Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Adiknya Membantah, Prabowo Tak Punya Kebun Sawit

Adiknya Membantah, Prabowo Tak Punya Kebun Sawit

  • account_circle Rosadi Jamani
  • calendar_month 6 jam yang lalu
  • visibility 92
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh : Rosadi Jamani

Prabowo Subianto ini memang bukan tokoh sembarangan. Dalam satu tarikan napas, ia bisa tampil sebagai presiden tegas penyelamat hutan. Dalam tarikan napas lain, ia bisa menjelma, menurut para penuduh, sebagai raja sawit gaib yang berkuasa dari balik kabut Aceh. Pilihannya cuma dua, Prabowo adalah korban fitnah paling tragis dalam sejarah republik, atau justru pesulap agraria paling rapi yang pernah kita punya.

Di panggung pertama, berdirilah Hashim Djojohadikusumo, sang adik kandung sekaligus tameng hidup. Seharian kemarin, Hashim berteriak lantang di depan kamera, Prabowo tidak punya satu hektare pun kebun sawit di Indonesia. Nol. Nihil. Kosong seperti dompet rakyat jelang tanggal tua. Semua tuduhan, kata Hashim, hanyalah kerja influencer bayaran, bot media sosial, dan para koruptor sawit ilegal yang sedang panik karena 3,7 juta hektare kebun haram mereka mulai digusur negara. Logikanya mantap, lae. Kalau mafia sawit ketar-ketir, ya presidennya yang diserang duluan.

Tapi cerita republik tak pernah sesederhana siaran pers. Di sisi lain, JATAM muncul dengan peta, data, dan alis terangkat. Melky Nahar dan kawan-kawan menyebut PT Tusam Hutani Lestari, yang dikaitkan dengan Prabowo, sebagai bagian dari masalah ekologis Aceh. Lahan HTI puluhan ribu hektare di Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, sampai Aceh Utara dituding ikut menggerus hulu sungai. Tambang ada, sawit ada, banjir pun datang dengan gagah berani, Desember 2025.

Dasarnya apa? Jangan lupa arsip republik itu kejam. Di debat Pilpres 2019, Prabowo sendiri mengakui punya ratusan ribu hektare lahan. Katanya sih untuk kehutanan, bukan sawit. Tapi Jokowi waktu itu langsung menyebut angka dengan nada hafal di luar kepala, 120 ribu hektare di Aceh Tengah, 220 ribu di Kalimantan Timur. Seperti zombie yang tak pernah mati, isu itu bangkit lagi saat banjir datang, ditambah narasi viral, sebagian HTI itu sudah menjelma jadi kebun sawit ilegal, luasnya katanya tujuh kali Singapura. Entah ini data atau dongeng TikTok, publik keburu panas.

Aktivis lain ikut nimbrung. Ada yang menuntut permintaan maaf, ada yang mengingatkan pernyataan lama Prabowo bahwa sawit itu sama saja dengan pohon hutan. Alam rupanya tidak setuju, lalu menjawab dengan banjir bandang. Media pun terbelah, satu sisi teriak “lahan sawit milik Prabowo!”, sisi lain berbisik “itu hoaks murahan.” Sementara Prabowo sendiri tampil tenang, bahkan menyerahkan puluhan ribu hektare lahan untuk sanctuary gajah Sumatra. Pesannya jelas, mana mungkin raja sawit, wong gajah saja dikasih rumah.

Yang paling menarik, wak, justru keheningannya. Tidak ada laporan polisi. Tidak ada somasi ke JATAM. Padahal kata Hashim, ini fitnah keji dan serangan terorganisir. Tapi balasannya cuma bantahan di podium politik dan acara Natal. Publik pun bertanya-tanya sambil menyeruput kopi, kenapa tidak dibawa ke ranah hukum? Takut boomerang dan membuka detail kepemilikan lahan? Atau presiden baru ingin terlihat dewasa, kebal kritik? Atau jangan-jangan, ini memang drama yang dibiarkan hidup agar rakyat sibuk debat sawit, sementara agenda lain melenggang mulus?

Akhirnya, Prabowo berdiri di persimpangan mitos. Ia bisa dibaca sebagai penguasa sawit tersembunyi yang terlalu rapi untuk ketahuan. Atau sebagai korban konspirasi mafia sawit yang tak rela lahannya disapu negara. Semua data sudah berserakan, HTI ratusan ribu hektare, debat 2019, bantahan Hashim, tuduhan JATAM, banjir Desember 2025, sanctuary gajah, dan 3,7 juta hektare sawit ilegal yang katanya direbut pemerintah.

