Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » Membangun Perbenihan Tanaman Pangan di NTT

Membangun Perbenihan Tanaman Pangan di NTT

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 25 Jul 2021
  • visibility 59
  • comment 0 komentar

Loading

Oleh : Emmanuel Richardo, S.P. Pengawas Benih Tanaman Ahli Muda Anggota Ikatan Pengawas Benih Tanaman Indonesia (IPBTI)

Sektor pertanian sampai saat ini masih menempati peringkat pertama dalam menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Nusa Tenggara Timur (NTT)  selama kurun waktu 2015—2019 di mana setiap tahunnya berada di angka yang mendekati 30%, tanaman pangan menyumbang antara 8—10% dibandingkan komoditi Pertanian lainnya seperti hortikultura (2,2—2,6%),  perkebunan (2,2—2,5%), Peternakan (9,1—9,4%) dan lain-lain. (sumber data Statistik Pertanian NTT 2019).

Hal tersebut tidak terlepas dari sumbangan pertanian dalam menyerap banyak tenaga kerja, usaha kecil, menengah dan mikro yang menggunakan hasil pertanian.

Nusa Tenggara Timur dengan intensitas curah hujan minim serta sumber air terbatas  menciptakan iklim kering sehingga berbanding lurus dengan lahan pertanian yang didominasi oleh pertanian lahan kering di mana terdapat lahan pertanian bukan sawah sebanyak 3.852.725 ha sedangkan luas areal sawah di NTT tahun 2019 berjumlah 214.034 ha dengan luas areal irigasi sebesar 120.995 ha, tadah hujan 92.925 ha, pasang surut 31 ha dan lebak 83 ha. Selain itu, ditemukan areal pertanian yang merupakan daerah irigasi maupun tadah hujan dan lebak yang tidak ditanami sebanyak 22. 316 ha sedangkan yg ditanami seluas 124.239 ha hanya 1 kali tanam dan 64.479 ha yang bisa 2—3 kali tanam. (data SP NTT 2019)

Produktivitas pertanian khususnya Padi dan Jagung di NTT dalam satu dekade terakhir  masih sangat rendah yaitu untuk Padi masih di kisaran 3,851 ton/ha dan Jagung di angka 2,633 ton/ha jika dibandingkan dengan produksi nasional 5, 354 ton/ha dan jagung di angka 5,241 ton/ ha (ATAP 2018 Kementerian Pertanian RI). Salah satu faktor masih rendahnya produktivitas Padi dan Jagung di NTT adalah masih rendahnya penggunaan benih unggul bersertifikat yang sebagian besar masih didatangkan dari luar NTT khususnya benih Jagung.

Khusus untuk benih Jagung secara umum dapat dibedakan atas dua yaitu benih Jagung Komposit atau yang bersari bebas artinya terjadi persilangan bebas antara bunga jantan dan bunga betina untuk menghasilkan Benih Jagung dan Jagung Hibrida sebaliknya untuk menghasilkan benih maka tetua atau induk jantan dan betina ditanam sedemikian rupa sehingga bunga jantan yang diinginkan dan bunga betina yang dinginkan akan disilangkan dengan bantuan manusia sehingga turunan yang dihasilkan atau F1 nya adalah benih Jagung Hibrida.

Dari kedua jenis benih Jagung di atas yang saat ini dikembangkan di NTT adalah benih Jagung Komposit karena untuk memperoleh benih sumbernya atau induknya tidaklah sulit, selain karena benih sumbernya dapat diperoleh secara bebas juga harganya dapat dijangkau oleh produsen benih juga para petani di NTT. Sedangkan untuk induk jantan dan betina dari Jagung Hibrida itu semuanya punya hak paten dan harganya sangat mahal dan juga para produsen benih jagung hibrida (semuanya di Jawa dan Sumatera juga Sulawesi Selatan) baik itu milik Litbang Pertanian maupun swasta tidak menjual induknya secara bebas melainkan sudah dikontrakkan dengan produsen benih besar sebagai pemegang lisensi untuk memperbanyak F1 dari benih jagung hibrida. F1 dari benih jagung hibrida umumnya mempunyai potensi hasil tinggi akan tetapi turunan dari F1 tidak dapat dijadikan benih lagi karena hasilnya selain turun drastis juga keragaman sangat tinggi.

Melihat kondisi di atas dalam membangun perbenihan di NTT khususnya tanaman Jagung perlu digunakan strategi tepat yang mana pemerintah dapat mendorong pola tanam yang disesuaikan dengan karakter wilayah dan musim sehingga dengan lahan pertanian yang didominasi lahan kering dan curah hujan terbatas dapat menghasilkan benih unggul bersertifikat yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas Jagung terutama pada musim tanam antara bulan Oktober dan Maret (Okmar) di mana NTT biasanya mendapat curah hujan hanya 3 (tiga) bulan sekitar Desember sampai Februari.

