Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Catholic Relief Services Bantu Warga Rentan NTT via INCIDENT

Catholic Relief Services Bantu Warga Rentan NTT via INCIDENT

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sab, 3 Agu 2024
  • visibility 49
  • comment 0 komentar

Loading

Kupang | Catholic Relief Services (CRS) melaksanakan program INCIDENT (Increasing Resiliency through Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation) yang berlokus di Kabupaten Belu, Flores Timur dan Lembata sejak tahun 2022 dan berakhir pada Agustus 2024.

Pasca-tahun kedua berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga mitra kerja lokal seperti CIS Timor meningkatkan ketangguhan masyarakat di Kabupaten Lembata, Flores Timur dan Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program  INCIDENT yang didanai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), maka dihelat  lokakarya penutupan Program INCIDENT, “Bersama Membangun Masa Depan yang Berdaya” pada Kamis, 1 Agustus 2024 di Hotel Aston Kupang.

Lokakarya ini dihadiri sekitar 150 orang pemangku kepentingan kunci di sektor pengelolaan bencana yang terdiri dari perwakilan pemerintah, donor, mitra kerja dan peserta program INCIDENT, serta melibatkan program CRS lainnya yang masih berlangsung di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Adapun lokakarya ini dihelat untuk menguatkan kerja sama dan memupuk keterlibatan bermakna pemangku kepentingan yang lebih luas, sehingga dapat menjadi pijakan kuat dalam upaya penguatan ketangguhan masyarakat terhadap risiko bencana di NTT di masa depan.

Selain itu, acara  ini juga dimaksudkan untuk membagikan pembelajaran, praktik baik dan keberhasilan Program INCIDENT dan program-program CRS lainnya yang dilaksanakan di wilayah NTT. Pembelajaran yang didapatkan selama masa pelaksanaan program disajikan  dalam bentuk pameran foto dan pemutaran video cerita perubahan, serta gelar wicara dengan peserta program yang sukses mengatasi tantangan kerentanan bencana dan berhasil menjadi inspirasi masyarakat sekitar tempat tinggalnya.

Perwakilan USAID/BHA, Yusak Oppusunggu, Program Specialist  menyampaikan harapannya terhadap hasil yang telah dicapai bersama dalam membangun ketahanan di tiga kabupaten dapat ditiru dan menjadi contoh baik di daerah lain untuk membangun ketangguhan di Nusa Tenggara Timur.

Country Manager CRS Indonesia, Yenni Suryani menyampaikan bahwa program CRS tidak hanya menyasar agar program terlaksana dengan lancar, namun juga agar berhasil memiliki dampak yang berkelanjutan. ”Pelaksanaan program di CRS tidak dimaksudkan untuk berhenti pada pelatihan dan praktik semata, tetapi terpatri dalam kesadaran masyarakat sehingga menjadi kebiasaan yang rutin dijalankan. Untuk mendukung hal tersebut, selain bekerja di masyarakat,” ujarnya.

Pose bersama saat sesi lokakarya penutupan Program INCIDENT, “Bersama Membangun Masa Depan yang Berdaya”

Program INCIDENT secara paralel berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan adanya dukungan yang memadai terhadap upaya peningkatan ketangguhan bencana di NTT.

Sementara, Pj Gubernur NTT menyampaikan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan, yang telah berkolaborasi mendukung upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana masyarakat NTT.

Program INCIDENT ditutup secara simbolis oleh CRS Indonesia dengan menyerahkan buku foto pembelajaran dan kisah perubahan penting yang terjadi di masyarakat.

Output Program INCIDENT di NTT

Program INCIDENT berhasil merumuskan 15 Kajian Risiko dan Rencana Aksi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di 15 desa dampingannya, berkontribusi secara bermakna untuk memperkuat dokumen kebijakan dan rencana PRB di Kabupaten Lembata, Flores Timur dan Belu, telah melatih setidaknya 8.658 petani untuk mempraktikkan pertanian cerdas iklim di desa dampingannya, serta membentuk 47 kelompok simpan pinjam internal masyarakat (SILC) yang mendorong sekiranya 870 peserta program untuk lebih siap menghadapi guncangan ekonomi di saat darurat, dengan total aset lebih dari Rp.1 miliar kurun waktu 2 (dua) tahun pelaksanaan program INCIDENT.

Kiprah CRS di Indonesia

Catholic Relief Services (CRS) adalah sebuah organisasi kemanusiaan internasional milik komunitas Gereja Katolik Roma di Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1943 oleh uskup-uskup Amerika Serikat, organisasi ini memberikan bantuan kepada 80 juta orang di lebih dari 100 negara dan teritori di benua AfrikaAsiaAmerika LatinTimur Tengah dan Eropa Timur.

