Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Hari Guru Tahun 2019, Pemda & DPRD Sumba Barat Daya Kunjungi SD

Hari Guru Tahun 2019, Pemda & DPRD Sumba Barat Daya Kunjungi SD

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 26 Nov 2019
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Tambolaka, Garda Indonesia | Momen Hari Guru Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) melakukan kunjungan bersama ke sejumlah Sekolah Dasar (SD) yang menjadi dampingan Program INOVASI di Kabupaten Sumba Barat Daya , pada Senin pagi, 25 November 2019.

Wakil Bupati SBD Marthen Christian Taka, Tim INOVASI serta sejumlah perwakilan dari beberapa instansi lingkup Pemda SBD yakni Bappeda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Komisi C DPRD Sumba Barat Daya– Bidang Pendidikan, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, dan LSM mitra INOVASI turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Kunjungan (monitoring) bersama ini bertujuan untuk memperkenalkan program penguatan guru kelas awal sekolah dasar dan dampak yang dirasakan oleh sekolah maupun yang dapat dilihat oleh pihak di luar sekolah, serta apa yang masih perlu ditingkatkan. Selain itu, kehadiran Pemda dan Komisi C DPRD diharapkan dapat meningkatkan sinergitas antar dua lembaga dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di SBD, khususnya pada jenjang pendidikan dasar.

Sasaran monitoring ini adalah bagaimana implementasi dan dampak Program Numerasi Kelas Awal di 6 SD yaitu SD Inpres Kadula, SD Inpres Ndapa Taka, SD Inpres Pogolede, SD Inpres Poma, SD Masehi Wee Rame, dan SD Negeri Mata Wee Karoro.

Peserta monitoring dibagi dalam 3 (tiga) kelompok di mana setiap kelompok mengunjungi masing-masing 2 sekolah. Masing-masing kelompok terdiri dari 5—6 orang yang mewakili instansi/lembaga yang hadir. Wabup Taka tergabung dalam kelompok yang mengunjungi SD Inpres Pogolede dan SD Inpres Poma.

Kegiatan berlangsung dari pagi hingga siang hari. Usai kunjungan, semua peserta monitoring berkumpul di Hotel Sinal Tambolaka untuk memaparkan hasil temuan selama kunjungan. Wabup Taka membuka diskusi dengan menekankan bahwa mendidik anak-anak bukanlah hal yang mudah sehingga membutuhkan kesabaran.

“Proses ini (mendidik anak-anak) tidak sama dengan proses membangun lainnya. Dibutuhkan kesabaran dan seni dalam melakukannya sehingga semangat belajar itu muncul dari anak-anak itu sendiri,” ujarnya. Menurutnya, anak-anak sekarang ini berbeda dengan anak-anak pada zamannya sehingga untuk mendidiknya, perlu dilakukan inovasi.

Mewakili tim Komisi C DPRD SBD – Bidang Pendidikan, Alfonsus Yamba Kodi menyoroti kurangnya sarana prasarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah yang ia kunjungi. Salah satu sekolah yang ia kunjungi, SD Inpres Kadula yang berlokasi tidak jauh dari kompleks perkantoran Pemda SBD, memang memiliki kondisi ruang kelas yang tidak memadai. Kelas 1 dan 2 digabung dalam satu ruangan dan hanya dipisahkan oleh sekat sederhana sehingga pembelajaran menjadi tidak efektif. “Sekolah-sekolah yang ada di sekitar kantor pemda harusnya menjadi sekolah contoh karena itu menjadi barometer kualitas pendidikan (dasar) di SBD,” kata Alfonsus.

“Kalau kita melihat ini menjadi hal yang sangat urgen dan perlu penanganan, strategi dari sisi anggaran, saya rasa sah-sah saja kita mengangkat (isu) ini. Kami dari sisi lembaga, kalau itu mengarah pada perubahan sumber daya manusia, kami siap mendukung,” tambahnya.

Kemampuan numerasi anak SD di Sumba Barat Daya

Sementara itu, Ketua STKIP Wee Tebula, Wilhelmus Yape Kii lebih memfokuskan observasinya pada bagaimana guru mengajar di kelas. Menurut hasil pengamatannya, apa yang diaplikasikan oleh guru telah membawa dampak positif bagi perkembangan kemampuan siswa, khususnya pada kemampuan numerasi. Namun masih ada beberapa siswa yang masih membutuhkan perhatian lebih. “Saat di kelas, saya melihat masih ada siswa yang tidak dapat melakukan apa yang guru sampaikan. Dan saat saya memberi soal penjumlahan sederhana, mereka belum mampu menjawab,” ungkapnya.

Diakuinya, penggunaan media pembelajaran yang memanfaatkan barang-barang bekas sangat membantu siswa dalam belajar. “Saya melihat secara langsung manfaat penggunaan alat bantu ini. Misalnya, saat menggunakan tutup botol, siswa dapat menjawab soal operasi pengurangan yang diberikan guru, namun ketika diminta untuk menjawab soal yang sama tanpa menggunakannya, mereka bingung,” tambahnya.

Program Numerasi Kelas Awal di SBD berakhir pada bulan November 2019. Setelah melakukan observasi ke sekolah, Wabup Taka dan perwakilan instansi yang hadir berharap agar program ini dapat direplikasi ke SD lainnya di SBD. Merespon niat tersebut, Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda, Aurelius R. E. Nganggo mengimbau agar kemauan tersebut harus didukung dengan penganggaran yang sesuai. “Jangan kita hanya ingin perbaiki ini, perbaiki itu, tapi penganggaran tidak jalan,” tegasnya.