Untuk kegiatan perbanyakan Benih Jagung Komposit bukan lagi merupakan hal baru tetapi sebenarnya ini adalah kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh para produsen Benih Jagung yang tersebar di seluruh Flobamorata. Menjadi produsen Benih Jagung, dituntut bukan hanya mampu  dalam budidayanya saja tetapi hal terpenting justru ada pada fase pasca-panen di mana para produsen benih harus mampu melakukan pengolahan calon benih mulai dari menjelang panen, panen, penjemuran, pemipihan sampai  pengemasan di mana dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari pra-tanam sampai pengemasan tentu harus didukung oleh pendampingan yang komprehensif dan intensif oleh para penyuluh di lapangan  dan selalu diikuti atau diawasi oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT). Kegiatan penangkaran Benih Jagung Komposit ini biasanya dilaksanakan bulan April—September (ASEP) yaitu penanaman pada bulan April, Mei dan Juni sehingga paling lambat pada Oktober sudah tersedia benih yang masih fresh ‘segar’ dan siap ditanam pada Okmar.

Sementara untuk penangkaran Benih Jagung Hibrida memerlukan beberapa persyaratan khusus terkait dengan pemegang lisensinya di samping aspek budidaya. Untuk mengoordinasi semua produsen Benih Jagung Komposit di seluruh Flobamorata, tidak sulit bahkan dengan adanya pandemi ini memudahkan kita untuk bisa berkomunikasi secara virtual dengan biaya murah sehingga kegiatan seperti Forum Perbenihan level provinsi bisa diadakan lagi di mana kita dapat mengidentifikasi dengan jelas kebutuhan benih di musim tanam Okmar di seluruh NTT sehingga dengan sinergi antara provinsi dan kabupaten yang di dalamnya tercakup para stakeholder perbenihan (pemerintah dan swasta), maka kebutuhan benih tersebut dapat dipenuh.

Perbanyakan Benih Jagung Komposit di NTT didominasi oleh Benih Jagung varietas Lamuru yang sudah adaptif dengan iklim di NTT kurang lebih 10 tahun terakhir menganut  Alur Produksi Benih Tunggal (Single Generatiaon Flow) sebagai berikut :

Khusus untuk benih penjenisan Jagung Varietas Lamuru harus didatangkan dari Balai Penelitian Tanaman Serealia Kementerian Pertanian di Maros – Sulawesi Selatan karena milik Pemulia pada Balitsereal Maros sedangkan perbanyakan selanjutnya dapat diperbanyak di NTT mulai dari Benih Dasar, Benih Pokok maupun Benih Sebar.

Dengan potensi yang ada di pemerintahan baik itu dinas melalui balai-balai benih  maupun Litbang, seharusnya dapat memenuhi ketersediaan Benih Dasar maupun Benih Pokok di NTT juga didukung oleh beberapa produsen benih swasta sudah memiliki kompetensi dalam melakukan produksi benih Jagung varietas Lamuru untuk kelas benih dasar maupun pokok vaik Benih Penjenis, Benih Dasar maupun Benih Pokok dapat digunakan untuk menghasilkan benih sebar yang berlabel biru di mana benih sebar ini merupakan kelas terendah dalam sistem perbanyakan alur tunggal yang apabila ditanam hasilnya untuk konsumsi tidak bisa dijadikan benih lagi.

Siklus perbenihan di NTT sebenarnya sudah tertata secara baik di mana pada periode musim tanam Okmar saat banyak hujan diperbanyak Benih Pokok di Balai-balai benih dan produsen benih yang kompeten sehingga pada bulan April, Mei dan Juni para produsen benih jagung yang tersebar di seluruh NTT dapat menanam Benih Pokok tersebut dan pada bulan Agustus, September dan Oktober, sudah tersedia Benih Sebar yang kebutuhannya sudah diidentifikasi dan diinventarisasi dalam Forum Perbenihan .

Dengan melibatkan semua stakeholder perbenihan tanaman pangan khususnya jagung di NTT, maka dunia perbenihan di NTT dapat bergairah kembali dan mereka mampu menghasilkan Benih Jagung unggul dan bersertifikat yang merupakan jaminan mutu dalam produksi jagung sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan  perbenihan yang sehat dapat mendorong peningkatan produktivitas jagung di NTT yang masih di angka 2,6 ton/ha minimal bisa ke angka 3,5 ton/ha atau mendekati produktivitas nasional.