Sebagai salah satu anggota Caritas Internationalis – jaringan dunia organisasi-organisasi kemanusiaan Katolik – CRS memberikan bantuan dalam situasi-situasi darurat dan membantu masyarakat di negara-negara yang sedang berkembang untuk keluar dari lingkaran kemiskinan melalui prakarsa-prakarsa pembangunan yang bersandar pada kekuatan masyarakat itu sendiri dan yang bersifat terus-menerus. Bantuan didasarkan sepenuhnya pada kebutuhan, bukan latar belakang ras, kepercayaan maupun kewarganegaraan.

CRS telah bekerja di Indonesia sejak 1957, melalui Memorandum Saling Pengertian (MSP) dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk membantu masyarakat menjadi lebih mandiri dan tangguh melalui pelaksanaan program di bidang pengurangan risiko bencana, adaptasi perubahan iklim, peningkatan mata pencarian, hunian yang aman dan bantuan kemanusiaan pasca bencana. CRS bekerja sama dengan pemangku kepentingan di semua tingkatan dalam melaksanakan programnya, dan berkomitmen mendorong penguatan kepemimpinan di tingkat lokal (local leadership). (*)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pantau Lokasi Pasca–Banjir Tasain, Pj Bupati Belu: Rumah Hanyut Bangun Baru

    Pantau Lokasi Pasca–Banjir Tasain, Pj Bupati Belu: Rumah Hanyut Bangun Baru

    • calendar_month Ming, 11 Apr 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | Penjabat Bupati Belu, Drs. Zakarias Moruk, M.M. bersama pimpinan OPD teknis memantau langsung kondisi lokasi pasca–bencana banjir di Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu, 10 April 2021. Selain itu, Pj. Bupati mengecek dan memastikan ketersediaan logistik, termasuk pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat–obatan di Posko […]

  • Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan, Presiden: Kita Lihat Rekam Jejak

    Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan, Presiden: Kita Lihat Rekam Jejak

    • calendar_month Kam, 16 Jun 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo resmi melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan untuk sisa masa jabatan periode tahun 2019—2024, pada Rabu, 15 Juni 2022, di Istana Negara. Menurut Presiden Jokowi, Zulkifli Hasan memiliki rekam jejak dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah perdagangan di tanah air, utamanya terkait kebutuhan pokok di dalam […]

  • Menuju Desa Sentra Hortikultura, Petani Milenial Kupang Barat Kontinu Dibina Tim PKM Faperta Undana

    Menuju Desa Sentra Hortikultura, Petani Milenial Kupang Barat Kontinu Dibina Tim PKM Faperta Undana

    • calendar_month Sen, 11 Okt 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sekitar 8 (delapan) anak muda kisaran umur 20—30 tahun yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) Oematkuli di Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kontinu memperoleh pendampingan dari Tim PKM Fakultas Pertanian (Faperta), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. Selain di Kelurahan Oenesu, Tim PKM Faperta Undana […]

  • Pjs. Bupati Belu Terima Rekomendasi KASN tentang Sanksi Bagi 9 Camat

    Pjs. Bupati Belu Terima Rekomendasi KASN tentang Sanksi Bagi 9 Camat

    • calendar_month Sel, 3 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | “Rekomendasi KASN-nya sudah ada, diberikan kepada pejabat pembina kepegawaian daerah untuk menjatuhkan sanksi kepada 9 camat yang bermasalah. Jenis sanksinya tentu sama karena terlibat dalam titik kegiatan yang sama,” ungkap Pjs. Bupati Belu, Zakarias Moruk saat ditemui awak media di ruang kerjanya, pada Selasa siang, 3 November 2020. Dalam rekomendasi KASN […]

  • Ranperda Inisiatif Disabilitas Dibahas DPRD Belu & Kanwil Kemenkumham NTT

    Ranperda Inisiatif Disabilitas Dibahas DPRD Belu & Kanwil Kemenkumham NTT

    • calendar_month Sab, 14 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Loading

    Belu-NTT, Garda Indonesia | Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Banperda) DPRD Belu berkonsultasi dengan Camat dan masyarakat Tasifeto Barat berkaitan dengan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Inisiatif Kabupaten Belu Tahun 2020 tentang Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas (PD) di Aula Kantor Camat Tasifeto Barat – Kimbana, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu, […]

  • Bupati Ende Tutup Akses Masuk Keluar, Marius : Kebijakan Itu Harus Bersinergi

    Bupati Ende Tutup Akses Masuk Keluar, Marius : Kebijakan Itu Harus Bersinergi

    • calendar_month Rab, 29 Apr 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Banyak cara dilakukan setiap pemimpin untuk menekan laju penyebaran Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di daerahnya masing-masing. Salah satu contoh nyata kebijakan yang diambil Bupati Ende, Drs. H. Haji Djafar Achmad yang menutup jalur darat, laut dan udara di Kabupaten Ende – Flores Provinsi NTT. Kebijakan ini berlaku hingga 31 […]

expand_less