Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kesehatan Pola Hidup » Gerakan Cuci Tangan Masif dan Massal Putuskan Penularan Covid-19

Gerakan Cuci Tangan Masif dan Massal Putuskan Penularan Covid-19

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 11 Jun 2020
  • visibility 37
  • comment 0 komentar

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Menjalankan adaptasi kebiasaan baru secara disiplin mungkin tidak semudah mengucapkannya. Ini ditandai masih adanya penularan Covid-19 di masyarakat. Perubahan perilaku untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru masih menjadi tantangan.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Dokter Reisa Broto Asmoro menyampaikan bahwa masih ada yang belum disiplin menerapkan hal tersebut. Ia mengajak semua pihak untuk melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan disiplin sebagai adaptasi kebiasaan baru.

Hal tersebut beralasan mengingat antivirus atau vaksin Covid-19 belum ditemukan sampai sekarang, Berbagai uji coba masih dilakukan dengan teliti. Namun, belum dapat dipastikan waktu vaksin yang efektif dapat melindungi manusia dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini.

“Menurut pakar kesehatan masyarakat, perlindungan yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar dr. Reisa saat konferensi pers di Gugus Tugas Nasional, Jakarta, pada Kamis, 11 Juni 2020.

Dokter Reisa mengajak semua pihak untuk melakukan bersama-sama gerakan untuk mencuci tangan secara masif dan massal. Ia mengatakan, “Ini bukan hanya dapat memutus penularan Covid-19 tetapi dapat meningkatkan infrastruktur perilaku hidup bersih sehat.”

Data survei BPS 2019 mencatat proporsi populasi perkotaan yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun mengalir di Indonesia masih di bawah 80%. “Angka lebih rendah lagi di populasi pedesaan. Maka mari jadikan gerakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir gerakan melawan Covid-19, sekaligus membangun sarana kesehatan untuk kepentingan semua orang,” ujarnya.

Ia mengutip pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Masyarakat dapat mengatasi pandemi ini secara bergotong royong. “Bersatu bekerja sama melawan Covid-19. Di saat seperti ini, kebersamaan kita diuji, kebersamaan dan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin yang ketat,” tambahnya.

“Menurut Presiden Joko Widodo melakukannya dengan rajin dan bersama-sama membuat kita aman dari Covid-19 dan produktif. Masyarakat tetap sehat negara tetap kuat,” kata Dokter Reisa.

Sementara itu, ia kembali mengingatkan bahwa perilaku yang mengurangi risiko penularan merupakan tameng. Tak hanya cuci tangan, tetapi juga melakukan protokol kesehatan lainnya dan mengonsumsi nutrisi dan perilaku hidup sehat akan membuat kita tetap kuat untuk melawan Covid-19. Demikian ucapnya, mengutip pesan Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo.

Pentingnya Cuci Tangan

Mencuci tangan sangat penting mengingat bagian tubuh kita itu sebagai media pembawa kuman. Reisa mengingatkan bahwa mencuci tangan, sebagai salah satu protokol kesehatan, harus sering dilakukan dengan baik dan benar.

“Lebih dari 1000 jenis kuman, baik itu bakteri, virus dan jamur dapat terbawa ke tangan kita,” ungkapnya seraya menyampaikan bahkan dokter dan tenaga kesehatan lain yang bekerja di rumah sakit memiliki risiko lebih besar.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tangan yang sering menyentuh dan memegang benda bisa saja menularkan. “Apabila tangan kita sudah terpapar dan tangan kita memegang mata, hidung dan mulut, dipastikan virus akan masuk ke tubuh kita,” katanya.

Ia mengatakan bahwa sejumlah studi menyebutkan bahwa virus dapat bertahan sampai dengan 72 jam di atas permukaan plastik dan steinless steel atau besi tahan karat. Sedangkan pada permukaan tembaga, virus dapat bertahan 4 jam, dan kurang dari 24 jam pada kertas karton.

“Jadi selalu ingat sering-sering untuk mencuci tangan. WHO menyarankan tujuh langkah cuci tangan yang benar, yaitu selama 20 detik,” ujar Reisa.