Silakan pilih versi kebenaranmu sendiri, wak. Atau terima saja satu kenyataan pahit, di negeri ini, kebenaran itu mirip kebun sawit, tumbuh subur di mana-mana, mengilap dari jauh, tapi begitu ditanya, “punya siapa?”, semua mendadak saling tunjuk ke hutan.(*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Penulis: Rosadi Jamani

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pesepeda Tour De Entente Donasi Korban Banjir Nagekeo

    Pesepeda Tour De Entente Donasi Korban Banjir Nagekeo

    • calendar_month Kam, 18 Sep 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 187
    • 0Komentar

    Loading

    Usai diumumkan para pemenang etape ketujuh ini, para juara langsung menyerahkan donasi untuk warga terdampak bencana alam Nagekeo yang diterima langsung oleh Gubernur NTT, Melki Laka Lena.   Ende | Etape ketujuh Tour De Entente yang juga merupakan charity race untuk korban bencana banjir bandang di Kabupaten Nagekeo ini dimenangkan oleh Matejj Drinovec yang tergabung […]

  • Peran Ibu Sebagai “Manajer Keluarga” dalam Pencegahan Covid-19

    Peran Ibu Sebagai “Manajer Keluarga” dalam Pencegahan Covid-19

    • calendar_month Sen, 28 Sep 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 83
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Perempuan khususnya seorang ibu, memiliki peran penting untuk terlibat menjaga agar keluarga tidak terpapar Covid-19. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan peran aktif perempuan terutama ibu dalam konteks keluarga dan rumah tangga, merupakan kunci pertahanan kesehatan keluarga dari paparan Covid-19. Baca juga : http://gardaindonesia.id/2020/09/25/keluarga-makin-terdampak-covid-19-ini-arahan-presiden-kepada-menteri-pppa/ “Kalau kita bicara […]

  • Program Iptek Bagi Produk Ekspor (IbPE) Politeknik Negeri Kupang Untuk UKM Nice Handycraft

    Program Iptek Bagi Produk Ekspor (IbPE) Politeknik Negeri Kupang Untuk UKM Nice Handycraft

    • calendar_month Sab, 9 Jun 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 68
    • 0Komentar

    Loading

    Kota Kupang, gardaindonesia.id – Program Iptek Bagi Produk Ekspor (IbPE) Kerajinan Tangan (Handycraft) berbahan limbah perca kain tenun ikat merupahkan pengabdian masyarakat dengan skema Iptek sebagai Produk Ekspor dari Kemenristek Dikti melalui Politeknik Negeri Kupang dibawah Pengawasan Tim Pelaksana Jurusan Teknik Elektro. Ketua Tim Pelaksana Petrisia Widyasari Sudarmadji, S.Kom, M.Si dengan anggota tim, Rocky Yefrenes Dillak, […]

  • Cegah Anak Terlibat dalam Jaringan Terorisme

    Cegah Anak Terlibat dalam Jaringan Terorisme

    • calendar_month Jum, 30 Nov 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Loading

    Palembang, gardaindonesia.id | Anak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Walaupun anak telah diberikan jaminan perlindungan oleh UUD Tahun 1945 dan Undang-Undang Perlindungan Anak, namun kondisi di masyarakat masih ada yang memanfaatkan anak untuk kepentingan tertentu. Anak dibujuk, didoktrin untuk dilibatkan dalam tindakan yang melanggar peraturan perundang-undangan, seperti dalam jaringan […]

  • Wujud Prestasi BKD NTT – Luncurkan ‘Assessment Center’

    Wujud Prestasi BKD NTT – Luncurkan ‘Assessment Center’

    • calendar_month Sen, 4 Okt 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 72
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menyampaikan apresiasi Kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTT dan seluruh jajaran yang membuat sebuah prestasi untuk menunjukkan sebuah kemajuan kualitas pelayanan seluruh ASN pada lingkup Pemprov NTT. Hal tersebut disampaikan Gubernur Viktor saat peresmian Assessment Center dan peluncuran Penilaian Kompetensi Berbasis CAT, pada Senin, […]

  • Pegawai KPK Menjadi ASN, 18 dari 75 Orang TMS Ikut Diklat Dapat STTP

    Pegawai KPK Menjadi ASN, 18 dari 75 Orang TMS Ikut Diklat Dapat STTP

    • calendar_month Jum, 20 Agu 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Sebanyak 1.351 orang mengikuti proses pengalihan pegawai KPK menjadi ASN. Pada proses tersebut 1.274 dinyatakan memenuhi syarat (MS) dan 1.271 pegawai telah dilantik sebagai ASN pada tanggal 1 Juni 2021. Disisi lain, Pegawai KPK yang tidak memenuhi syarat (TMS) untuk menjadi ASN sebanyak 75 orang. 24 orang telah mendapatkan kesempatan untuk […]

expand_less