Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Komunitas » Pegiat Literasi dalam Sekat Keterbatasan di Taman Baca Waibalun

Pegiat Literasi dalam Sekat Keterbatasan di Taman Baca Waibalun

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 28 Jan 2019
  • visibility 1
  • comment 0 komentar

Oleh: Helmi Tukan,S.Pd

Untuk kita yang gemar membaca, berapa banyak artikel yang memperbaharui wawasan kita setiap harinya?

Setiap berapa waktukah kita melengkapi koleksi kita dengan buku baru?

Andai masih bisa dihitung, sudah berapa banyakkah bahan bacaan yang kita punya?

Larantuka-NTT, gardaindonesia.id | Bertolak dari kondisi kemudahan kita dalam mengakses buku baik buku fisik maupun buku digital, Kami mengajak anda mencermati sekelompok masyarakat dengan minat baca yang istimewa, mencukupkan diri dengan sekitar 100 (seratus) buku saja, yang tersedia untuk mereka di sebuah Taman Baca.

Lokasi itu bernama Waibalun. Di sana, beberapa guru yang adalah para pegiat literasi, memutuskan untuk memperluas lingkup pelayanan mereka, melampaui batasan area sekolah, dengan mendirikan Taman Baca Waibalun.

Selain menyediakan taman baca yang terbuka setiap hari, khusus pada hari Minggu mereka menyeleggarakan berbagai kegiatan literasi seperti mendongeng, mewarnai, juga menulis puisi dan cerpen. Kegiatan-kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, pelajar SD, SMP, maupun SMA, hingga kalangan umum.

Dengan misi mengembangkan Taman Baca yang dirintisnya, kepada Depoedu Helmi Tukan, mewakili Taman Baca Waibalun, mengirimkan tulisan (yang judulnya tertera di atas) untuk menggambarkan hidup dan karya mereka di sana.

Guru Helmi dalam sesi kegiatan ‘Global Education Supllier and Solutiondeas’ oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) di Jakarta Convention Center

Hari ini tidak jauh beda dengan hari-hari sebelumnya. Aktivitasku sebagai seorang guru membuatku selalu sibuk mengurusi murid-murid di sekolah. Apalagi hari menjelang ujian semester.

Setiap hari harus memberi latihan soal dan tentunya tak lupa aku menjalankan studi sore. Aku adalah seorang pendidik di SD Inpres Waibalun, sebuah sekolah yang terletak di kelurahan Lewolere, wilayah Larantuka, Flores, Nusa Tenggara Timur. Lokasi sekolah ini bertetangga dengan kelurahanku Waibalun.

Aku senang sekali menjalani rutinitas harianku di sekolah, bermain dengan murid-murid, bergaul dengan buku-buku pelajaran dan tak lupa pula papan tulis dan spidol yang turut mendukungku dalam pembelajaran di kelas. Empat tahun lebih aku mengajar di sekolah ini. Banyak kisah suka maupun duka telah aku lalui.

Selain sibuk mengajar, aku bersama beberapa teman guru mengelola sebuah Taman Baca sederhana yang dinamai Taman Baca Hutan 46 Waibalun. Sebuah taman baca, taman bermain bagi anak-anak di kelurahanku, dan tentunya bagi anak-anak di kampung sebelah.

Setelah pulang sekolah, kami mulai beraktivitas di taman baca. Aku bersama Pak Karno, Pak Bery, Bu Ani, dan Bu Lety, bermain bersama anak-anak, mendongeng, membaca, menulis, serta mewarnai. Berbagai kegiatan yang berhubungan dengan literasi selalu kami laksanakan.

Sesekali kami berliterasi ke luar kota, ke pantai, atau berkunjung ke sekolah-sekolah.

Aku bahagia sekali dengan aktivitasku ini.

Walau dalam keterbatasan buku dan peralatan mewarnai, juga ruang membaca seadanya, kami tetap bersemangat dalam berliterasi.

Selain literasi di bidang membaca dan menulis, kami juga melatih anak – anak di taman baca untuk bisa berpuisi, menyanyi dan menari.

Senangnya berada bersama anak-anak dan masuk ke dunia mereka.

Guru Helmi saat mewakili IGI Flotim mengikuti kegiatan Satu Guru Satu Buku (Sagusaku)

Bagiku menjadi guru bukan hanya mengajar di depan kelas, namun guru yang lebih adalah guru yang mampu beradaptasi dengan dunia luar di manapun ia berada.

Guru yang mampu memberikan nilai lebih bagi orang-orang disekitarnya.

Aku menjadi guru bukan hanya sebagai pengajar namun lebih dari itu adalah sebagai pendidik, mendidik anak bangsa demi masa depan mereka yang lebih baik.

Berkarya dan terus berkarya selama napas kehidupan masih diberikan Tuhan kepadaku.

Tidak perlu mengharapkan balas jasa, pengabdian tanpa pamrih adalah cita-cita hidupku.