Ia menambahkan bahwa apabila tidak dapat segera mencuci tangan, kita dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol. “Jadi kemanapun kita pergi selalu membawa hand sanitizer,” pintanya. (*)

Sumber berita dan foto (*/Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bantuan Berjarak di NTT, DPPPA Gandeng JNE Kirim Gratis ke 10 Kabupaten

    Bantuan Berjarak di NTT, DPPPA Gandeng JNE Kirim Gratis ke 10 Kabupaten

    • calendar_month Sab, 17 Okt 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sekitar 650 penerima manfaat program Bersama Jaga Keluarga Kita (Berjarak) dari Kementerian PPPA bakal segera memperolehnya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi NTT, dalam hal ini kelompok spesifik masyarakat yaitu kaum perempuan, lansia, penyandang disabilitas dan anak-anak maupun keluarga yang terkena dampak pandemi Covid-19 yang masuk dalam kategori […]

  • Paus Kunjungi Timor Leste 9 Sept, Pertamina Siaga BBM di 21 SPBU

    Paus Kunjungi Timor Leste 9 Sept, Pertamina Siaga BBM di 21 SPBU

    • calendar_month Ming, 8 Sep 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang | Pertamina Patra Niaga menjamin kesiapan energi bahan bakar minyak (BBM) di jalur lintas Timor Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi disiapkan menjelang kunjungan pimpinan umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus ke Timor Leste pada Senin, 9 September 2024. Mengantisipasi kebutuhan energi terkait mobilitas masyarakat khususnya umat Katolik di wilayah Kupang dan sekitarnya  yang hendak ke […]

  • Abu Janda : Si Penjaga Kebinekaan Indonesia

    Abu Janda : Si Penjaga Kebinekaan Indonesia

    • calendar_month Ming, 31 Jan 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Loading

    Oleh: Rudi S Kamri Abu Janda atau Permadi Arya adalah salah satu sahabat saya yang unik dan nyentrik. Saat bicara dengan dia apalagi yang berkaitan dengan kebangsaan dan nasionalisme dia akan antusias, ekspresif seolah seluruh tubuhnya ikut bergerak dan berbicara. Apalagi saat diajak diskusi masalah intoleransi dan radikalisme, dia pasti meledak-ledak, reaktif dan terlihat dengan […]

  • BNPB : 1.999 Kejadian Bencana di Tahun 2018,Ribuan Korban Meninggal

    BNPB : 1.999 Kejadian Bencana di Tahun 2018,Ribuan Korban Meninggal

    • calendar_month Kam, 25 Okt 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta,gardaindonesia.id | Indonesia adalah negara yang rawan bencana. Berbagai bencana selalu menyertai setiap tahunnya. Tren bencana juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Tingginya bahaya bencana, seperti gempa, tsunami, erupsi gunungapi, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, puting beliung, dan cuaca ekstrem, juga masih tingginya kerentanan dan masih rendahnya kapasitas menyebabkan tingginya risiko bencana. […]

  • Glenn Fredly Meninggal, Keluarga Pinta Pelayat Tak Hadiri Prosesi Pemakaman

    Glenn Fredly Meninggal, Keluarga Pinta Pelayat Tak Hadiri Prosesi Pemakaman

    • calendar_month Kam, 9 Apr 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Mozes Latuihamallo, Perwakilan Keluarga dari Penyanyi Berbakat asal Ambon, Glenn Fredly menyampaikan kabar duka yang mendalam atas berpulangnya putra, saudara, kerabat, teman, dan sahabat bagi semua, Glenn Fredly yang bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo pada Rabu, 8 April 2020, pukul 18.47 WIB dalam usia 44 tahun di Rumah Sakit Setia […]

  • Kadin Indonesia Dorong Skema UMKM Naik Kelas Secara Nasional

    Kadin Indonesia Dorong Skema UMKM Naik Kelas Secara Nasional

    • calendar_month Ming, 26 Jan 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Loading

    Jakarta, Garda Indonesia | Sesuai data BPS dan Kementrian Koperasi & UKM, bahwa 99,99% pelaku usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dari pelaku UMKM, didominasi Usaha Mikro (98,7%) dari total UMKM, yaitu usaha dengan omzet (penjualan) di bawah Rp.300 juta per tahun. Suatu perimbangan jumlah pelaku usaha yang belum ideal dalam […]

expand_less