sebagai hadiah di hari kasih sayang. Warna pink juga jadi latar kegiatan Bank NTT pada momentum Valentine Day pada Jumat, 14 Februari […]

  • Satu dalam Kebersamaan

    Satu dalam Kebersamaan

    • calendar_month Ming, 10 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 79
    • 0Komentar

    Loading

    Penulis : Melkianus Nino Pagi yang indah, duduk di beranda rumah di antara kursi kosong ditemani segelas teh hangat. Sebatang pena dan sebuah buku. Aku sangat merindu rumah belajar, ingin berseragam. Bibir keruh telah dibasahi seteguknya. Aroma khas, melalang buana; sungguh telah menemani aku, pena, dan buku. Di balik pagar bonsai kuning, memamerkan kilap menguning. […]

expand_less