Sedangkan untuk perbanyakan benih Jagung Hibrida, pemerintah harus membantu memfasilitasi petani produsen benih di NTT sehingga dapat bermitra dengan perusahaan benih swasta maupun pemegang lisensi F1 benih Jagung Hibrida Litbang Pertanian Kementerian Pertanian sehingga perbanyakan benih Jagung Hibrida juga Padi Hibrida dapat juga dilaksanakan di NTT yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.

Dengan demikian, apabila terjadi peningkatan produktivitas pertanian di NTT dengan sendirinya akan meningkatkan pendapatan per kapita, pada akhirnya    akan mengurangi persentase penduduk miskin di NTT. Semoga!

Kupang, Medio Juli 2021

Foto utama (*/koleksi pribadi)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Festival Sarung Tenun Ikat NTT – Upaya Raih Warisan Budaya UNESCO

    Festival Sarung Tenun Ikat NTT – Upaya Raih Warisan Budaya UNESCO

    • calendar_month Sen, 25 Feb 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | H-5 menuju Festival Tenun Ikat yang bakal digelar oleh Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) NTT di pelataran arena Car Free Day Jalan El Tari Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu/2 Maret 2019. Acara tersebut akan berlangsung selama 4 (empat) jam dari pukul 06.00—10.00 WITA. Tema yang diusung adalah Sarung Tenun […]

  • PLN DESA BERDAYA! 14 Lahan Warga Poco Leok Jadi Lahan Pertanian

    PLN DESA BERDAYA! 14 Lahan Warga Poco Leok Jadi Lahan Pertanian

    • calendar_month Sen, 11 Sep 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Loading

    Mataram, Garda Indonesia | PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melalui program ‘Desa Berdaya’ telah membuka sebanyak 14 lahan terbengkalai milik warga Poco Leok untuk dijadikan lahan pertanian hortikultura terhitung sejak Agustus 2023. Program ini menjadi wujud konsistensi PT PLN (Persero) dalam menjalankan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk […]

  • Penerbangan Subuh Jakarta—Kupang

    Penerbangan Subuh Jakarta—Kupang

    • calendar_month Sen, 13 Feb 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 59
    • 1Komentar

    Loading

    Oleh: Roni Banase Senin malam, 31 Oktober 2022, saya segera bersiap menuju ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Waktu masih menunjukkan pukul 22.00 WIB, saat check out dari tempat menginap usai mengikuti musyawarah nasional (Munas) I Ikatan Media Online (IMO) yang dihelat pada 26—27 Oktober 2022. Berangkat dengan penerbangan malam memang menyenangkan karena tak panas, tak […]

  • OJK Atur Suku Bunga Pinjaman Online untuk Kredit Konsumtif & Produktif

    OJK Atur Suku Bunga Pinjaman Online untuk Kredit Konsumtif & Produktif

    • calendar_month Jum, 23 Mei 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Loading

    “Penetapan batas maksimum manfaat ekonomi (suku bunga) tersebut ditujukan demi memberikan pelindungan kepada masyarakat dari suku bunga tinggi sekaligus membedakan pinjaman online legal (Pindar) dengan yang ilegal (Pinjol),” kata Agusman.   Jakarta | OJK mencermati dan menghormati jalannya proses hukum yang tengah dilakukan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan pelanggaran ketentuan Pasal 5 […]

  • 32 Tim Terbaik Lolos Seleksi Cerdas Cermat Kimia ke-IX Se-Nusa Tenggara Timur

    32 Tim Terbaik Lolos Seleksi Cerdas Cermat Kimia ke-IX Se-Nusa Tenggara Timur

    • calendar_month Jum, 2 Agu 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Ikatan Mahasiswa Pendidikan Kimia (IMASPIKA), melalui Panitia Pelaksana (Panlak) Cerdas Cermat Kimia (CCK) ke-IX tahun 2019 mengumumkan 32 tim terbaik yang lolos seleksi dari 78 tim yang turut mengambil bagian dalam seleksi tingkat Kabupaten/Kota pada 25 Juli 2019 lalu. Pengumuman hasil tersebut pada Kamis, 1 Agustus 2019, yang memastikan 32 tim […]

  • ‘Pemegang Saham Kecewa’, Komut Bank NTT : Perlu Orang Tepat di Posisi Tepat

    ‘Pemegang Saham Kecewa’, Komut Bank NTT : Perlu Orang Tepat di Posisi Tepat

    • calendar_month Kam, 7 Mei 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Loading

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Usai mendampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan keterangan pers pada awak media terkait hasil pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) luar biasa dan RUPS tahunan pada Rabu,6 Mei 2020 di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT; Komisaris Utama (Komut) Bank NTT Juvenile Jodjana, menyampaikan RUPS berjalan dengan baik, hanya dari pemegang […]

expand_less