Bersama teman-teman di Waibalun, kami mengelola taman baca dengan segala keterbatasan dan dengan segala kemampuan yang kami miliki.

Salam Literasi, dari kampungku Waibalun.(*)

(*/Penulis seorang guru dan pegiat Literasi di Waibalun, Larantuka, Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur)

Melalui tulisan ini kami hendak mengetuk pintu hati anda untuk terlibat bersama kami dalam mengembangkan budaya literasi di taman baca ini. Mengatasi keterbatasan akan koleksi bahan bacaan, kami sangat membutuhkan sumbangan buku, yang dapat dikirimkan ke alamat berikut :

Taman Baca Hutan 46 Waibalun
Kelurahan Waibalun, RT 07 / RW 01
Kecamatan Larantuka
Kabupaten Flores Timur
Provinsi Nusa Tenggara Timur (86212)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tempat Cuci Tangan dari Rotary Club untuk NTT, Dorong Budaya Cuci Tangan

    Tempat Cuci Tangan dari Rotary Club untuk NTT, Dorong Budaya Cuci Tangan

    • calendar_month Ming, 18 Okt 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sebagai wahana edukasi budaya cuci tangan dan meminimalisir penyebaran Covid-19, maka Rotary Club Kupang Central kembali mendistribusikan 5 buah tempat cuci tangan permanen kepada 5 institusi pendidikan yakni Rumah Sejuta Mimpi – Naimata (tempat belajar anak2 putus sekolah), SMP Surya Mandala ( sekolah gratis yang didirikan oleh Yoseph Bikokolong, seorang pemulung), […]

  • Pengurus PGRI Cabang Kolbano TTS Terbentuk, Ini Komposisi Pengurus

    Pengurus PGRI Cabang Kolbano TTS Terbentuk, Ini Komposisi Pengurus

    • calendar_month Jum, 25 Feb 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    SoE, Garda Indonesia | Badan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (BP PGRI) Cabang Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah dibentuk melalui konferensi cabang (Konfercab) PGRI di  SMA Negeri Banat pada Rabu, 23 Februari 2022. Ketua panitia, Dra. Putri Babys, melaporkan, bahwa dasar pelaksanaan konferensi PGRI Cabang Kecamatan Kolbano […]

  • “Lapar Bisa Tahan, Haus Tidak Bisa” Curhat Warga Sumba ke SPK

    “Lapar Bisa Tahan, Haus Tidak Bisa” Curhat Warga Sumba ke SPK

    • calendar_month Rab, 13 Nov 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Simon Petrus Kamlasi (SPK) tak ingin masyarakat di Kampung Kalu mengalami masalah air bersih untuk kebutuhan pokok sehari-hari.   Waingapu | Masalah pasokan air bersih di wilayah Kampung Kalu, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur tak kunjung usai. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di Kampung Kalu ini tidak mendapat pasokan air bersih sebagai kebutuhan pokok […]

  • BONGKAR KASUS JUDI! Wartawan & Keluarganya Tewas Terbakar

    BONGKAR KASUS JUDI! Wartawan & Keluarganya Tewas Terbakar

    • calendar_month Sab, 29 Jun 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Karo | Rico Sempurna Pasaribu, wartawan Tribrata TV di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, tewas mengenaskan setelah rumahnya di Jalan Nabung Surbakti Ujung terbakar pada Kamis dini hari, 27 Juni 2024. Kejadian itu menewaskan 4 (empat) orang penghuni rumah termasuk Rico, istri, anak, dan cucunya. Rico beserta tiga orang keluarganya tidak sempat menyelamatkan diri, dan tewas […]

  • Satu Keluarga di Manggarai Tinggal di Rumah Reot, Pemdes Tutup Mata

    Satu Keluarga di Manggarai Tinggal di Rumah Reot, Pemdes Tutup Mata

    • calendar_month Jum, 13 Jun 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Kini, Mama Theresia memikul seluruh beban rumah tangga seorang diri. Di balik wajahnya yang penuh ketegaran, dan tubuh yang kian membungkuk tersimpan cerita tentang perjuangan hidup yang nyaris tak tertahankan.   Ruteng | Hidup pada garis kemiskinan sungguh sangat menyedihkan. Ada hanya niat ikhlas dan semangat saja yang tertanam dalam benak agar bisa bertahan hidup […]

  • SBM Masih Raja Mobil Pikap di Nusa Tenggara Timur

    SBM Masih Raja Mobil Pikap di Nusa Tenggara Timur

    • calendar_month Sen, 17 Apr 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | PT. Surya Batara Mahkota (SBM) selaku main dealer penjualan mobil Suzuki wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mendominasi penjualan mobil pikap atau pick up. Hanya dari hasil penjualan dalam program merayakan Paskah dan Idulfitri 1444H pada 11—15 April 2023, SBM meraup surat pesanan kendaraan (SPK) atau penjualan hingga 190 unit. Dari […]

expand_less