Sementara itu, Hironimus Sugi selaku Manajer Provinsi INOVASI untuk Sumba – NTT mengapresiasi partisipasi seluruh peserta monitoring bersama dan menyatakan dukungan tim INOVASI untuk menjangkau sekolah-sekolah lainnya di SBD. “Kami siap membantu secara teknis agar sekolah-sekolah yang lainnya juga dapat merasakan manfaat dari program ini,” ucapnya.

Tiga kelompok monitoring dalam sesi pemaparan hasil kunjungan

Hasil pemaparan pada sesi diskusi tersebut dituangkan dalam 7 poin rekomendasi yang akan diteruskan kepada Bupati dan Wakil Bupati, OPD terkait, serta DPRD SBD khususnya Komisi C yang membidangi pendidikan.

Berikut 7 (tujuh) poin rekomendasi tersebut:

Pertama, Mengalokasikan anggaran yang memadai untuk peningkatan mutu pembelajaran;

Kedua, Mengaktifkan Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai forum Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB), termasuk di dalamnya pelatihan-pelatihan guru berbasis KKG;

Ketiga, Memfasilitasi dukungan Kepala Dinas P&K melaui SK tentang pengangkatan Fasilitator Daerah INOVASI sebagai narasumber untuk penyebarluasan ke sekolah lain di tingkat kabupaten Sumba Barat Daya;

Keempat, Mendorong orangtua murid untuk menyediakan sarapan pagi kepada anak sebelum berangkat ke sekolah melalui Surat Edaran Bupati;

Kelima, Memastikan aspek sanitasi sekolah dan ketersediaan sarana air bersih ada di tiap sekolah melalui Perencanan Strategis Kabupaten dan Rencana Kerja Tahunan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Barat Daya;

Keenam, Memfasilitasi Surat Edaran Kepala Dinas P&K tentang pemetaan kemampuan membaca siswa sebagai langkah awal penuntasan masalah membaca;

Ketujuh, Memastikan dukungan penuh OPD terkait termasuk Komisi C – DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya dalam peningkatan kualitas pembelajaran. (*)

Penulis(*/Naskar Furiousan Hansam)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kepala BPJS Kupang : Jangan Takut Laporkan Faskes Layanan Buruk

    Kepala BPJS Kupang : Jangan Takut Laporkan Faskes Layanan Buruk

    • calendar_month Sab, 7 Jun 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Ario pun menjelaskan bahwa sistem pembayaran BPJS Kesehatan ke rumah sakit sudah menggunakan sistem paket (INA-CBGs). Artinya, biaya perawatan, konsultasi dokter, hingga obat-obatan sudah termasuk dalam satu paket pembayaran yang ditanggung BPJS Kesehatan.   Kupang | Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Kupang, Ario Trisaksono, mendorong masyarakat dan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) […]

  • Jokowi Beli Sepatu ‘Sneaker Fine Counsel’ dari Greysia Polii

    Jokowi Beli Sepatu ‘Sneaker Fine Counsel’ dari Greysia Polii

    • calendar_month Ming, 15 Agu 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Usai menerima kontingen Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, sekaligus menyerahkan bonus apresiasi bagi para atlet dan para pelatih, dengan mengedepankan protokol kesehatan ketat di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 13 Agustus 2021. Presiden Jokowi pun menerima penawaran dari peraih medali emas cabang bulu tangkis, Greysia Polii […]

  • Dukung Pemerintah, ‘Yellow Clinic’ Partai Golkar Makin Gencar Vaksinasi Warga Belu

    Dukung Pemerintah, ‘Yellow Clinic’ Partai Golkar Makin Gencar Vaksinasi Warga Belu

    • calendar_month Sab, 30 Okt 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Belu–NTT, Garda Indonesia | Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin gencar mewujudkan tekad membantu pemerintah guna mengejar target 80 persen vaksinasi seluruh masyarakat Belu pada Desember 2021. Partai besutan Airlangga Hartarto, melalui DPD II bersinergi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, dalam hal ini Puskesmas Ainiba melayani vaksinasi […]

  • Danlantamal VII Dukung Gerakan Nasional Tanam Sorgum

    Danlantamal VII Dukung Gerakan Nasional Tanam Sorgum

    • calendar_month Jum, 9 Sep 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VII Laksamana Pertama (Laksma) TNI Dr. Heribertus Yudho Warsono, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CIQnR., CIQaR., CRMP., dan Ketua Korcab VII DJA II Ny. Arie Yudho Warsono menghadiri kick off “Gerakan Nasional Penanaman Sorgum” via video conference (vicon), bertempat di Lahan Ketahanan Pangan Lantamal VII, […]

  • Kapolri Tunjuk Brigjen Pol Setyo Budiyanto Jadi Kapolda NTT

    Kapolri Tunjuk Brigjen Pol Setyo Budiyanto Jadi Kapolda NTT

    • calendar_month Sab, 18 Des 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Irjen Pol Lotharia Latif dimutasi menjadi Kapolda Maluku, tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2568/XII/2021 tanggal 17 Desember 2021. Irjen. Pol. Drs. H. Lotharia Latif, S.H., M.Hum. merupakan seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur sejak 3 Agustus 2020. Lotharia, lulusan akademi polisi (Akpol) 1988 […]

  • 20 Anak Positif Covid-19 dari 82 Kasus di Provinsi Nusa Tenggara Timur

    20 Anak Positif Covid-19 dari 82 Kasus di Provinsi Nusa Tenggara Timur

    • calendar_month Ming, 24 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Dari 82 orang yang positif Covid-19, kurang lebih ada 20 orang yang masuk dalam kategori anak yaitu usia 0 hingga 18 tahun. Ada beberapa klaster yang masuk kategori itu antara lain klaster Magetan dan klaster Sangkalala itu rata-rata masuk dalam kategori. Demikian pernyataan resmi dari Sekretaris I Gugus Tugas Percepatan Penanganan […]

expand_less